arrow_upward

Bank Nagari Kembali Dipercaya Pemerintah Salurkan KUR 2022 Senilai Rp1,35 Triliun

Jumat, 21 Januari 2022 : 20.54

 

Muhammad Irsyad dan Gusti Candra.


Padang, Analisakini.id-Tahun 2021 dilalui Bank Nagari dengan pencapaian penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sangat baik yaitu Rp1,6 triliun atau 100 persen dari target alokasi KUR yang diberikan pemerintah. 

Alokasi awal yang diberikan pemerintah Rp1,2 triliun dan telah dilakukan penambahan kuota selama 2021 sebesar Rp400 miliar sehingga total alokasi plafon KUR Bank Nagari 2021 menjadi Rp1,6 triliun. 

"Realisasi tersebut meliputi KUR Kecil Rp1,48 triliun dengan dengan debitur 7.582 orang, KUR Mikro Rp121,5 miliar dengan debitur 3.753 orang dan KUR Super Mikro Rp 10,1 miliar dengan debitur 1.043 orang," kata Direktur Utama Bank Nagari Muhammad Irsyad, Jumat (22/1/2022) di Padang.

Menurut Irsyad, salah satu ide dan inovasi yang dilakukan Bank Nagari bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam mendorong percepatan recovery ekonomi di Sumbar adalah MaRandang (Melawan Rentenir Daerah Minang).

"MaRandang adalah skema pinjaman yang dibuat Bank Nagari sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha mikro yang banyak terjerat rentenir dan ingin bangkit di tengah-tengah dampak pandemi Covid-19 ini. Sudah kita salurkan di seluruh kota/kabupaten se-Sumbar,"terangnya.

Keberhasilan dan kinerja penyaluran KUR Bank Nagari tahun 2021 tersebut mendapatkan apresiasi dari Pemerintah sehingga Bank Nagari masuk dalam nominasi penerima penghargaan penyaluran KUR 2021 dan Bank Nagari dipercaya kembali sebagai Bank Penyalur KUR pada Tahun 2022 surat Kementerian Koordinator Perekonomian RI nomor B/KUR/287/D.I.M.EKON/12/2021 tanggal 31 Desember 2021, Bank Nagari diberikan plafond penyaluran KUR 2022 sebesar Rp 1,35 triliun atau lebih tinggi Rp150 miliar dari pagu awal 2021 yang sebesar Rp1,2 triliun.

Irsyad didampingi Direktur Kredit & Syariah, Gusti Candra mengatakan alokasi plafond KUR 2022 sebesar Rp 1,35 triliun tersebut terdiri dari KUR Super Mikro Rp 12 miliar, KUR Mikro Rp 140 miliar dan KUR Kecil Rp 1,198 triliun. Kuota KUR tersebut dapat disalurkan melalui Konvensional dan Syariah.

Sebagaimana peraturan pemerintah yang berlaku tentang KUR, maka ketentuan plafond KUR Super Mikro adalah s.d. Rp 10 juta per debitur, KUR Mikro di atas Rp 10 juta s.d. Rp 100 juta per debitur dan KUR Kecil diatas Rp100 juta s.d. Rp500 juta per debitur. 

KUR ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang mempunyai usaha produktif, baik itu masyarakat yang sudah mendapatkan KUR sebelumnya dan memenuhi syarat untuk mendapatkan tambahan kredit, maupun masyarakat sebelumnya belum mendapatkan KUR. Ketentuan KUR ini berlaku sama untuk semua bank, karena pedomannya adalah ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian RI. 

Sementara itu Gusti Candra selaku Direktur Kredit & Syariah menambahkan KUR dapat diberikan kepada seluruh sektor ekonomi dan lapangan usaha produktif seperti pertanian, perkebunan, peternakan perikanan, industri, pertambangan, perdagangan, penyediaan akomodasi dan makan/minum, usaha-usaha terkait kepariwisataan, transportasi, komunikasi serta jasa-jasa dunia usaha dan kemasyarakatan. 

Ketersediaan skim KUR ini sangat sesuai dengan profil perekonomian Sumbar yang didominasi oleh usaha klasifikasi UMKM, serta selaras dengan upaya membangkitkan sektor kepariwisataan berikut multiplier effect-nya yang selama ini menjadi salah satu andalan Sumbar. 

Melalui pinjaman KUR tersebut telah memiliki dampak positif bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dimana selama tahun 2021 terdapat 383 debitur yang naik kelas dari Usaha Mikro ke Usaha Kecil dan sebesar 40 debitur yang naik kelas dari Usaha Kecil ke Usaha Menengah.

Candra, sapaan Gusti Candra, juga menerangkan pemerintah tetap memberikan suku bunga/margin KUR tahun 2022 yang ringan kepada nasabah yaitu hanya sebesar/setara 6% per tahun atau hanya 0,5% per bulan. 

Di tengah-tengah upaya kebangkitan usaha dan recovery ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 ini, maka ketersediaan akses pembiayaan usaha berupa modal kerja dan investasi melalui skim KUR ini, merupakan suatu peluang dan angin segar bagi masyarakat untuk senantiasa optimis dan bangkit kembali untuk menjalankan usahanya agar mampu bertahan dan menyesuaikan diri pada pola kehidupan sesuai adaptasi kebiasaan baru.

Irsyad dan Candra mengajak masyarakat pelaku usaha UMKM untuk bangkit kembali dan lebih bersemangat menjalankan usahanya melalui dukungan permodalan usaha melalui KUR. 

Untuk informasi lebih lanjut, sejak awal 2022, masyarakat yang membutuhkan KUR dapat mendatangi Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Bank Nagari yang tersebar di seluruh wilayah Sumbar atau dapat juga bertanya langsung kepada petugas kredit/pembiayaan lapangan Bank Nagari yang senantiasa berada di lapangan. 

"Bank Nagari akan memberikan penjelasan dan edukasi yang sebaik-baiknya, serta proses KUR di Bank Nagari selama ini sudah berjalan dengan mudah dan proses pemberian keputusan yang cepat," sebut Candra.

Irsyad juga memohon dukungan dan sinergi dari Pemerintah Daerah melalui pejabat dan Dinas terkait untuk ikut melakukan sosialisasi dan pemberitahuan informasi tentang KUR Bank Nagari tahun ini kepada masyarakat yang membutuhkan, baik secara orang perorangan maupun edukasi dan informasi melalui koperasi, kelompok tani, dan komunitas ekonomi masyarakat lainnya.

"Harapan Bank Nagari tentunya selaras dengan harapan Pemerintah Daerah yaitu agar perekonomian dan daya beli masyarakat lebih bergerak sejak awal-awal tahun ini," imbuh Irsyad. (***)




Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved