arrow_upward

PAN : Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 8,2% Kuartal II, Terlalu Optimis dan Tidak Realistis

Minggu, 30 Mei 2021 : 15.58
Drs. H. Guspardi Gaus, M,Si

Jakarta, Analisakini.id-Anggota DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus menilai target pertumbuhan ekonomi  yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani di angka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II terlalu optimis dan cenderung kurang realistis.  Kondisi  ekonomi saat ini masih jauh dari kata pulih. 

Menurutnya, Menkeu terlalu bombastis dengan target pertumbuhan ekonomi yang tiba-tiba  bisa melonjak  sampai 8,2 persen di kuartal II /2021. Pada kuartal I tahun 2021 saja ekonomi masih minus 0,74 persen, yang membuat perekonomian Indonesia masih tersandera resesi ekonomi.

Guspardi mempertanyakan, bagaimana cara mencapai pertumbuhan  ekonomi setinggi itu. Sementara kebijakan yang diwacanakan Menkeu cenderung kontraproduktif, seperti wacana Tax Amnesty jilid II hingga menaikkan PPN. 

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan pemerintah juga selalu meleset . Dan angka pertumbuhan ekonomi sepanjang rezim Jokowi juga tidak pernah mencapai 6 persen, "ulas Politisi PAN ini. 

Legislator asal Sumatera Barat itupun menegaskan, lebih baik pemerintah fokus pemulihan ekonomi dengan meningkatkan kosumsi domestik yang menjadi penopang ekonomi nasional, mengatasi masalah pengangguran yang kian membengkak, menarik investasi serta meningkatkan ekspor di tengah pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk. 

Juga melakukan evaluasi kinerja  berbagai  kebjakan, program dan implementasinya  dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daripada membuat prediksi yang muluk-muluk dan mengumbar optimisme yang rasanya sulit dicapai.  

Di lain sisi sektor pariwisata terjun  bebas dan sektor ritel berdarah-darah dengan banyaknya gerai yang tutup mulai dari Matahari Depstore, Golden Trully, Gramedia dan baru-baru ini Hero Group juga mengumumkan akan menutup gerai Giant di seluruh Indonesia. Belum lagi sektor industri lainnya yang terpaksa merumahkan karyawan. Implikasinya tentu membuat angka penganguran yang kian meningkat. 

"Tetapi Menkeu malah mengatakan angka pengangguran pada Februari 2021 turun 1,02 juta  orang. Perusahaan plat merah sekelas Garuda Indonesia pun tengah ketar-ketir yang terpaksa meminta karyawan untuk pensiun dini secara sukarela karena kondisi keuangan perusahaan, " ulas anggota  Baleg DPR RI ini. 

Untuk itu, Menkeu mesti mencermati kembali angka asumsi pertumbuhan ekonomi secara realistis. Angka yang di proyeksikan bisa mencapai 8,2% ini terlalu berat untuk dicapai . Mematok  proyeksi ekonomi yang tinggi tentu akan berimplikasi terhadap tingginya target penerimaan negara. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved