arrow_upward

Reses Irsyad Syafar di Simalanggang, Warga Tumpahkan Aspirasi Mulai dari Kualitas Pendidikan Hingga Masalah Pekat

Minggu, 27 Juli 2025 : 22.49

 

Anggota DPRD Sumbar, Irsyad Syafar bersama warga saat kegiatan reses perseorangan, Sabtu (26/7/2025) di SD IT AR Risalah, Nagari Simalanggang, Limapuluh Kota. (humasdprdsb)

 

LIMAPULUH KOTA, ANALISAKINI.ID—Saat menyerap aspirasi masyarakat memanfaatkan kegiatan reses perseorangan, Sabtu (26/7/2025) di SD IT AR Risalah, Nagari Simalanggang, Limapuluh Kota, Anggota DPRD Sumatera Barat Irsyad Syafar mendapat masukan mulai dari pentingnya kualitas Sekolah Rakyat (SR) hingga masalah penyakit masyarakat (pekat).

Dalam agenda yang dihadiri para tokoh masyarakat, wali murid, tenaga pendidik, hingga perwakilan nagari tersebut, aspirasi yang mencuat terutama menyangkut penguatan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat. Selain itu juga tentang kekhawatiran terhadap maraknya penyakit masyarakat seperti judi dan pergaulan menyimpang.

Kepala Sekolah SD IT AR Risalah, Fauzul Azim mengapresiasi perhatian Irsyad Syafar yang telah mengusulkan pembangunan jalan lingkungan (rabatan beton) ke sekolah mereka dan akan direalisasikan tahun ini. Ia berharap dukungan berkelanjutan, baik dalam peningkatan sarana fisik maupun program pendidikan sekolah.

Eddi Rusydi, tokoh masyarakat setempat, menanyakan peluang dan dukungan konkrit yang bisa diberikan oleh anggota dewan dalam memajukan pendidikan dan pemberdayaan warga Nagari Simalanggang.

Hal senada disampaikan Sri Melta, yang meminta arahan terkait akses beasiswa untuk siswa berprestasi namun kurang mampu.

Menariknya, agenda reses ini juga menjadi ruang terbuka bagi masyarakat menyampaikan kegelisahan sosial. Muhammad Ger, salah seorang warga, mengangkat persoalan penyakit masyarakat yang mulai meresahkan seperti judi, penyimpangan perilaku, dan lemahnya kontrol sosial terhadap anak muda. Ia berharap pemerintah dan DPRD hadir melalui regulasi dan edukasi yang menyentuh akar persoalan.

Aspirasi lainnya datang dari Buk Ade, yang menyoroti praktik pendidikan seni tari di sekolah yang dinilai kurang sesuai dengan nilai-nilai syariat. Ia mencontohkan kegiatan tari siswa laki-laki dan perempuan yang berpegangan tangan, dan meminta perhatian agar pendidikan tetap berlandaskan nilai agama dan budaya Minangkabau.

Menanggapi beragam aspirasi tersebut, Irsyad Syafar menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti aspirasi sesuai kewenangan yang dimiliki. Ia juga mendorong masyarakat untuk terus bersinergi dalam membangun nagari, terutama melalui pendidikan karakter dan penguatan moral generasi muda.

“Ya, Sekolah Rakyat harus menjadi benteng akhlak dan intelektual anak-anak kita. Sementara itu, penyakit masyarakat harus kita lawan bersama melalui penguatan keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial,” ujar politisi PKS itu.


Dia juga membuka ruang konsultasi di luar masa reses bagi masyarakat yang ingin menyampaikan program secara kolektif dan terarah. (n-r-t)

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved