Padang, Analisakini.id- DPP Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) menggelar Silaturahmi dan Dialog Nasional Alumni Unand 2025, pada 20 Januari 2025. Tujuannya, mempererat hubungan antar alumni Unand sekaligus memberikan kontribusi pemikiran dalam membahas topik strategis mengenai masa depan ekonomi Indonesia.
Tema yang diangkat adalah Membangun Optimisme Baru: Prospek Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Era Presiden Prabowo.
"Tema ini dipilih untuk menggali berbagai perspektif mengenai pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menargetkan angka 8 persen dalam periode pemerintahan Presiden Prabowo, serta tantangan yang dihadapi oleh negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat," kata Ketua Pelaksana Suwirman dalam keterangan persnya.
Suwirman menjelaskan dialog nasional ini bertujuan memberikan wawasan mengenai langkah-langkah strategis yang dapat diambil guna mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius tersebut.
Selain itu, juga menjadi ajang bagi alumni Unand untuk berperan aktif dalam mendiskusikan kebijakan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
"Kami mengundang berbagai kalangan untuk turut serta dalam diskusi ini, yang akan melibatkan tokoh-tokoh penting di bidang ekonomi dan kebijakan publik, termasuk Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Ekonomi dari kabinet Presiden Prabowo," katanya.
Tema itu penting dibedah lantaran pProspek pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Presiden Prabowo menargetkan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
Dalam kerangka program "Asta Cita", yang mengusung pembangunan berbasis keadilan dan kesejahteraan rakyat, pencapaian angka tersebut diyakini dapat mengangkat Indonesia ke arah negara yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Dialog ini akan menjadi wadah untuk mendiskusikan langkah konkret yang dapat mendukung pencapaian target tersebut dan mengidentifikasi tantangan serta peluang yang dihadapi negara dalam mencapai pertumbuhan optimal.
Disebutkan, salah satu aspek penting dalam pemerintahan Presiden Prabowo adalah kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan tenaga kerja. Diantaranya, kenaikan upah minimum pekerja (UMP) dalam bulan pertama masa kepemimpinan. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap daya beli masyarakat serta meningkatkan konsumsi domestik yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami percaya menghadirkan Menteri Tenaga Kerja dalam dialog ini akan memberikan wawasan mengenai kebijakan lain yang telah dan akan diimplementasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami berharap kebijakan-kebijakan tersebut dapat mengatasi kesenjangan sosial-ekonomi dan mempercepat pembangunan di sektor-sektor yang paling membutuhkan perhatian,"terang pengusaha yang pernah menjabat Komisaris Utama PT Askrida.
Adapun narasumber utama adalah Nina Septi (Dosen Universitas Indonesia (UI) dan pengamat ekonomi nasional) akan memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menganalisis tantangan serta peluang yang dihadapi dalam mencapai target pertumbuhan 8 persen yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Dr. Fajri Muharja (alumni Unand dan Ketua Asosiasi Pembangunan Ekonomi (ASEPTI) yang akan berbagi pandangan tentang langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor mikro dan di daerah pedesaan yang masih membutuhkan perhatian.
Diskusi akan diperdalam oleh dua pembahas yang juga merupakan tokoh ekonomi terkemuka di Indonesia Prof. Werry Darta Taifur (mantan Rektor Universitas Andalas) dan Prof. Elfindri (Ahli ekonomi pembangunan dan tenaga kerja).
Suwirman menjelaskan Unand memiliki sejarah panjang dalam melahirkan banyak tokoh dan pakar ekonomi yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Banyak alumni Unand yang menjadi bagian dari pengambilan keputusan ekonomi strategis di tingkat nasional, dan melalui dialog ini, diharapkan dapat mengembalikan peran sentral alumni Unand dalam memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
"Kami juga berharap acara ini akan menjadi trigger bagi fakultas-fakultas di Unand untuk terus mencetak generasi baru ekonom yang siap berperan aktif dalam menyelesaikan tantangan pembangunan Indonesia, serta memperkuat jejaring antara alumni dengan pemerintah dan sektor swasta," jelasnya.
Sebagai bagian dari HIMPUNI (Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia), Unand berperan aktif dalam memberikan masukan kepada kebijakan pembangunan nasional.
Dialog ini juga menjadi sarana untuk memperkuat posisi alumni Unand di kancah nasional, dengan harapan dapat menjadi tempat diskusi yang konstruktif bagi pembangunan ekonomi dan kebijakan publik di Indonesia.
Dialog nasional ini akan menjadi wadah yang penting untuk berbagi pandangan dan gagasan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera.(ef)