arrow_upward

Nevi Zuairina Rayakan Hari Santri di Ponpes Nurul Yaqin, Padang Pariaman

Jumat, 23 Oktober 2020 : 15.40
Nevi Zuairina memberikan sambutan di Ponpos Nurul Yaqin, Padang Pariaman. (ist)

Padang Pariaman, AnalisaKini.id - Anggota DPR asal Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina merayakan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Yaqin, Bukit Kandih Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman. 

Ia meminta para santri menyesuaikan dengan zaman kekinian untuk dapat melebur dengan era yang serba digital dengan tetap membawa panji-panji keislaman dengan Alquran sebagai pedoman.

"Saya meminta para santri untuk terus memegang Alquran. Apapun keadaannya segala rujukan adalah Alquran di tangan sehingga mental iman dan taqwa akan senantiasa terpatri pada diri kita semua untuk menyongsong SDM masa depan yang semakin sholeh, santun, bijaksana  dan berwibawa", tutur Nevi.

Nevi menyampaikan, saat ini dari data Kementerian yang ia dapat per Februari 2020, jumlah santri se-Indonesia sebanyak 18 juta orang dengan jumlah pengajar dan pendidik sekitar 1,5 juta orang.  Tentunya angka ini masih lebih besar karena banyak yang tidak terdata.  Sedangkan santri yang mondok di pondok pesantren sebanyak sekitar 5 juta santri yang tersebar di sekitar 28 ribu pesantren di Indonesia.

Legislator asal Sumatera Barat II ini melanjutkan, sejarah telah mematri,  pada 22 Oktober merupakan momentum keluarnya Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945 yg silam di Surabaya untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda sebagai bentuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad inilah yang kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Begitu berharganya para ulama dan santri dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, lanjutnya, sehingga bangsa ini wajib memberikan penghormatan dan apresiasi yang tinggi kepada para santri. Di antaranya dengan mengambil spirit dari kepeloporan kaum santri dalam berjuang memerdekakan Republik Indonesia.

"Aktualisasi peran santri yang paling penting dan utama saat ini adalah pada bagaimana penjagaannya terhadap karakter kebangsaan Indonesia. Kaum santri harus terdepan dalam menjaga dan menumbuhkan karakter bangsa yang relijius, berperikemanusiaan, bersatu dan berkeadilan sesuai dengan jiwa dan semangat pancasila", Jelas Nevi.

Nevi Zuairina bersama pengasuh dan santriwati Ponpes Nurul Yaqin. (ist)

Politisi PKS ini meminta para santri agar  tidak terbawa tarikan kepentingan pragmatis, karena hal itu jelas mengorbankan wibawa perjuangan dan peran kaum santri. Kaum santri harus bergerak dan berperan dalam tataran high politik atau politik kebangsaan. 

Melihat setiap dinamika bangsa dengan kejernihan pikiran dan ke lapangan hati dalam bimbingan tauhid sehingga setiap tindakan senantiasa mendatangkan maslahat untuk umat.

"Saya berharap agar kaum santri semakin aktif dalam mengambil peran-peran nyata dalam kehidupan masyarakat, pemerintahan, maupun sektor swasta. Kami di DPR pun akan mendorong kepada pemerintah agar negara tetap memberikan afirmasi dan ruang kreasi seluas-luasnya sebagai bentuk apresiasi atas peran sejarah kaum santri," sebutnya. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved