Anggota DPRD Sumbar, Khairuddin
Simanjuntak bersama masyarakat saat meninjau jalan usaha tani di Kabupaten
Pasaman, sekaligus juga mensurvei calon lokasi JUT di sejumlah kecamatan untuk
pembangunan TA 2025 ini, Kamis (22/5/2025).
PASAMAN, ANALISAKINI.ID—Guna mewujudkan swasembada pangan dan sebagai lumbung
beras di Sumatera Barat, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Khairuddin
Simanjuntak membawa anggaran dari provinsi untuk meningkatkan produksi
pertanian di Kabupaten Pasaman. Anggaran tersebut dipergunakan untuk
program pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) untuk tahun 2025.
“Ya, untuk Tahun Anggaran (TA) 2025, ada
10 paket jalan usaha tani segera dibangun. Dengan pagu anggaran sebesar Rp2,6
miliar,” kata Khairuddin Simanjuntak, yang merupakan Ketua Komisi II DPRD Sumbar
itu.
Menurutnya, pembangunan Jalan Usaha Tani
tersebut tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pasaman, seperti di Kecamatan
Dua Koto, Panti, Padang Gelugur, Rao Selatan dan Rao.
“Yang jelas, upaya ini untuk mewujudkan
kembali kejayaan Pasaman sebagai lumbung beras di Sumatera Barat," kata
Khairuddin saat meninjau Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) Jalan Usaha
Tani Tanjung Betung, Nagari Tanjung Betung, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten
Pasaman, Kamis (22/5/2025).
Pada periode ke duanya sebagai
legislator Sumbar dari Dapil Pasaman-Pasaman Barat, pembangunan sarana
prasarana pertanian itu kian masif dilakukan. Tidak hanya JUT, sarana prasarana
pra dan pasca panen juga tidak luput dianggarkan. Akan halnya seperti handtraktor, cultivator dan becak
motor untuk kelompok tani di daerah itu. Termasuk bantuan benih padi unggul untuk
petani sebanyak 50 ton lebih.
Diakuinya, dirinya memang intens sekali
ke sektor pertanian ini. “Selaras dengan programnya Presiden Prabowo,
mewujudkan ketahanan pangan nasional," urainya.
Dia sangat ingin mewujudkan kembali
kejayaan Pasaman sebagai lumbung beras di Sumatera Barat. Bukan apa-apa, lanjutnya,
dulu pernah ada slogan 'Bareh Tapuih', yang cukup terkenal itu. Tapi kini,
slogan itu seolah tenggelam.
“Nah, semangat itu yang coba kita
bangkitkan kembali," imbuhnya.
Untuk itu, dia berharap, para petani
tidak patah arang dalam mengelola sektor yang menjadi pendulang PDRB terbesar
di daerah itu. Makanya, petani pun harus disejahterakan.
Sementar itu, Ketua Kelompok Tani Wanita
(KWT) Kelok Berbunga Tanjung Betung, Ratna mengapresiasi pembangunan JUT di
kampungnya tersebut. Menurutnya, pembangunan JUT itu semakin kontan akan memudahkan
petani dalam mengangkut hasil pertanian mereka.
Soalnya, sebut Ratna, selama ini
pihaknya kesulitan akses jalan khususnya dalam pengangkutan padi hasil panen
menuju ke jalan raya. Karena medannya yang sulit.