arrow_upward

Kasus Covid-19 Meningkat, Wagub Sumbar Audy Joinaldy Tinjau Ketersediaan Stok Oksigen, Begini Hasilnya

Minggu, 11 Juli 2021 : 18.16
Wagub Sumbar Audy Joinaldy meninjau ketersediaan stok oksigen, (adpim).

Padang, Analisakini.id-Guna memastikan penanganan covid-19 dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat di Padang, Wagub Sumbar Audy Joinaldy meninjau ketersediaan stok oksigen. 

"Informasinya kebutuhan di beberapa daerah seperti Pesisir Selatan, Bukittinggi, Lubuk Basung memang terjadi peningkatan. Namun suplai masih terkendali," katanya saat mengunjungi perusahaan suplier oksigen CV. Asiana di By Pass Padang, Minggu (11/7/2021).

Menurutnya tindakan preventif yang dilakukan sesuai dengan arahan  Menteri Kesehatan RI dalam rapat koordinasi terkait PPKN sebelumnya. 

Dalam rapat itu disebutkan pemerintah daerah terutama yang memiliki daerah terkena kebijakan PPKM darurat untuk memastikan ketersediaan oksigen di daerah dan memastikan kebutuhan serta mensimulasikan kemungkinan lonjakan kebutuhan saat kasus meningkat.

"Kita belajar dari Jawa dan Bali karena itu ketersediaan oksigen harus menjadi salah satu fokus," ujarnya.

Ia juga minta kepala dinas terkait untuk memantau perusahaan supplier lain dan memastikan berapa kapasitas produksi dan berapa peningkatan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kondisi darurat.

Informasi sebelumnya ada enam perusahaan supplier oksigen yang ada di Sumatera Barat namun dia meminta hal itu dipastikan lagi agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan data.

Kepala Pemasaran CV. Asian Gasindo Muhammad William terakhir memang terjadi peningkatan permintaan oksigen dari beberapa pihak terutama rumah sakit.

Normalnya kebutuhan oksigen yang disuplai hanya 400-500 tabung per hari di antaranya untuk memenuhi kebutuhan beberapa rumah sakit di Bukittinggi, Lubuk Basung, Solok Selatan, Sawahlunto, Pariaman, Padang Panjang dan Padang.

Namun dalam sebulan terakhir ada peningkatan permintaan bahkan sampai 800 tabung. Meski demikian ia memastikan perusahaannya masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kendalanya, kata William adalah adanya keterlambatan pembayaran oleh pihak rumah sakit sehingga pihak perusahaan harus mencarikan dana talangan. Ia berharap kendala itu bisa teratasi agar suplai bisa tetap lancar.

Untuk kebutuhan rumah sakit William mengatakan pihaknya terbuka selama 24 jam. Kapanpun rumah sakit butuh pihaknya akan tetap melayani, apalagi jika nanti terjadi kondisi darurat.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved