Padang, Analisakini.id- Kota Padang tercatat sebagai daerah dengan capaian imunisasi tertinggi di Sumatera Barat untuk beberapa kategori, termasuk imunisasi bayi lengkap dan campak rubella.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumbar, Yusmayanti, saat menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi imunisasi di Aula Dinas Kesehatan Kota Padang, Senin (30/6/2025).
Berdasarkan data Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi di Kota Padang menunjukkan angka signifikan dibandingkan daerah lain di Sumbar. Menurut Yusmayanti, cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sangat penting untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), yang dapat melindungi kelompok masyarakat rentan.
"Setiap orang yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu. Bila cakupan tinggi dan merata, maka terbentuk kekebalan kelompok yang melindungi semua lapisan masyarakat," ujarnya.
Ia merincikan, capaian imunisasi bayi lengkap di Kota Padang mencapai 26,5 persen, tertinggi di Sumbar. Disusul Pesisir Selatan 24,7 persen, dan Kabupaten Solok 24,4 persen.
Dari 24 puskesmas di Kota Padang, Puskesmas Air Tawar mencatatkan capaian tertinggi sebesar 53,6 persen, sedangkan terendah di Puskesmas Pauh dengan 10,3 persen.
Untuk imunisasi campak rubella (MR 1), Kota Padang kembali menjadi yang tertinggi dengan capaian 30,3 persen. Diikuti Kabupaten Pesisir Selatan 27,6 persen dan Kabupaten Solok 25,9 persen.
Di Padang, Puskesmas Air Tawar mencatatkan angka tertinggi sebesar 56,7 persen, sedangkan yang terendah kembali berada di Puskesmas Pauh dengan 11,1 persen.
Sementara itu, capaian imunisasi baduta (anak usia di bawah dua tahun) tertinggi di Sumbar diraih Kabupaten Sijunjung (18,9 persen), disusul Kabupaten Solok (14,5 persen), dan Kota Padang (14,2 persen). Di Kota Padang, Puskesmas Air Tawar kembali mencatatkan angka tertinggi 52,4 persen, sementara Puskesmas Lubuk Buaya dan Pauh menjadi yang terendah, masing-masing 1,3 persen.
"Secara umum, tingginya capaian imunisasi ini menjadi indikator positif atas upaya Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak," tambah Yusmayanti.
Ia menegaskan, imunisasi tidak hanya mampu mencegah lebih dari 25 jenis penyakit, tetapi juga menyelamatkan 2–3 juta jiwa setiap tahun secara global, serta berkontribusi dalam menekan resistensi antibiotik melalui pencegahan infeksi sejak dini.
Sebagai informasi, indikator imunisasi bayi lengkap adalah persentase bayi usia 0–11 bulan yang telah menerima satu dosis hepatitis B, satu dosis BCG, empat dosis polio tetes (bOPV), satu dosis polio suntik (IPV), tiga dosis DPT-HB-Hib, dan satu dosis campak rubella (MR) dalam kurun waktu satu tahun.
Adapun indikator imunisasi campak rubella adalah persentase bayi 0–11 bulan yang mendapatkan imunisasi MR1 dalam periode tertentu. Sementara indikator imunisasi baduta lengkap adalah persentase anak usia 12–23 bulan yang telah mendapatkan semua imunisasi dasar sesuai jadwal dalam jangka waktu yang ditentukan. (cl).
Bagikan