arrow_upward

Gubernur Mahyeldi Lantik Teman Kuliah Jadi Pj. Wako Payakumbuh

Senin, 27 Mei 2024 : 14.31
Padang, Analisakini.id-Sore ini (Senin, 27 Mei 2024), Gubernur Sumbar Mahyeldi atas nama Presiden RI melantik Suprayitno menjadi Penjabat (Pj) Walikota Payakumbuh di istana Gubernuran.

Untuk diketahui Suprayitno yang saat ini menjabat Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II, Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Uyung sapaan akrab Suprayitno ternyata adalah teman kuliah Gubernur Mahyeldi. Mahyeldi dan Suprayitno sama-sama kuliah di Fakultas Pertanian Unand. Sama-sama masuk tahun 1986.

Meski sama-sama masuk FPUA, tapi perjalanan hidup kedua sahabat ini beda. Mahyeldi setamat kuliah, menjadi ustad, berceramah, termasuk menjadi guru mengaji hingga era reformasi bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sedangkan Uyung setamat FPUA melamar jadi PNS pada 1993 dan diterima serta ditugaskan di Provinsi Timor Timur (Timtim) tepatnya di Kabupaten Lauten. Timtim lepas dari NKRI pada 1999 lewat referendum, Uyung ditarik ke Kemendagri RI. 

Dengan kata lain, setamat kuliah, baik Mahyeldi maupun Uyung menempuh karir masing-masing. Mahyeldi sejak bergabung dengan PKS, karir politiknya mentereng.  Pileg 2004 mengantarkannya jadi Wakil Ketua DPRD Sumbar. Ikut Pilkada 2008 dampingi Fauzi Bahar di Padang, sebagai Wawako Padang menang. Maju sebagai Cawako Padang berpasangan dengan Emzalmi pada 2013 menang lagi. Di periode kedua berpasangan dengan Cawawako Hendri Septa juga menang.

Hingga akhirnya saat diamanahkan menjadi Cagub pada Pilgub 2020, Mahyeldi yang berpasangan dengan Cawagub Audy Joinaldy menang lagi. Mengalahkan paslon lain yang juga punya nama. Menang terus? Tentu kinerja bagus, publik puas.

Suprayitno? Juga awalnya biasa-biasa saja. Berkarir full di Kemendagri RI. Melayani dan menyiapkan berkas yang dibutuhkan pimpinan. Ya, namanya staf biasa. Wajarlah.

Ada kisah menarik di sini. Ketika itu masih dirancang program ICDP-TNKS kolaborasi antara Kementerian Kehutanan, Kemendagri, dan LSM (KKI Warsi dan WWF). Maka para pucuk pimpinan masing-masing lembaga sering rapat. KKI Warsi saat itu Direktur Eksekutifnya adalah Firdaus Jamal. 
Sedangkan Kemendagri diwakili Dirjen Bangda Suhatmansyah dan para Direkturnya. Begitu juga lembaga lain.

"Saya tidak menyangka yang siapkan berkas dan bahan-bahan Kemendagri adalah teman saya sendiri. Teman kuliah. Ternyata Uyung jadi PNS di Kemendagri. Itu dulu staf biasa.  Sekarang sudah jadi pejabat di Kemendagri. Karirnya bagus," terang Firdaus yang kini mengabdi sebagai anggota Baznas Sumbar.

Uyung memang biasa-biasa saja. Tapi ilmu dan pengalamannya diakui, dia menambah ilmu ke UGM-Jogja dan IHS Rotterdam-Belanda. Karirnya di Kemendagri merangkak dari bawah hingga jabatan eselon 2 saat ini diamanahkan. Dia memang telaten dan dipercaya. Bahkan dengar kabar di Kemendagri, Uyung sebenarnya sudah jauh hari diminta menjadi Pj. Wako Payakumbuh sebelum dijabat Rida Ananda. Begitu juga di daerah lain, tapi dia saat itu menolak.

Tapi sekarang, saat diamanahkan menjadi Pj. Wako Payakumbuh, dia menerima. Uyung menggantikan Pj. Wako Payakumbuh sebelumnya Jasman Rizal yang "diputus tali aki"nya oleh Mendagri lebih cepat dari SK yang diterima. Dilantik 29 September 2023 idealnya habis 29 September 2024. Tapi Kemendagri tentu punya banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan itu.

Hebatnya, momen ini bersamaan pula dengan kepala daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pj. Bupati Mentawai Fernando Jongguran (F.J) Simanjuntak yang habis masa jabatannya pada 24 Mei 2024 justru diperpanjang oleh Mendagri. Pj. Walikota Payakumbuh, diganti sebelum habis masa jabatan? Pertanda apakah itu? Tidak ada, biasa-biasa saja. Lumrah.

Tapi kalau dikait-kaitkan bisa juga? Tergantung dari sisi mana melihatnya? Apa itu? Begini ceritanya. Jasman Rizal , keluar SK-nya sebagai Pj. Wako Payakumbuh cukup mengejutkan. Dia adalah Staf Ahli Gubernur. Tapi Gubernur Mahyeldi sendiri terkejut saat Mendagri menunjuk "anak buahnya" di Pemprov Sumbar. Gubernur tidak tahu sebelumnya. Bahkan tiga usulan Gubernur, nama Jasman tak ada.

Benar untuk usulan kepala daerah (pj. bupati/pj. walikota)  sekarang ada tiga pintu. Yaitu DPRD kab/kota, Gubernur dan Kemendagri. Masing-masing mengusulkan tiga nama dan bisa sama.

Nama Jasman diusulkan melalui jalur Kemendagri. Dan dipastikan Jasman tahu kalau namanya diusulkan menjadi pj. Wako Payakumbuh. Tapi, Jasman sebagai anak buah Gubernur tidak melapor ke induk semangnya bahwa dia dilirik sebagai calon Pj. Wako Payakumbuh. Atau buat kejutan. Suprise? Entahlah. Yang jelas Gubernur Mahyeldi tak tahu. Tahunya setelah SK turun. Dan pelantikan Jasman pun oleh Gubernur Mahyeldi atas nama Presiden, terjadi beberapa kali undur. 

Sore ini, Gubernur Mahyeldi melantik Suprayitno sebagai Pj. Wako Payakumbuh gantikan Jasman yang "usia"nya diperpendek. Dulu yang dilantik adalah "anak buah" yang tanpa sepengetahuan Gubernur Mahyeldi, tiba-tiba SK keluar dari pusat.  Sekarang yang dilantik adalah teman kuliah. Sahabat seangkatan di FPUA.
Uniknya, Jasman adalah putra Pessel, Uyung juga putra Pessel yang besar di Purus Kabun, Padang. Pertanda apakah ini? Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang. (effendi)




Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved