arrow_upward

Terbanyak Sepanjang Sejarah, 10 Putra Minang di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Kamis, 24 Oktober 2024 : 08.50
Padang, Analisakini.id-- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah melantik menteri, wakil menteri, hingga kepala badan dalam kabinet pemerintahannya untuk periode 2024-2029.
Ada sebanyak 48 menteri dan 5 pejabat setingkat menteri yang dilantik pada Senin (21/10/2024) pagi dan 56 wakil menteri dilantik siangnya di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menariknya dari total 109 menteri dan wakil menteri dalam kabinet yang dinamakan Kabinet Merah Putih itu, ada 10 orang putra Minang. Jumlah ini adalah rekor sejak kabinet pertama ada di republik ini yang dipimpin Presiden Soekarno dengan nama kabinet, Presidentil.

Mereka adalah:
1.Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH. M.Sc Datuak Maharajo Palinduang.

Yusril ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan. Pria kelahiran lahir 5 Februari 1956 ini adalah seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia. 
Ia pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan  B.J Habibie. Kemudian menjadi anggota DPR dan selanjutnya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan,  Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, dan Menteri Sekretaris Negara. 
Di partai politik, Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang ketika partai itu berdiri di awal Reformasi pada 17 Juli 1998. 
Pada 26 April 2015, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB di Puncak, Jawa Barat. Ia terpilih untuk sekali lagi secara aklamasi dalam Muktamar V PBB yang diadakan di Tanjungpandan, Belitung tahun 2020.
Pada Pilpres 2024, PBB bergabung dengan Prabowo- Gibran sekaligus juga menjadi Ketua Tim Pembela Prabowo- Gibran.
Yusril merupakan keturunan Minang karena ibunya berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.

2. Dr. Fadli Zon, S.S, M.Sc datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.

Fadli ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan. Ia merupakan putra asal Limapuluh Kota, kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 dan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim.
Fadli adalah mantan aktivis era 1998 bersama Fahri Hamzah dan sejumlah tokoh lainnya.
Karier politk Fadli Zon mulai terlihat pada pada 1997-1999, ia menjadi anggota MPR RI dari golongan pemuda dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Untuk mendukung intelektualitasnya, Fadil Zon juga mendirikan lembaga kajian publik dengan nama Institute for Policy Studies (IPS).
Bersama Prabowo ia ikut mendirikan Partai Gerindra dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Menjadi anggota DPR RI sejak 2014 sampai sekarang. 
Pada periode 2014-2019 menjadi Wakil Ketua DPR-RI. Dalam periode ini, ia dikenal kritis.
Pada 2009, ikut nyaleg lewat Gerindra dari Dapil Sumbar II tapi belum beruntung dan lima tahun berikutnya baru lolos, maju dari Dapil Jawa Barat. Sebelum bergabung dengan Gerindra, Fadli Zon adalah petinggi parpol PBB yang dipimpin Yusril Ihza Mahendra.

3. Prof. Yassierli, ST. MT. Ph.D 

Yassierli diangkat sebagai Menteri Ketenagakerjaan. Ia merupakan Guru Besar di ITB. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai staf pengajar dan peneliti,  Fakultas Teknologi Industri ITB sejak 1998. 
Yassierli merupakan putra asli Minang kelahiran 22 April 1976. Ibunya asal Batusangkar, Tanah Datar dan ayahnya asal Padang, tepatnya di Lubuk Minturun. Di masa kecil menghabiskan waktunya di Lubuk Minturun, Padang dan berladang di sana.
Dia menamatkan sekolah di SD, SMP di PPSP IKIP Padang (kini UNP) dan SMA Negeri 1 Padang. Lalu melanjutkan studi di ITB Bandung dan menyelesaikan studinya  sebagai Sarjana Teknik Industri di ITB pada 1997. Selanjutnya, dia mengambil pendidikan Magister pada 1998 program studi Teknik dan Manajemen Industri di ITB dan selesai pada 2000.

4. Hasan Nasbi, S.IP.

Hasan diangkat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden. Pria kelahiran Bukittinggi, 11 Oktober 1979 ini dikenal sebagai konsultan politik. 
Nasbi adalah anak Minang yang berasal dari Kabupaten Sijunjung. Ibunya merupakan adik satu bapak dari Ahmad Syafi'i Ma'arif.
Hasan Nasbi mengenyam pendidikan SD dan SMP di Kampuang Nan Limo, Kubang Putiah, Banuhampu, Kabupaten Agam dan SMA Negeri 2 Bukittinggi.
Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada 2004. Ia merupakan salah satu pendiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka pada Juni 2002.
Saat Pilpres kemarin, Hasan Nasbi adalah salah satu juru bicara Prabowo-Gibran. Pembawaan yang tenang dan tidak mudah terpancing dalam berdebat, membuat dirinya kian dikenal. 

5. Dony Oskaria, S.IP. MBA

Dony dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN. Pria kelahiran Tanjung Alam, Tanah Datar 26 September 1969 ini, selama ini banyak mengelola perusahaan di bawah CT Corp milik pengusaha Chairul Tanjung. 
Kemudian menjadi Komisaris Garuda Indonesia, dan Dirut InJourney sebelum diangkat menjadi Wamen BUMN.

6. Ir. Yuliot Tanjung, MM

Yuliot dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM. 
Putra asli Padang Panjang kelahiran 7 Oktober 1963 ini pernah menjabat Wamen Investasi pada akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Alumni Fakultas Peternakan Unand ini cukup lama berkiprah di BUMN.

7. Helvi Yuni Moraza, SE 

Helvi dilantik sebagai Wakil Menteri Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Universitas Andalas Padang pada 1991. 
Putra Sasak, Pasaman Barat ini merupakan komisaris Independen pada PT Len Industri (Persero) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelum menjabat sebagai komisaris, Helvi pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal DPP Gerindra bagian Koordinator Wilayah Kabupaten Tangerang. Kemudian Helvi dipilih sebagai Komisaris Independen Holding BUMN Defend ID, PT Len Industri sejak dilantik oleh Menteri BUMN Erich Thohir pada 2021.

8. Ir. Ahmad Riza Patria, MBA

Riza diangkat sebagai Wakil Menteri Desa. 
Pria kelahiran Banjarmasin 17 Desember 1969 adalah anak dari pasangan Amidhan Shaberah dan Rasyidah. Ibunya berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat. 
Ia lahir dalam keluarga yang religius. Ayahnya, Amidhan Shaberah merupakan seorang ulama dan tokoh Majelis Ulama Indonesia. Sebelumnya, Riza Patria menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Uno. Sebelumnya lagi, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra.

9. Giring Ganesha Djumaryo, S.I.kom.

Giring diangkat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan. 
Ia lahir pada 14 Juli 1983 dari pasangan Djumaryo Imam Muhni yang beretnis Jawa dan Irmawaty yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya adalah seorang  wartawan foto yang pernah bertugas di kantor berita Antara, harian Berita Yudha, dan majalah Asri. Giring selama ini dikenal sebagai musisi Band Nidji sebelum terjun ke politik dan menjadi Ketum Partai Solidaritas Indonesia.

10. Ossy Dermawan

Ossy dilantik sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Politisi Partai Demokrat ini juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat hingga 2025 mendatang. 
Ossy Dermawan lahir di Jakarta pada 9 November 1976. Sebelum terjun ke politik, ia adalah seorang Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan pendidikan militer yang kuat.
Selama karier militernya, Ossy terlibat dalam berbagai operasi militer, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 
Dengan pengalaman 17 tahun berdinas di dunia militer, tak lama kemudian dirinya beralih untuk pengabdian sipil (pensiun dini) hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi politisi Partai Demokrat. Sejak saat itu, karirnya mulai berubah untuk terjun di dunia politik dengan menjadi staf pribadi presiden ke-6 RI yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dari mana asal Ossy di Sumbar, hingga berita ini blm didapatkan datanya. Kepastian Ossy, putra Minang, setelah Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) memposting ucapan selamat kepada urang awak yang diangkat jadi menteri/wamen, termasuk Ossy. (*)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved