Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri
Rajo Budiman saat bersama masyarakat Batipuh Panjang, Koto Tangah,
Padang, Sabtu (22/2/2025), sekaitan reses perseorangan. (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID—Memanfaatkan masa reses perseorangan masa sidang kedua,
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman temui masyarakat Batipuh
Panjang, Koto Tangah, Padang, Sabtu (22/2/2025). Pada kesempatan tersebut,
Evi berikan bantuan dana untuk dua mushala yang menjadi aspriasi
masyarakat.
"Ya, jadi ada aspriasi yang memang
harus diusulkan dulu untuk didanai dalam program APBD. Ada yang butuh waktu
untuk direalisasikan. Tapi ada juga yang bisa saya bantu wujudkan langsung dari
dana pribadi," ujarnya.
Kata Evi, bantuan bagi dua mushala di
daerah itu merupakan wujud dari aspirasi masyarakat untuk keperluan beribadah
di bulan Ramadan. Masing-masing mushala mendapatkan Rp2 juta dari dana
pribadi. Untuk Mushala Berkah Yakin bantuan itu untuk membeli tikar. Sementara
untuk Mushala Jazirah Nur untuk membeli alat pengeras suara (sound
sistem).
Kontan, warga bersorak riang ketika Evi
Yandri mengatakan akan langsung memberikan bantuan dana agar kebutuhan mushala
untuk ibadah Ramadhan bisa segera dibeli. Mereka juga menyampaikan terima kasih
setelah uang itu diserahkan pada warga langsung saat pertemuan masih
berlangsung.
Aspirasi lain yang juga mendapatkan
bantuan dari Evi Yandri secara pribadi yakni permintaan para kaum ibu yang akan
menjalankan ibadah 40 hari menginap di mushala. Mereka meminta bantuan beras.
Evi Yandri mengatakan beras yang diminta akan langsung diantarkan esok harinya.
Evi Yandri mengatakan, untuk sejumlah
aspirasi lain memang perlu waktu untuk mewujudkannya. Namun itu bukan akan
menjadi sekadar janji, melainkan akan ia perjuangkan.
Saat pertemuan itu, memang beragam
aspirasi disampaikan masyarakat. Ada yang meminta agar jalan di area rumah
mereka diperbaiki karena kondisinya sudah banyak berlobang. Evi meminta staf
untuk mencatat aspriasi dan meninjau jalan nantinya.
Selain itu, Ketua RW 03 Batipuh Panjang,
Supirman meminta agar Evi Yandri membantu warga di sana agar bisa mendapatkan
aliran air PDAM. "Dulu sudah pernah disurvei pihak PDAM. Tapi tidak
ada kelanjutan. Padahal pipa besar melewati area ini. Tapi kabarnya belum ada
pipa jaringan untuk distribusi air ke area perumahan," katanya.
Menindaklanjuti ini, Evi Yandri
mengatakan akan mengkoordinasikan hal tersebut pada PDAM. Ia juga meminta data
secara tertulis untuk memudahkan koordinasi nantinya dengan pihak PDAM.
Warga lainnya, Inen meminta alat
menjahit. Ia mengatakan, di sana banyak ibu-ibu yang menganggur. Mereka sudah
memiliki keahlian menjahit, namun alat tidak ada. Jika alat sudah ada mereka
akan bisa membuka jasa usaha menjahit dan membantu ekonomi keluarga.
Terkait aspirasi ini, Evi Yandri meminta
warga membentuk kelompok sehingga bantuan bisa diberikan. Hal ini sesuai dengan
regulasi aturan. Ia juga memberitahukan staf yang akan membantu warga untuk
menindaklanjuti aspirasi itu agar tidak terputus dan bisa segera
direalisasikan.
"Kita usulan tahun ini, tapi tetap
realisasinya tahun 2026 sesuai regulasi," ujarnya.
Selain itu ada pula aspirasi terkait
bantuan bibit lele dan bantuan untuk aktivitas senam warga yang rutin
dilaksanakan. Seluruhnya telah dicatat dan akan ditindaklanjuti melalui staf
untuk kelengkapan dokumen.
Saat pertemuan tersebut, Evi Yandri juga
menjelaskan tentang bagaimana masyarakat mesti bersabar dengan program
pemerintah. Aspirasi yang memerlukan proposal, mesti dipahami tidak bisa
langsung terlaksana. (n-r)