Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo
Budiman bersama Forkopimda saat menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional,
Jumat (2/1/2025) di Kantor Gubernur Sumbar. (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID--DPRD Provinsi Sumatera Barat mendukung penuh kebijakan
Kementerian Pendidikan (Kemdikbud) dalam membentuk karakter siswa. Kebijakan
tersebut pun selama ini sudah dilaksanakan di Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua
DPRD Sumatera Barat, Evi Yandri Rajo Budiman saat menghadiri Upacara
Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025) di halaman Kantor
Gubernur. Upacara dihadiri Gubernur dan
pejabat pemprov, Forkopimda, instansi vertikal, guru, mahasiswa, dan pelajar.
Evi Yandri mendorong Kadisdik Sumbar dan
seluruh Dinas Pendidikan kabupaten/kota untuk segera menjalankan kebijakan yang
bertujuan untuk membentuk karakter tersebut.
"Ya, kebijakan-kebijakan ini juga
sangat sejalan dengan kebijakan pemerintah Provinsi Sumatera Barat,"
katanya.
Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan
RI telah membuat kebijakan 'Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat' dalam rangka
membentuk karakter siswa.
Tujuh kebijakan tersebut meliputi bangun
pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar,
bermasyarakat serta tidur cepat.
Kemudian, program 'Pagi Ceria'
yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia
Raya, dan doa bersama.
Sementara, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menyerukan pendidikan harus melahirkan siswa yang cerdas, sehat dan bermakna.
“Peringatan ini bukan hanya seremoni tahunan.
Ini adalah pengingat bahwa kita punya tanggung jawab besar untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, seperti yang diamanatkan konstitusi,” katanya.
Ia juga mengingatkan, pendidikan adalah hak
semua orang. Tak boleh ada diskriminasi, apapun latar belakangnya. Pendidikan
harus merata, inklusif, dan menyentuh seluruh anak bangsa.
Mahyeldi juga menaruh perhatian khusus pada
program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat “Ini bukan sekadar slogan. Saya
ingin kebiasaan-kebiasaan baik ini betul-betul hidup dalam keseharian anak-anak
kita,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh jajaran pendidikan,
dari dinas hingga orang tua, untuk turut mengawal penerapannya di rumah maupun
di sekolah. (n-r-t)