arrow_upward

Wagub Audy Joinaldy Dorong Percepatan Geopark Ranah Minang untuk Jadi Warisan Geologi Dunia

Selasa, 18 Mei 2021 : 19.26

Wagub Audy Joinaldy saat menerima Dr. Osronita, M.Pd, Kepala Puslitbang Geopark dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa Padang. (humas), 

Padang, Analisakini.id-Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy  mendorong Percepatan UNESCO Global Geoparks (UGGp) Geopark Ranah Minang "Patahan Besar Sumatera Danau Tektonik Singkarak" untuk ikon pariwisata Sumatera Barat.

"Konsep geopark pada awalnya bertujuan untuk mengkonservasi warisan bumi dan alamnya serta mengkonservasi warisan budaya, kultur serta identitas masyarakat lokal serta flora dan fauna. Saat ini tengah diupayakan menjadi kawasan warisan geologi dunia atau UNESCO Global Geopark," kata Audy Joinaldy di ruang kerjanya, Selasa (18/5/2021) saat menerima Dr. Osronita, M.Pd, Kepala Puslitbang Geopark Dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa Padang yang juga Ahli Geopark Sumbar.

Kawasan Geopark Ranah Minang ditetapkan sebagai warisan geologi dunia oleh UNESCO merupakan target utama. Dengan demikian, pengembangan kawasan geopark akan berpeluang mendapat kucuran dana dari organisasi dunia, menjadi pendorong bagi seluruh sektor pembangunan yang ada di  Sumatera Barat.

"Kita upayakan segera, Geopark Ranah Minang merupakan aset bagi pengembangan pariwisata di Sumatera Barat. Kita akan bentuk Badan Pengelola yang independen dan profesional di bidang Geopark/kebumian," kata Audy Joinaldy.

Sumbar memiliki dengan 3 Geopark Nasional (Geopark Silokek,Geopark Sianok-Maninjau dan Geopark Sawahlunto) dan yang rencana akan diusulkan tahun ini menjadi Geopark Nasional.

Audy Joinaldy menyebutkan, Sumbar juga mengusulkan 1 UGGp dengan Tema Patahan Besar Sumatera Danau Tektonik Singkarak. Yang temanya sama dengan usulan Geopark Palu-Koro. Sesar Palu-Koro juga punya potensi besar untuk dijadikan sebagai UNESCO Global Geopark Provinsi Sulawesi Tengah.

Dengan tema yang sama ini akan menjadi pesaing bagi isulan Geopark Ranah Minang dengan tema yang sama Sesar/Patahan Sumatera. Untuk itu perlu percepatan penyiapan dokumen dan kelembagaan (Badan Pengelola Indenpenden) serta regulasi penerapan standar geopark.

"Sebagai contoh beberapa Geopark UNESCO lainnya akan mengajukan Badan Pengelola Bersifat Independen. Baru bisa diajukan, seperti Geopark Batur Bali, Geopark Gunung Sewu dan sebagainya," ucap Audy.

Geopark Ranah Minang sesuai standar UNESCO untuk dapat menjadi UGGp harus memiliki keunikan nilai terkemuka secara internasional. Setelah Geopark Kaldera Toba dan Geopark Belitong yang saat ini disusul oleh Geopark Maros.

"Kita harus gerak cepat agar kita ndak keduluan dengan daerah lain, karena ini merupakan peluang Geopark Global UNESCO dalam persaingan Nasional," ujarnya.

Untuk itu perlu konsep pengembangan Geopark Ranah Minang butuh dukungan dari kabupaten/kota yang mengacu pada pengembangan kawasan dengan infrastruktur pendukung sesuai standar Geopark, agar bisa menjadi desitinasi pariwisata berkelas dunia.

"Kita butuh dukungan dalam infrastruktur dan masukan dari semua daerah serta pihak yang terkait guna percepatan," sebut Audy.

Menurut Audy Joinaldy, Geopark Ranah Minang punya keindahan alam yang eksotik yang merupakan warisan geologi dan budaya merupakan salah satu yang terlengkap di Indonesia.

"Kita memiliki geopark dengan keunikan  geoheritage (keunikan geologi), bioheritage (keunikan hayati) hingga cultural heritage (keunikan budaya)," ujarnya.

Sementara itu, Dr. Osronita, M.Pd, Kepala Puslitbang Geopark Dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa Padang yang juga Ahli Geopark Sumbar menjelaskan pengelolaan Geopark Ranah Minang perlu dilakukan secara profesional, sehingga badan pengelola dijalankan secara idenpenden bertugas penuh sehingga bisa fokus, serius dan bertanggung jawab penuh dalam pengembangan geopark.

Hal ini sesuai dengan hasil pertemuan pembahasan Kongres Nasional Ke 2 Jaringan Geopark Indonesia yang diselenggarakan di Jogjakarta, 23-24 Maret 2021. 

Hasil pembahasan kongres bagaimana pengembangan geopark Sumatera Barat harus konsisten menerapkan dan mengupayakan konservasi perlindungan warisan bumi dengan melibatkan masyarakat lokal kemudian peningkatan peluang usaha masyarakat lokal melalui pemberdayaan masyarakat dan edukasi. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved