arrow_upward

Evi Yandri Saat Sosper: Perlu Penguatan Keluarga dan Jangan Menyerah Menghentikan Peredaran Narkoba

Selasa, 06 Februari 2024 : 22.13

 

Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman saat sosialisasi Perda terkait pencegahan narkoba di Kuranji, Kota Padang, Selasa (6/2/2024). (ist)

PADANG, ANALISAKINI.ID—Menuntaskan persoalan narkoba, masih seperti mengurai benang kusut. Namun, tak ada kata menyerah dalam memberhangus barang haram tersebut. Soalnya, narkoba tak hanya mengancam generasi muda tapi bisa merusak bangsa.

“Betapa tidak, karena penyalahgunaan narkoba tak hanya sekadar merusak jiwa pemakainya baik secara jiwa maupun fisik, tapi juga bisa menghancurkan masa depan mereka. Kalau generasi sudah hancur, kontan bisa berpengaruh pada perjalanan bangsa ini,” tegas Anggota DPRD Sumbar Evi Yandri Rajo Budiman, saat sosialisasi Perda Nomor 9 Tahun 2018 tentang Fasilitas Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya,  Selasa (6/2/2024) di Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Pada kesempatan Sosper tersebut, politisi Partai Gerindra ini mengungkap data mengkhawatirkan pengguna narkoba di bumi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) ini. Katanya, dari data yang didapat dari pemerintah Provinsi Sumatera Barat bahwa pengguna barang haram ini sudah mencapai 1.1 persen atau sudah di angka 68 ribu pengguna di Sumbar.

“Ini data dari tahun 2018 dan belum lagi jika di tambah dengan data yang terbaru. Makanya, kita sangat miris, mengkhawatirkan, bila melihat kondisi peredaran dan pengguna narkoba di Sumbar. Artinya, ini masih persoalan serius yang harus segera ditangani dengan serius pula,” sebutnya.

Di hadapan ratusan peserta sosialisasi dari berbagai perwakilan elemen masyarakat, tokoh pemuda, maljis taklim dan lainnya serta dari Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat, Camat Kuranji, lurah dan LPM itu, Evi Yandri juga membeberkan beberapa faktor kenapa mereka terjerumus kepada dunia narkoba dimaksud. Salah satu menurutnya adalah karena diawali masalah di lingkungan keluarga yang tidak kondusif. Lalu, ditambah pengawasan orang tua serta kepercayaan diri yang berlebihan kepada anak ataupun anggota keluarga yang lain.

“Ya, konflik internal antara orang tua yang mengkibatkan perceraian, misalnya, tak jarang membuat anak tak nyaman dalam keluarga. Kemudian anak-anak mencari dunia lain di luar keluarga mereka, dan di sanalah mereka terseret kepada pergaulan yang tak beres, tak benar, hingga akhirnya jatuh menjadi pengguna narkoba,” terang Evi.

Terhadap fakta demikian, ke depan menurut Rajo Budiman, perlu penguatan keluarga. Dan lebih jauh dari itu, kontan pemerintah wajib hadir. Salah satunya adalah dengan melahirkan payung hukum daerah terkait pencegahan penyalahgunaan narkoba ini.

Makanya, Perda ini perlu disosialisasikan di berbagai daerah di seluruh Sumbar. Termasuk di Kota Padang, tentunya, sebagai ibukota provinsi, yang ancaman narkoba pada generasi mudanya tentu lebih tinggi pula ketimbang daerah lain.

“Kita menggandeng instansi terkait di pemprov, tokoh masyarakat, alim ulama, majlis taklim, kelompok pemuda atau ormas pemerhati masalah sosial, sehingga tingkat kesadaran dari generasi muda dan pengawasan orang tua serta lingkungan sekitar, dapat dimaksimalkan,” katanya.

“Jangan ragu untuk memberikan informasi kepada kita atau Yayasan Pelita Jiwa Insani (YPJI) untuk diberikan fasilitas rehabilitasi narkoba dan juga ODGJ, karena dua hal ini saling bersinggungan langsung di tengah masyarakat,” tambah Evi.

Seperti diketahui, saat ini ada sekitar 113 pecandu narkoba tengah menjalani proses rehab di YPJI Kota Padang.

Evi Yandri, politisi dan tokoh masyarakat yang cukup dekat dengan berbagai elemen ini, sangatlah berharap semoga dengan sosialisasi ini, bisa kian menguatkan dan menyadarkan semua pihak bahwa narkoba memang adalah sebuah ancaman nyata dan sangat membahayakan. “Untuk itu, ayo bersama kita cegah penyalahgunaan narkoba, khususnya di negeri Sumatera Barat tercinta ini,” imbaunya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Sumbar, Donny Rahmad Saputra, mengakui kondisi narkoba saat ini di Sumbar memang cukup mengkhawatirkan. Penyalahgunaannya sudah merambah ke kalangan pelajar.

Makanya, untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba, salah satunya dengan cara sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat seperti ini, yang dilaksanakan anggota DPRD Sumatera Barat dalam kegiatan sosialisasi Perda (Sosper), pantas diapresiasi. Terlebih juga ditampilkan testimoni pelaku yang pernah menggunakan narkoba dibawah pengawasan YPJI.

Dony juga berharap agar bersama-sama mencegah penyalahgunaan narkoba ini. (n)

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved