arrow_upward

Alokasi Pupuk Bersubsidi di Pasbar Alami Penurunan, Saatnya Lirik Pupuk Organik

Kamis, 23 Januari 2025 : 17.01

 

Pihak Polres Pasbar, saat meninjau ketersediaan pupuk subsidi pada salah satu kios di daerah setempat. (arafat)

PASBAR, ANALISAKINI.ID--Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menghadapi tantangan terkait alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025. Total alokasi pupuk bersubsidi yang diterima pemkab setempat mengalami penurunan signifikan dibandingkan 2024.

Jika pada tahun 2024 alokasi mencapai 38.200 ton, maka tahun 2025 hanya sebesar 31.430 ton. "Memang terjadi penurunan jatah pupuk subsidi kita. Namun dari alokasi yang ada, akan kita maksimalkan untuk 31.990 petani," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, kepada Singgalang, Rabu (22/1).

Dari total alokasi tersebut, sebanyak 16.038 ton dialokasikan untuk pupuk urea dan 15.392 ton untuk pupuk NPK. Pendistribusian pupuk bersubsidi ini akan dilakukan melalui kelompok tani yang telah mengajukan usulan kebutuhan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).

Meski demikian, Doddy mengakui bahwa alokasi yang diterima masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan yang diusulkan oleh para petani. Namun, pemerintah tetap optimis dengan memaksimalkan penggunaan pupuk yang ada dan mendorong petani untuk beralih ke pupuk organik sebagai solusi alternatif.

"Saat ini ada enam kelompok tani yang memproduksi pupuk organik di bawah binaan dinas. Ke depan, kami akan terus mendorong kelompok-kelompok ini untuk meningkatkan produksi pupuk organik," tambahnya.

Doddy juga menekankan manfaat penggunaan pupuk organik bagi tanaman dan tanah. Menurutnya, pupuk organik mampu menjaga kesuburan tanah lebih lama sekaligus mengurangi risiko degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.

Selain fokus pada distribusi pupuk, pemerintah juga terus meningkatkan sarana dan prasarana pertanian di daerah tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), pembangunan jalan usaha tani, serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian.

Sebagai daerah agraris, Pasaman Barat memiliki komoditas utama berupa jagung, kentang, ubi jalar, dan talas. Beberapa kecamatan yang menjadi sentra produksi tanaman pangan adalah Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman, Kinali, dan Gunung Tuleh.

Dengan adanya berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Pasaman Barat berharap agar sektor pertanian tetap berkembang dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun dengan tantangan alokasi pupuk yang lebih rendah di tahun ini. (arafat)

 

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved