arrow_upward

Ketua DPRD Muhidi Memotivasi Pengurus OSIS SMK se Sumbar

Selasa, 15 Juli 2025 : 15.50

 

Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, jadi pembicara dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi pengurus OSIS SMK se-Sumbar, Selasa (15/7/2025), di salah satu hotel di Kota Padang.

PADANG, ANALISAKINI.ID—Pemimpin masa depan harus memiliki kemampuan kolaborasi, serta memahami nilai adat, agama, dan ilmu pengetahuan sebagai fondasi utama. Untuk itu, generasi muda perlu membentuk karakter kepemimpinan itu sejak dini dengan berlandaskan falsafah Minangkabau.

Paparan itu disampaikan Ketua DPRD Sumbar Muhidi saat menjadi pembicara dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi pengurus OSIS SMK se-Sumbar, Selasa (15/7/2025), di salah satu hotel di Kota Padang.

Menurut Ketua Muhidi, generasi muda Sumbar harus memiliki kesadaran kepemimpinan yang kuat dan mulai menuliskan cita-citanya sejak sekarang. “Kepemimpinan bukan lagi soal menjadi 'superman', tapi bagaimana menjadi bagian dari 'superteam' yang mampu membangun kolaborasi," ujar politisi PKS itu.

Dia menekankan pentingnya pemahaman terhadap filosofi kepemimpinan Minangkabau yang dikenal dengan Tigo Tungku Sajarangan, yakni sinergi antara peran Ninik Mamak, Cadiak Pandai, dan Alim Ulama. Ketiga unsur tersebut, kata Muhidi, harus menjadi inspirasi dalam membentuk pola pikir dan sikap seorang pemimpin masa depan.

"Ya, falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) bukan hanya semboyan. Kita perlu memahami bagaimana ketiga unsur ini bekerja agar bisa menjadi pemimpin yang membangun Sumbar dengan nilai-nilai kearifan lokal,” tegasnya.

Ketua Muhidi juga mendorong para peserta untuk mulai merancang masa depan dengan serius, tanpa menunggu kesiapan yang sempurna. “Bangun pola pikir positif, tulis cita-cita sejak dini. Kepemimpinan harus dimulai dengan niat, kedisiplinan, dan semangat belajar yang berkelanjutan,” pesannya.

Dia mengingatkan bahwa generasi muda tidak boleh melupakan akar budaya Minangkabau, sekaligus harus membekali diri dengan kemampuan berbahasa asing agar mampu bersaing dan mendapatkan pengalaman global.

Katanya, di mana pun berada dan dalam situasi apa pun, generasi muda harus memiliki semangat belajar tinggi. Bekali diri dengan kemampuan komunikasi global agar siap menjemput peluang di luar negeri.

Muhidi juga menekankan bahwa pemimpin abad ke-21 harus adaptif, tenang dalam menghadapi tekanan, serta memiliki kemampuan membaca situasi secara tajam. “Seorang pemimpin harus tetap jernih saat menghadapi kekacauan. Kecakapan mengambil keputusan disaat kritis adalah bekal penting bagi pemimpin muda masa depan,” ujarnya.

Sementara, Doni, salah seorang peserta, mengaku mendapatkan banyak inspirasi dari pelatihan tersebut. Ia merasa termotivasi untuk lebih serius membangun karakter kepemimpinan sejak dini.

“Apalagi materi yang disampaikan sangat menyentuh. Saya jadi sadar bahwa menjadi pemimpin itu bukan hanya soal pintar, tapi juga harus punya prinsip dan bisa bekerja sama. Saya ingin menerapkan nilai-nilai Minangkabau dalam organisasi sekolah maupun nanti saat kuliah,” sebut Doni. (n-r-t)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved