![]() |
Benny Abeng Law atau akrab disapa Pak Kobeng telah mengabdikan dirinya sebagai relawan bencana di Padang Selatan. Jadi tamu dalam Podcast BalaiKota TV. (kominfo) |
Padang, Analisakini.id-Sejak 2010, Benny Abeng Law atau yang akrab disapa Pak Kobeng telah mengabdikan dirinya sebagai relawan bencana di Padang Selatan. Tanpa mengenal lelah, pria berusia 62 tahun ini selalu berada di garis terdepan ketika bencana melanda, bahkan rela meninggalkan keluarga demi membantu masyarakat yang tertimpa musibah.
Atas dedikasi dan pengorbanannya, Pemerintah Kota Padang memberikan Pin Emas kepada Pak Kobeng pada peringatan Hari Ulang Tahun Kota Padang 2024.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap sosok yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam aksi kemanusiaan.
Dalam Podcast BalaiKota TV yang proses syuting dilaksanakan Selasa (11/2), Pak Kobeng hadir sebagai tamu istimewa bersama Kasi Trantib & Penanggulangan Bencana Kecamatan Padang Selatan, Eka Saputra.
Podcast yang dipandu oleh Eka Pertiwi Sari menggali lebih dalam kisah inspiratif di balik perjalanan panjang Pak Kobeng sebagai relawan.
Sebagai seorang relawan, Pak Kobeng tak kenal waktu. Siang atau malam, hujan atau panas, ia selalu siap berangkat ketika ada kabar bencana.
"Begitu dengar ada bencana, jiwa ini langsung terpanggil. Tidak peduli tengah malam atau harus mendaki bukit, saya akan turun ke lapangan," ujarnya dengan penuh semangat.
Tak jarang, ia harus tidur di lokasi bencana dengan fasilitas seadanya. Minuman favoritnya? Kopi pahit tanpa gula. "Asalkan ada kopi, saya bisa bertahan," katanya sambil tersenyum.
Meskipun mendapat penghargaan Pin Emas, Pak Kobeng menegaskan ia tidak pernah bekerja demi penghargaan.
"Saya tidak butuh penghargaan, yang penting orang yang saya bantu bisa selamat dan kembali bangkit," katanya penuh ketulusan.
Kasi Trantib & Penanggulangan Bencana Kecamatan Padang Selatan, Eka Saputra, yang turut hadir dalam podcast, mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Pak Kobeng.
"Pak Kobeng ini orang yang sangat langka. Beliau tidak hanya datang membantu, tapi benar-benar mengorbankan waktu, tenaga, dan kenyamanannya demi orang lain. Saat banyak orang menunggu bantuan datang, beliau justru yang pertama tiba di lokasi bencana," ungkapnya.
Eka Saputra juga berharap semangat Pak Kobeng bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
"Kita butuh lebih banyak orang seperti Pak Kobeng, yang bergerak tanpa pamrih. Mudah-mudahan kisah beliau bisa menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli dan terlibat dalam aksi kemanusiaan," tuturnya.
Dalam sesi tanya jawab, Eka Pertiwi Sari selaku host menggali lebih dalam motivasi Pak Kobeng yang tetap aktif di usia yang tak lagi muda. Dengan nada penuh ketulusan, ia menyampaikan pesan kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
"Jangan hanya menonton bencana dari layar HP, turunlah ke lapangan, bantu sebisa mungkin. Satu tangan kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain," pesannya penuh harap.
Pak Kobeng adalah bukti nyata kepedulian tidak mengenal usia, dan keberanian untuk menolong adalah anugerah yang tak ternilai. Semoga kisahnya dapat menyalakan semangat kemanusiaan bagi kita semua. (cl)