Ketua DPRD Sumbar
Supardi saat kegiatan literasi ‘Perempuan dan Media’ , Rabu (7/2/2024) di
Agamjua Cafe Payakumbuh. (ist)
PAYAKUMBUH, ANALISAKINI.ID—Saat ini, begitu mudah membuat konten,
yang tersiar di media sosial. Bukan tidak mungkin, konten tersebut ada yang
bermuatan negatif. Untuk itu, dampak
negatif konten penyiaran terhadap anak dan generasi muda khususnya, harus terus
diantisipasi seluruh elemen masyarakat. Termasuk andil dari bundo kanduang, kaum
perempuan, tentunya.
Penegasan itu
disampaikan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, dalam kegiatan Literasi Media untuk Perempuan,
bekerjasama dengan Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat, Rabu (7/2/2024) di Agamjua Cafe Payakumbuh.
Literasi yang mengambil tema
'Perempuan dan Media' ini, diikuti pengurus Bundo Kanduang se-Kota Payakumbuh
dan Kabupaten Limapuluh Kota. Hadir dari KPID Sumbar, Robert Cenedy (Ketua)
Ficky Tri Saputra (Korbid Pengawasan Isi Siaran), dan Dasrul (Korbid PKSP).
Menurut Supardi, perempuan Indonesia,
terlebih di Minangkabau, perannya sangatlah besar. Banyak posisi penguatan
literasi yang bisa dilakukan.
"Makanya ke depan kita berharap
peran perempuan Minang dalam literasi media ini, perlu dioptimalkan. Dan semoga
informasi yang didapat dalam kegiatan literasi media ini, dapat diterapkan minimal
dalam keluarga sendiri dan berharap dapat disebarluaskan kepada
masyarakat," sebut politisi Gerindra ini.
Senada, Komisioner Robert Cenedy
memastikan perempuan memiliki peran penting dalam dunia penyiaran, khusunya
dalam menekan dampak negatif dari media.
"Betapa tidak, seperti kita ketahui
bahwa perempuan merupakan taman ilmu bagi anak-anak dalam tumbuh kembang
mereka. Makanya, peranannya sangat penting bagi keluarga dan kehidupan
masyarakat dari dampak penyiaran," katanya.
Diakuinya, konten siaran di media,
memiliki dampak besar baik itu dampak positif maupun dampak negatif sehingga
dibutuhkan peran Bundo Kanduang untuk menekan dampak negatif tersebut. Harapannya
saat ini Bundo Kanduang yang hadir, selain untuk menambah pemahaman untuk
pribadi dapat juga menyampaikan kepada masyarakat lainnya secara luas.
Selain itu, dia berharap, Bundo
Kanduang di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota khusunya, juga dapat
bekerjasama dengan KPID untuk mengawasi konten penyiaran di media.
"Ya, jika memang ada
konten-konten penyiaran yang dapat memberikan dampak negatif, tolong direkam
dan dilaporkan pada kami sehingga kami dapat ditindaklanjuti," katanya.
Menurutnya, kegiatan serupa juga
telah dilakukan untuk berbagai segmen seperti generasi muda, penyandang
disabilitas, praktisi media dan segmen lainnya.
"Melalui kegiatan ini kami
berharap agar seluruh pihak dapat bekerjasama dengan KPID dalam melakukan
pengawasan terhadap konten penyiaran di radio dan televisi," ujar Robert. (n-r)