arrow_upward

Ketua DPRD Sumbar Motivasi Warga, Saatnya Keluar dari Kemiskinan

Minggu, 05 November 2023 : 17.43

 

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat menghadiri kegiatan Assesmen Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem kabupaten/kota se-Sumatera Barat di Hotel Farabi Kota Payakumbuh. (ist)


PAYAKUMBUH, ANALISAKINI.ID—Boleh saja tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan menerima sejumlah bantuan dari pemerintah. Tapi, jangan terlalu lama. Kini, saatnya bekerja dan terus optimis, bersemangat untuk  keluar dari kemiskinan itu.

Motovasi itu dipaparkan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, saat menghadiri kegiatan Assesmen Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem kabupaten/kota se-Sumatera Barat di Hotel Farabi Kota Payakumbuh, baru-baru ini.

"Saya ingin mengajak pada kita bersama untuk berusaha keluar dari DTKS. Jangan terlalu lama kita dibantu pemerintah. Harus ada semangat untuk bekerja, dan semangat keluar dari kemiskinan," ujar Supardi.

Supardi mengatakan, orang Minang dengan filosofi ketahanan pangannya semestinya tidak ada yang miskin. Dimana orang Minang memiliki rumah gadang dengan beberapa rangkiang yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan juga sebagai cadangan pangan. 

Dikatakannya, filosofi terkait ketahanan pangan ini harus terus dipegang sampai sekarang. Jangan ada orang Minang yang kelaparan atau kurang gizi. Ditambah lagi Sumatera Barat adalah negeri yang kaya, memiliki tanah yang subur, masyarakatnya juga dikenal memiliki semangat gotong royong tinggi dan adat yang kuat. 

"Maka dari itu, tidak pantas orang Minang menyandang status miskin, miskin ekstrem dan bahkan didera stunting. Jika angka kemiskinan ekstrem tinggi, stunting juga tinggi, sama halnya kita ibarat ayam mati di lumbung padi. Itiak mati kehausan di tobek," ucapnya.

Politisi Gerindra itu mengatakan, untuk bisa berhasil dan lepas dari jerat kemiskinan, kunci utama yang harus dibangun adalah sikap optimis. Tidak mesti tergantung dengan modal.

Kalaupun pun ada  bantuan modal yang diberikan oleh pemerintah, sifatnya adalah pancingan agar usaha yang dimiliki bisa berkembang. Masyarakat juga harus pandai menggunakan modal tersebut. Jangan sampai dibelikan  untuk kebutuhan yang tidak tepat.

"Intinya, jalan begitu banyak diciptakan oleh Allah. Yang penting kita tidak berputus asa, harus optimis karena keberhasilan dibangun dari sikap optimis, bukan dari modal," tukasnya. (n-r-t)

 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved