PADANG,
ANALISAKINI.ID--Tiga novel karya Khairul Jasmi (KJ) best seller.
Ketiganya masuk dalam daftar 10 buku terlaris terbitan Republika pada penjualan
bulan Mei tahun ini.
Bahkan, Novel KJ berjudul H.R Rasuna Said Singa Podium
menduduki posisi kedua terlaris, tepat berada di bawah novel fenomenal Ayat-Ayat
Cinta karya Habiburrahman El Shirazy yang menduduki posisi puncak buku terlaris
terbitan Republika.
Seperti diketahui, Novel Ayat-Ayat Cinta juga telah
diadaptasikan dalam bentuk film dan juga sempat menjadi tontonan fenomenal di
tengah masyarakat Indonesia.
Selain itu, Novel Rasuna Said juga berhasil
mengalahkan Novel karya penulis ternama Asma Nadia berjudul
Assalamualaikum Baitullah yang berada di posisi ketiga. Begitu juga karya
penulis ternama lainnya, Helvy Tiana Rosa berjudul 'Hayya' yang juga tertinggal
di belakang.
Adapun 10 buku terlaris Republika itu, yakni
posisi pertama, Ayat-Ayat Cinta (Habiburrahman El Shirazy), kedua H.R
Rasuna Said Singa Podium (Khairul Jasmi), ketiga Assalamualaikum Baitullah
(Asma Nadia).
Ketujuh novel lainnya, yakni Api Tauhid (Habiburrahmah
El Shirazy), Rahmah el Yunissiyah Perempuan Yang Mendahului Zaman (Khairul
Jasmi), Hayya (Helvy Tiana Rosa-Benny Arnas), Love From Mecca to Madina (S.K
Ali), Dream Du'a Do (Ruzina Ahad), Sangkakala di Langit Andalusia (Hanum
Salsabiela Rais-Rangga Almahendra) dan Syeh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
(Khairul Jasmi).
Dari daftar 10 buku terlaris tersebut, karya KJ-lah
yang terbanyak, yakni tiga judul novel. Lalu diikuti dengan Habiburrahman El
Shirazy dengan jumlah dua judul novel.
KJ, penulis yang juga wartawan senior ini menuliskan
ketiga itu dalam kurun waktu berdekatan. Ia termasuk dalam kategori penulis
produktif.
Novel Rahmah el Yunussiyah, Perempuan yang Mendahului
Zaman diterbitkan Republika pada Tahun 2020. Dalam novel ini diceritakan
bagaimana perjuangan Rahmah memperjuangkan pendidikan perempuan dan melawan
kolonialisme. Novel tersebut telah dicetak ulang oleh penerbit Republika.
Lalu, Novel Syeh Ahmad Khatib Al Minangkabawi
terbit pada 2023. Pada novel ini KJ menceritakan bagaimana kehidupan ulama asal
Minang dari masa kecil, menuntut ilmu di Masjidil Haram dengan banyak guru
hingga berkeluarga. Sampai kemudian meninggal dunia di Mekkah.
Selanjutnya pada novel H.R Rasuna Said, Singa Podium
yang diterbitkan pada 2024, KJ bercerita tentang kegigihan perjuangan pahlawan
tersebut dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan kaumnya.
Melalui kisah novel itu, KJ mengajak pembaca menyelami
perjalanan hidup Rasuna Said, mulai dari masa kecilnya di Maninjau, Sumatera
Barat, hingga sepak terjangnya di dunia politik dan pendidikan.
Ketiga novel itu merupakan sedikit dari sederetan
karya KJ lainnya. Ia telah lama menjadi penulis yang aktif menelurkan karya. Ia
telah melahirkan banyak cerpen, sajak, novel dan buku non fiksi.
Beberapa buku KJ lainnya, di antarnya, Lonceng
Cinta di Sekolah Guru (Gramedia Pustaka Utama, 2012), Pesona Jilbab dari Padang
(Pemerintah Kota Padang, 2012), Upaya Memulihkan Ranah Minang, Rehab Rekon
Sumatera Barat Pascagempa September 2009 (Kimpraswil Sumbar-BNPB, 2010).
Kemudian Surau (Republika, 2005), Eurico Gueteres,
Melintas Badai Politik Indonesia (Pustaka Sinar Harapan, 2002), Ketika Jenderal
Pulang (Citrabudaya, 1999).
Dalam beberapa tahun belakangan, dia mulai menuliskan
novel biografi ulama-ulama besar Minangkabau dan juga tokoh besar lainnya,
mulai dari novel Inyiak Sang Pejuang, Syekh Sulaiman Arrasuli yang
diterbitkan Republika pada Tahun 2020.
Lalu, novel Perempuan yang Mendahului Zaman, Syekhah
Rahmah el Yunusiyyah, Pendiri Sekolah Perempuan Pertama di Indonesia, Diniyyah
Puteri (Republika, 2020).
Novel Syekh Ibrahim Musa Parabek, Sang Ulama Penggerak
(Republika, 2022).
Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi, Guru Para Ulama
Indonesia (Republika, 2023).
Bagi KJ sejarah adalah histori atau kisah, bukan ilmu
murni. Sejarah adalah kisah, dikisahkan sedemikan rupa seperti film. Ada film
yang diangkat dari kisah nyata, novel biografi juga, diangkat dari kisah
nyata.
"Dengan membaca novel biografi, tidak hanya
bertemu dengan kumpulan informasi berupa data dan fakta, tetapi memperoleh
tawaran-tawaran pemikiran alternatif dalam kerangka permasalahan kehidupan yang
lebih luas," kata KJ, Pemimpin Redaksi Singgalang
itu.
Ada juga yang menyatakan, novel biografi sebagai salah
satu wujud karya sastra yang muncul karena kegelisahan individual.
Novel biografi yang menampilkan sosok atau tokoh akan
membawa pesan berbeda dibandingkan dengan narasi dalam bentuk sejarah yang
bersifat faktual, juga didukung data-data otentik tentang sang tokoh.
Setelah melahirkan sejumlah karya, yang termasuk
beberapa diantaranya menjadi karya best seller, KJ mengatakan ia akan terus
berkarya.
"Ada dua yang yang telah selesai ditulis, Ruhana
Kudus Wartawati Pertama Indonesia dan Secangkir Kopi di Amsterdam, novel
sejarah kopi Tanam Paksa," ujarnya.
Kedua novel ini akan segera hadir di tengah pembaca
Indonesia. (tt)