BUKITTINGGI,
ANALISAKINI.ID—Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jangan hanya berpikir untuk bisa
menjadi tenaga kerja industri, tapi mereka punya potensi untuk bisa mandiri.
“Untuk itu, para kepala sekolah bersangkutan sebagai pimpinan, pun perlu
mengubah mindset agar lebih kreatif lagi dan terus berinovasi untuk melahirkan
lulusan SMK yang bisa mandiri,” kata Ketua
DPRD Sumbar Supardi, SH dalam Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) se-Sumatera Barat di The Balcone Hotel Kota Bukittinggi, Jum'at (23/02/2024).
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh para kepala SMK negeri dan swasta, Kasi
SMK dari wilayah I hingga VIII, Korwas SMK kabupaten/kota, operator dan Tim SMKN
BLUD, serta Panitia dan Koordinator Bidang PSMK yang menangani urusan kurikulum
dan peserta didik. Adapun total peserta mencapai 298 orang.
Menurut Supardi, pihaknya mendorong perubahan mindset kepala SMK di Sumatera
Barat untuk berinovasi dan berkreatifitas mewujudkan lulusan SMK menjadi sumber
daya manusia produktif, mandiri dan selalu berinovasi mengembangkan dirinya.
Kata Supardi yang juga politisi Gerindra itu, setiap kepala sekolah mesti
fokus pada pengembangan SMK hebat guna menciptakan link and match antara SMK dengan dunia usaha, dunia Industri (DUDI)
melalui EXPO SMK.
"Ya, kini saatnya untuk melakukan perubahan mindset pimpinan sekolah
untuk melahirkan lulusan SMK tidak hanya diharapkan menjadi tenaga kerja untuk
industri, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi mandiri," harap
Supardi.
Dia juga menyampaikan kepala sekolah yang cerdas itu selalu berinovasi, dan
memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk mengembangkan bakat siswanya untuk
meraih masa depannya, yang lebih baik tentunya.
Untuk itu, Supardi minta agar etiap kepala sekolah benar-benar mengelola
sekolahnya dengan pengabdian penuh dan mau berkorban pemikiran dan waktu. Lalu,
bagaimana proses belajar dan pengembangan guru-guru mampu membangkitkan potensi
anak didiknya secara baik.
Supardi juga memapaparkan keprihatinannya terhadap survei kementerian
ketenagakerjaan yang merilis bahwa salah satu sumber pengangguran terbesar
berasal dari lulusan SMK. Hal ini, katanya, menunjukkan adanya kesenjangan
antara kebutuhan industri dengan kompetensi yang dimiliki lulusan SMK.
Menurut Supardi, rapat koordinasi ini menjadi momentum penting bagi semua
pihak untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah strategis guna meningkatkan
kualitas pendidikan SMK di Sumatera Barat.
Katanya, ciptakanlah ekosistem yang mendukung perkembangan bakat dan
inovasi para siswa hingga menjadi lulusan SMK yang memiliki skil dan daya saing
yang kuat menghadapi pasar global dunia. (n-r-t)