Audiensi Asosiasi Tenaga
Kependidikan Sumbar saat beraudiensi dengan DPRD Sumatera Barat, Senin (21/10/2024)
di Ruang Khusus 2 gedung wakil rakyat setempat. (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID— Asosiasi Tenaga Kependidikan Sumbar mendatangi DPRD Sumatera
Barat, Senin (21/10/2024). Kepada Ketua DPRD Muhidi, mereka menyampaikan berbagai
keluhan dan aspirasi. Terutama terkait tidak dibukanya formasi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Teknis bagi tenaga kependidikan di
wilayah Sumbar tahun ini.
Audiensi
dilakukan di Ruang Khusus 2 Gedung DPRD Sumbar. Dalam pertemuan tersebut, Ketua
DPRD Sumbar Muhidi menerima keluhan dan aspirasi mengenai tidak dibukanya
formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Teknis dimaksud.
Sebelumnya,
Ketua Asosiasi Tendik Sumbar, Jon Maizar sangat menyayangkan keputusan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) Bab XIV
pasal 66 yang menetapkan pegawai non ASN atau honorer, wajib diselesaikan
penataannya paling lambat Desember 2024 mendatang.
Terkait hal itu, Jon menilai
kebijakan ini berdampak langsung pada tenaga honorer dan non-ASN yang sudah
lama mengabdi di dunia pendidikan, namun belum memiliki kepastian status
kepegawaian.
“Ya,
kami sudah bertahun-tahun mengabdi sebagai tenaga kependidikan, namun hingga
saat ini belum ada kejelasan terkait status kami. Kami berharap formasi PPPK
segera dibuka agar kami mendapatkan perlindungan hukum dan kepastian masa
depan,” ujar Jon Maizar.
Terhadap
hal itu, Ketua DPRD Muhidi menyatakan pihaknya akan terus memperjuangkan setiap
aspirasi dan keluhan masyarakat, termasuk tenaga kependidikan, tentunya.
Ia
menegaskan, bahwa keberadaan tenaga kependidikan sangat penting dalam mendukung
proses pendidikan di sekolah, dan sudah seharusnya diperhatikan kesejahteraan
dan status kepegawaiannya.
“Makanya,
kami sangat mengapresiasi dedikasi dan pengabdian tenaga kependidikan di Sumbar.
DPRD akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperjuangkan pembukaan formasi
PPPK bagi tenaga kependidikan, agar ada kejelasan dan kepastian bagi mereka
yang sudah lama berkontribusi dalam dunia pendidikan,” papar politisi PKS itu. (n-r)