Pihak Polres Pasbar, saat meninjau
ketersediaan pupuk subsidi pada salah satu kios di daerah setempat. (arafat)
PASBAR, ANALISAKINI.ID--Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menghadapi
tantangan terkait alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025. Total alokasi
pupuk bersubsidi yang diterima pemkab setempat mengalami penurunan signifikan
dibandingkan 2024.
Jika pada tahun 2024 alokasi mencapai 38.200 ton, maka tahun 2025 hanya sebesar 31.430 ton. "Memang terjadi penurunan jatah pupuk subsidi kita. Namun dari alokasi yang ada, akan kita maksimalkan untuk 31.990 petani," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, kepada Singgalang, Rabu (22/1).
Dari total alokasi tersebut, sebanyak
16.038 ton dialokasikan untuk pupuk urea dan 15.392 ton untuk pupuk NPK.
Pendistribusian pupuk bersubsidi ini akan dilakukan melalui kelompok tani yang
telah mengajukan usulan kebutuhan melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
(RDKK) yang tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan
Pertanian (Simluhtan).
Meski demikian, Doddy mengakui bahwa
alokasi yang diterima masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan yang diusulkan
oleh para petani. Namun, pemerintah tetap optimis dengan memaksimalkan
penggunaan pupuk yang ada dan mendorong petani untuk beralih ke pupuk organik
sebagai solusi alternatif.
"Saat ini ada enam kelompok tani
yang memproduksi pupuk organik di bawah binaan dinas. Ke depan, kami akan terus
mendorong kelompok-kelompok ini untuk meningkatkan produksi pupuk
organik," tambahnya.
Doddy juga menekankan manfaat penggunaan
pupuk organik bagi tanaman dan tanah. Menurutnya, pupuk organik mampu menjaga
kesuburan tanah lebih lama sekaligus mengurangi risiko degradasi tanah akibat
penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Selain fokus pada distribusi pupuk,
pemerintah juga terus meningkatkan sarana dan prasarana pertanian di daerah
tersebut. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain Rehabilitasi Jaringan
Irigasi Tersier (RJIT), pembangunan jalan usaha tani, serta pemberian bantuan
alat dan mesin pertanian.
Sebagai daerah agraris, Pasaman Barat
memiliki komoditas utama berupa jagung, kentang, ubi jalar, dan talas. Beberapa
kecamatan yang menjadi sentra produksi tanaman pangan adalah Kecamatan Talamau,
Kecamatan Pasaman, Kinali, dan Gunung Tuleh.
Dengan adanya berbagai upaya yang
dilakukan, Pemkab Pasaman Barat berharap agar sektor pertanian tetap berkembang
dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun dengan tantangan alokasi pupuk
yang lebih rendah di tahun ini. (arafat)