Padang, Analisakini.id-Sesepuh alumni Fakultas Ekonomi Unand Hamdani yang kini menjadi staf ahli Mendagri menyayangkan sikap Gubernur Sumbar Mahyeldi dan pengurus DPP IKA Fakultas Pertanian Unand.
"Kita sayangkan sekali," kata Hamdani, Sabtu (10/7/2021).
Mantan Pj. Gubernur Sumbar dan Pj. Gubernur Bali menyebut sangat menyayangkan karena tidak ikut mendaftar sebagai calon Ketum DPP IKA Unand. Bahkan sejak awal, DPP IKA FPUA yang juga dikomandoi Mahyeldi, tidak mendeklarasikan diri untuk maju.
Padahal sebut Hamdani, dengan dideklarasikannya Mahyeldi sebagai Caketum IKA Unand oleh DPP IKA FPUA, ini menjadi daya tarik untuk mendapatkan dukungan dari DPP Fakultas lain atau DPD IKA Unand daerah lain. Tapi yang ditunggu-tunggu tak tiba. Sementara hari dekat lagi mau penutupan pendaftaran sebagai Caketum IKA Unand.
"Saya menilai masih banyak IKA Fakultas tidak mengusung calon internal dan bersedia mendukung Buya Mahyeldi," kata Hamdani pemilik 10 gelar, empat diantaranya didapatkan di luar negeri.
Soal voting yang sepertinya dikhawatirkan akan terjadi melihat adanya beberapa calon yang maju, Hamdani menilai itu tergantung dinamika yang berkembang. Apabila mayoritas dukungan DPP IKA Fakultas dan DPD IKA Unand kepada Buya Mahyeldi, maka tidak tertutup kemungkinan pemilihan dilakukan secara aklamasi, karena sebelum pemilihan kalau diperkiraan ada figur Caketum yang menyedot suara dari pemilik suara secara signifikan tentu alangkah bijaknya dilakukan secara aklamasi.
Hamdani sendiri juga sebelumnya sudah komunikasi dengan Buya Mahyeldi dan menyatakan kesediaan menjadi Ketum IKA Unand. Tapi dalam perjalanan sepertinya tidak terlaksana. Dengan demikian, katanya tentu Ketum IKA Unand ke depan tidak lagi dipimpin oleh publik figur seperti yang sudah-sudah, semisal gubernur (Zainal Bakar, Gamawan Fauzi), Wamendiknas (Fasli Jalal) hingga Menteri (Asman Abnur).
Meski begitu, Hamdani yang S1 dan S2nya dituntaskan di Unand, siapa yang terpilih jadi Ketum IKA Unand nantinya, benar-benar mendedikasikan untuk almamater demi kejayaan bangsa. (***)
.jpg)