Padang, Analisakini.id-
Pasangan Walikota Fadly Amran dan Wawako Maigus Nasir resmi dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025. Hingga kini masih seumur jagung. Tetapi 40 hari kepemimpinan Fadly-Maigus, program unggulan (progul) mulai memperlihatkan hasil. Bukti pemimpin pilihan rakyat itu benar-benar bekerja.
Ini adalah sebuah prestasi awal. Dan keberhasilan itu, tidak terlepas dari peran lima profesor yang sudah punya nama di Sumatera Barat (Sumbar). Lima guru besar itu berkontribusi baik dalam membantu menyiapkan visi-misi dan progul hingga memformulasikannya ke dalam gerbong Pemko Padang. Istilah kerennya "tim transisi".
Lima profesor dan beberapa tokoh lainnya berandil besar dalam "menyatukan" Fadly-Maigus dengan gerbong Pemko Padang sehingga tidak butuh waktu lama untuk menyelaraskannya dalam rangka mewujudkan mimpi besar menuju kejayaan Kota Padang.
Capaian kinerja selama 40 hari itu juga disampaikan Walikota Fadly Amran saat memberikan sambutan pada pelaksanaan shalat Ied di lapangan Apeksi, Balaikota, Senin (31/3/2025).
"Alhamdulillah atas izin Allah SWT, pada 40 hari pertama masa jabatan kami ini, beberapa aktivasi progul sudah berhasil direalisasikan. Seperti dokter warga, BPJS Kesehatan Gratis, Dubalang Kota, Penataan Kawasan Pantai, perbaikan jalan dan drainase kota, dan segera diaktivasi juga pemberian seragam dan LKS gratis bagi siswa kurang mampu,” ujar Fadly Amran.
Fadly juga menegaskan prestasi ini tidak akan bisa diraih tanpa adanya dukungan semua pihak.
Semua raihan ini tidak terlepas dari peran semua stakeholders Kota Padang. Baik itu aparatur Pemko Padang, pelaku usaha dan swasta, unsur Forkopimda, BUMN dan BUMD, serta masyarakat Kota Padang.
Siapa lima profesor yang back up Fadly-Maigus tersebut?
Pertama, Prof.Dr.H.Musliar Kasim, Wamendikbud periode 2011-2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mantan Rektor Unand ini tidak hanya dikenal sebagai sosok yang paham dengan dunia pendidikan, tapi juga pertanian. Musliar Kasim banyak memberikan masukan terkait manajemen pendidikan dan ilmu pertanian. Kini, Musliar Kasim menjabat Rektor Universitas Baiturrahmah dan Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Sumbar.
Kedua, Prof. Ganefri. Mantan Rektor UNP dua periode ini tak diragukan lagi dalam melakoni bidang pendidikan. Dia adalah rektor panutan yang memiliki jaringan kuat ke pusat. Di tangannya, UNP maju pesat dan kian dikenal. Tak hanya itu, Ganefri yang juga Ketua NU Sumbar itu juga dikenal sebagai sosok yang memiliki basis kuat ke bawah.
Ketiga, Prof.Dr. H. Salmadanis. Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol ini basis ilmu agama tak diragukan lagi. Penceramah ternama Sumbar ini program-program keagamaannya diakui. Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (KUB) Kota Padang ini, menopang program Fadly-Maigus di sektor agama dan menjaga keberagaman di Kota Padang.
Keempat, Prof. Dr. H. James Hellyward. Guru besar Fakultas Peternakan Unand ini adalah multitalenta. Jago nyanyi, kocak, berisi dan sangat komunikatif. Dia berperan dalam mewujudkan program di sektor peternakan. Dunia peternakan adalah makanan sehari-hari mantan Ketua Ikatan Keluarga Padang ini. Di tangan James pula, pariwisata Sumbar menggeliat. Dia pernah diamanahkan menjadi Kepala Dinas Pariwisata Sumbar. Naluri "pariwisata" yang dimiliki James akan ditularkan ke Kota Padang.
Kelima, Prof. Dr. Asrinaldi. Guru besar pertama di bidang politik yang dimiliki Unand. Asrinaldi kerap memberikan pandangan dan kritikan terhadap pemerintahan. Dan kerap menjadi referensi bagi pejabat publik. Ilmu politik yang dia kuasai, membuat banyak pihak yang melirik Asrinaldi sebagai konsultan politik. Jernih dan tajam cara berpikir Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unand ini, membuat dirinya diincar oleh banyak kandidat baik calon kepala daerah maupuh calon legislatif. Asrinaldi memang diakui sebagai profesor politik.
Selain lima profesor itu, ada juga akademisi dan tokoh lain yang sudah punya nama pula terlibat, yaitu Dr. Haris Satria (UNP), Zaitul Ikhlas Saad (mubaligh Muhammadiyah), Dr. Fauzi Bahar (Ketua LKAAM Sumbar), Hendra Irwan Rahim (Ketua Dekopinwil Sumbar) dan tentu juga kalangan profesional serta unsur parpol yang mengusung Fadly-Maigus. Kolaborasi banyak tokoh dengan beragam latar inilah berandil besar mengantarkan Fadly-Maigus dalam merealisasikan progul yang juga sudah dirasakan dampaknya oleh warga kota Padang. (effendi)
Bagikan