Warga Kelurahan Koto Lua, Pauh, Kota Padang
bersama Ketua DPRD Sumbar Muhidi saat pertemuan dalam rangka reses perseorangan,
Senin (28/7/2025). (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID—Masyarakat tentu mendambakan adanya infrastruktur
jalan yang baik. Namun, berada di kawasan strategis, padat penduduk, belum
jaminan adanya akses jalan yang representatif. Akan halnya dikeluhkan warga Kelurahan
Koto Lua, Pauh, Kota Padang, yang membeberkan kondisi jalan utama yang
menghubungkan Bandar Buat dan Koto Luar menuju Kampus Universitas Andalas
(Unand), yang rusak dan sempit.
Keluhan itu disampaikan dalam agenda
reses perseorangan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, yang
digelar di Mushala Nurul Anhar Komplek Jalan Utama, Pauh, Senin (28/7/2025).
Menurut Ketua LPM Koto Lua, Gunawan, kerusakan
jalan tersebut sangat memprihatinkan dan menyulitkan mobilitas warga, termasuk
mahasiswa dan pelajar. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah, melalui
kewenangan yang ada, segera memfasilitasi perbaikannya.
"Ya, bukankah jalur ini sangat
vital, terutama bagi akses ke Unand, kampus besar yang memiliki ribuan
mahasiswa ini. Selain itu, terdapat dua madrasah yang akses jalannya juga
sangat sempit, bahkan tak bisa dilalui dua mobil secara bersamaan,"
ujarnya.
Menanggapi aspirasi itu, Ketua Muhidi
menyatakan akan menelusuri status jalan tersebut. Jika masuk dalam kewenangan
provinsi, ia siap memperjuangkan alokasi anggaran bertahap meskipun kondisi
fiskal saat ini terbatas.
“Jika itu menjadi tanggung jawab
provinsi, maka akan kita masukkan dalam prioritas. Infrastruktur dasar seperti
ini harus jadi perhatian bersama,” kata Muhidi.
Kemudian, aspirasi lainnya yang disampaikan
warga adalah rencana perbaikan jalan lingkungan di Komplek Jalan Utama yang
dijadwalkan akan direalisasikan pada 2026 melalui pokok-pokok pikiran (pokir)
DPRD.
"Insya Allah, perbaikan jalan
lingkungan ini akan kita perjuangkan dalam APBD 2026. Ini adalah bentuk
tanggung jawab kami di DPRD terhadap kebutuhan dasar masyarakat," kata
Muhidi.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat
juga mengusulkan pelebaran ruang MTQ serta peningkatan sarana prasarana masjid.
Muhidi berjanji seluruh usulan akan dicatat dan disesuaikan dengan skala
prioritas pembangunan.
“Yang jelas, kami hadir bukan hanya
mendengar, tapi juga untuk memastikan usulan ini ditindaklanjuti dalam
kebijakan nyata di DPRD,” tutup Muhidi. (n-r-t)
