arrow_upward

Turki Dukung Iran untuk Ganyang Israel, Erdogan: Netanyahu Sudah Melebihi Hitler

Kamis, 19 Juni 2025 : 12.11

Padang, Analisakini.id-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung respons Iran terhadap serangan Israel sebagai hak sah untuk membela diri.

Ia menggambarkan serangan Israel terhadap Iran sebagai terorisme dan mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melampaui pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, dalam kejahatannya.

Dalam sebuah pernyataan, Erdogan menyatakan harapannya agar Netanyahu diadili di pengadilan internasional.

"Netanyahu akan diadili di pengadilan internasional sebelum ia meninggal," kata Erdogan, Rabu (18/6/2025).

Presiden Turki menggambarkan Israel sebagai entitas yang dimanja oleh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu utamanya.

"Israel telah menyerang beberapa target di Iran, menyusul serangannya terhadap Lebanon dan Suriah, dan telah meningkatkan tindakannya, yang merupakan tindakan bandit. Israel, yang dimanja oleh kekuatan Barat, terus melanggar hukum internasional," lanjutnya.

Ia menegaskan Iran berhak membela diri dari serangan Israel.

"Hak Iran untuk membela diri terhadap serangan Israel adalah hak yang sah. Israel, yang tidak mengakui hukum internasional, melancarkan serangannya terhadap Iran sebelum hasil apa pun dicapai dalam negosiasi mengenai masalah nuklir Iran," katanya.

Presiden Turki mengatakan Netanyahu sudah melampaui kekejaman Hitler.

"Netanyahu telah melampaui tiran Hitler dalam kejahatan genosida," kata Erdogan.

Erdogan juga mengingatkan dunia bahwa Israel melancarkan serangan teroris ke berbagai negara, namun banyak masyarakat internasional yang tidak peduli.

"Israel melancarkan serangan teroris, sementara masyarakat internasional dan organisasi internasional tetap bungkam," ujarnya.

"Turki melakukan segala yang kami bisa untuk menghentikan agresi tidak manusiawi, tidak hanya terhadap Iran, tetapi juga terhadap Gaza, Suriah, Lebanon, dan Yaman," tegas Erdogan. 

“Menghentikan agresi Israel sangat penting bagi dunia dan kemanusiaan,” katanya, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Ia menambahkan bahwa Turki memantau perkembangan serangan Israel terhadap Iran dan membahas dampaknya terhadap negaranya.

"Kami tidak akan pernah mendukung ketidakadilan, tetapi mendukung kebenaran, keadilan, diplomasi, dan dialog," kata Erdogan yang mendukung penyelesaian konflik dengan diplomasi.

Presiden Turki mengatakan ia telah berbicara dengan Trump, Masoud Pezeshkian dan Putin untuk menawarkan diri sebagai penengah dalam perundingan antara Israel dan Iran.

"Saya telah mengadakan pembicaraan dengan (Presiden AS Donald) Trump, (Presiden Iran Masoud) Pezeshkian, dan (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Kami mendukung penyelesaian masalah nuklir Iran melalui dialog, dan kami akan terus menyelesaikan masalah ini melalui dialog dan negosiasi juga," kata Erdogan.

Sebelumnya pada 13 Juni 2025, Israel memulai serangannya terhadap Iran dengan meluncurkan rudal ke kota Teheran dalam Operasi Rising Lion.

Kurang dari 24 jam, Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan pesawat tak berawak dan rudal.

Setelah Israel memulai serangannya, Trump bergegas mengonfirmasi bahwa AS tidak terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran.

Meski membantah keterlibatan AS secara militer, Trump menegaskan dukungan AS untuk sekutunya tersebut dengan mengatakan Israel sedang "membela diri" dari ancaman proyek nuklir Iran.

Serangan Israel terhadap Iran sejak hari Jumat membunuh setidaknya 585 orang dan melukai lebih dari 1.326 lainnya.

Sementara itu, serangan balasan Iran terhadap Israel menewaskan 24 orang dan melukai lebih dari 800 lainnya. (sumber : tribunnews.com)
Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved