PADANG-Perjalanan karir seorang aparatur sipil negara (ASN) siapa menduga. Ada yang mencapai puncak, ada pula yang tidak. Yang jelas seorang ASN sebagai abdi negara tentu berharap jenjang karirnya rancak.
Karir rancak itu salah satunya dialami oleh Dr. Ferdinal Asmin. Dia dilantik oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi sebagai Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) pada Sabtu (14/6/2025) di auditorium istana Gubernur.
Ferdinal dilantik bersamaan dengan lima pejabat lainnya, masing-masing, Helmi Heriyanto sebagai Kepala Dinas ESDM, Ahdiyarsah sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Dina Febriyanti sebagai Kepala Biro Organisasi, Masheri Yanda Boy sebagai Kepala Biro Hukum dan Cerry sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ).
Bagi Ferdinal diangkat menjadi orang nomor satu di Dinas Kehutanan, bukanlah sebuah kebanggaan tapi sebuah amanah dan tanggungjawab yang diberikan pimpinan kepada dirinya. Jadi harus dimaksimalkan dan totalitas mengemban tugas berat itu.
Dan Dinas Kehutanan itu bukanlah baru baginya. Ferdinal justru besar di sana. Benar dia menamatkan S1 nya pada Fakultas Pertanian Unand, tapi pertama mengabdi sebagai ASN adalah di Dinas Kehutanan Sumbar. Dia lulus menjadi polisi hutan (polhut) saat penerimaan ASN khusus polhut ini pada 2000, usai menamatkan studi pada 1999. Jadi polhut ikut latihan Secapa Polri dan Kementerian Kehutanan.
Lama berkecimpung "menjaga" hutan. Patroli kian kemari di berbagai wilayah kawasan hutan di Sumbar, Ferdinal melanjutkan studi S 2 di Fakultas Kehutanan UGM. Tamat dari sini dengan predikat cumlaude. Tapi Ferdinal sempat bingung dan merasa 'gelisah'. Kemudian menemui seniornya di kampus. Namanya Dr. Azrifirwan, dosen Fateta Unand dan mengutarakan keinginannya. Singkat cerita, pergilah dua orang ini menemui Rektor Unand, saat itu dijabat oleh Prof Musliar Kasim. Setelah diizinkan masuk ruangan, Rektor bertanya sambil tersenyum khas, kepada dua anak muda ini.
Azrifirwan menjelaskan maksud - tujuan dan hal strategis kedepan untuk kemajuan prodi Teknologi Pertanian.
Dengan takjim, rektor mendengarkan cerita, dan ditambahkan juga oleh Ferdinal akan keinginannya menjadi pendidik di almamater.
Sejurus kemudian Rektor mengatakan silahkan urus berkas dan nanti dirapatkan.
Namun Ferdinal tidak pernah menyerahkan berkasnya. Ketika bertemu kemudian, dia bilang diminta oleh Kadis Kehutanan untuk mengembangkan konsep perhutanan di sana.
Begitulah Ferdinal setelah pulang S2 mendapatkan gairah kembali di Dinas Kehutanan dan pemikirannya menjadi rujukan Kadis.
Jika saja Ferdinal menyerahkan berkasnya dan mengabdi di kampus, tentu sebutan saat kuliah di Mekanisasi Pertanian menjadi kenyataan, yaitu Pak Dos.
Dipanggil Kadis dan tak lama setelah itu, Ferdinal mendapatkan promosi menjadi pejabat eselon IV. Dia dipercaya oleh Kadishut (ketika itu dijabat oleh Syahrial Syam). Setahun kemudian mutasi ke bidang lain oleh Kadishut Hendri Octavia dengan jabatan selevel. Menambah pengalaman begitulah kira-kira.
Empat tahun menjabat, Ferdinal melanjutkan studi S3- nya di IPB bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Dasar orangnya cerdas dan gigih, Ferdinal pun sukses menyelesaikan studinya dengan hasil memuaskan. Di IPB ini pula, Ferdinal mulai membangun koneksi dan jaringan sehingga dia pun dikenal sebagai sosok pekerja keras, cerdas. Banyak kawan dan para seniornya menilai Ferdinal kelak akan memimpin instansi kehutanan. Ini tak terlepas dari kapasitas dan tipikalnya.
Setahun setelah menamatkan gelar S 3, pada 2018, Ferdinal dipromosikan menjadi Sekretaris Dinas Kehutanan (Sekdishut) Sumbar saat Kadishut dijabat Yozarwardi Usama Putra. Posisi Sekdishut ketika memang kosong setelah ditinggal Yozarwardi. Meski berusia muda, tapi bukan halangan bagi Ferdinal untuk melakoni tugas tersebut. Kadishut Yozarwardi terbantu dalam menjalani tugas di sektor kehutanan.
Suami dari Maiza Oktawidia, seorang perawat di Rumah Sakit Ibnu Sina ini, ditugaskan Gubernur Mahyeldi membantu Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disbuntanhor). Ferdinal menjadi Sekretaris di sana pada 2022. hingga menjadi Plt. Kadis pasca pejabat lama Syafrizal dipindahkan menjadi staf ahli gubernur.
Menjadi plt. Kadis di penghujung tahun 2022, bukanlah kerja ringan. Banyak PR yang mesti dituntaskan. Ferdinal benar-benar diuji saat itu. Apalagi OPD ini adalah OPD strategis. Dan ketika ada lelang jabatan Kepala Dinas, Ferdinal pun ikut. Tapi saat itu memang belum beruntung. Yang dilantik adalah Febrina Tri Susila Putri, seorang Kabid Tanaman Pangan Disbuntanhor. Febrina adalah senior Ferdinal di FPUA. Dua tingkat di atasnya dan lebih awal pula bertugas di OPD ini.
Meski begitu, Ferdinal tetap bekerja profesional. Membantu Kadis dalam menjalankan roda "pemerintahan" di Disbuntanhor. Ferdinal tak memandang, yang dibantu adalah sosok yang "mengalahkannya" dalam merebut kursi " Kadis". Tapi profesional sebagai ASN yang ditonjolkan. Lagi pula Febrina adalah seniornya di FPUA. Kena langkang nanti kalau melawan senior. Yang dikerjakan juga adalah pembangunan pertanian.
Saat dibuka lelang jabatan Kepala Dinas Kehutanan, Sekjen DPP Ikatan Alumni FPUA (IKA FPUA) ini ikut. Banyak pula yang mendorong Ferdinal. Apalagi Ferdinal bukan orang baru di Dinas Kehutanan. Ferdinal ikut berkompetensi. Dan setelah melewati berbagai tahapan seleksi, Ferdinal akhirnya dilantik Gubernur Mahyeldi sebagai Kadis Kehutanan.
Memang sejak diumumkan nama-nama kandidat yang lolos seleksi administrasi, Ferdinal yang juga Dewan Anggota Perkumpulan KKI Warsi ini, memang banyak diunggulkan. Usai memang relatif muda ketimbang kandidat lain, tapi soal pengalaman dan kapasitas Ferdinal lebih unggul. Dulu Ferdinal polisi hutan (Polhut). Sekarang Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut). Semoga sukses jalani amanah Pak Doktor Ferdinal. (effendi)
Bagikan