 |
| Effendi. |
Padang, Analisakini.id-Tiga besar hasil beberapa tahapan tes lelang tiga jabatan eselon 2 di lingkungan Pemprov Sumbar sudah diputuskan panitia seleksi (pansel). Mereka semua-sembilan orang-akan mengikuti tes kesehatan pada Senin (9/10/2023) di RSJ Prof HB.Saanin, Ulu Gadut Padang.
Setelah itu pansel yang diketuai Sekdaprov Hansastri menyerahkannya kepada Gubernur untuk dipilih satu. Siapa yang bakal dipilih Gubernur dari sembilan nama itu menjadi tiga nama di tiga jabatan eselon 2 Pemprov Sumbar tersebut? Berikut ulasannya.
Untuk jabatan Asisten 2, tiga besar yang ditetapkan pansel adalah Arry Yuswandi (Kadis Sosial Sumbar), Ria Wijayanti (Kabiro Perekonomian Setdaprov Sumbar) dan Welfizar (Inspektorat Agam).
Dari tiga nama ini, akumulasi nilai tes uji kompetensi, buat makalah, rekam jejak dan wawancara yang mendapatkan nilai tertinggi adalah Arry Yuswandi. Biasanya Gubernur Mahyeldi memilih calon yang nilainya tertinggi.
Selain itu, publik tentu bertanya-tanya juga, kenapa Arry Yuswandi ikut juga lelang jabatan eselon 2 Pemprov Sumbar. Padahal dia masih menjabat Kadis Sosial Sumbar. Sama-sama eselon 2a pula lagi. Bahkan kalau bicara "rezeki" rasanya jabatan Kadis Sosial lebih "mendapat" ketimbang jabatan Asisten 2. Dinas Sosial Sumbar juga kelola dana APBN. Jadi mustahil rasanya Arry Yuswandi akan ikut lelang jabatan selevel kalau tidak disuruh Gubenur. Singkat kata, untuk jabatan Asisten 2, Arry Yuswandi lebih berpeluang.
Bagaimana dengan jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar? Tiga besar yang sudah diumumkan pansel adalah Andi Irawan (Sekdis LH Sumbar), Nasripul Romika (Kepala UPTD Pengelolaan Pendapatan Daerah di Sijunjung Bapenda Sumbar) dan Tasliatul Fuadi (serta terakhir Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Sumbar).
Kalau dilihat dari akumulasi nilai dari beberapa tes yang dilakukan pansel, yang tertinggi diraih oleh Nasripul Romika. Dan yang bersangkutan juga pernah menjadi pejabat eselon 2 di Pemkab Solok sebagai Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, sebelum mengabdi di Pemprov Sumbar. Jadi dari sisi pengalaman birokrasi dan sebagai pejabat, Nasripul Romika lebih unggul ketimbang dua kandidat lainnya, termasuk dari Andi Irawan (Sekdis LH Sumbar) sendiri. Dan kemungkinan besar, Nasripul Romika yang akan dibidik Gubernur Mahyeldi untuk memimpin OPD ini.
Sedangkan jabatan ketiga yang dilelang adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar. Dengan hasil tiga besar adalah (Dina Febriyanti (Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional BKPSDM Sumbar) Dina Febriyanti, Herita Dewi (Widyaiswara Ahli Madya BKPSDM Sumbar) dan Herlin Sridiani (Sekretaris DP3APKB Kota Padang).
Dari tahapan tes yang diikuti oleh 9 nama sejak awal tes hingga melahirkan tiga besar, Herlin Sridiani mendapatkan nilai tertinggi. Akumulasi tes uji kompetensi, buat makalah, rekam jejak dan wawancara, nilai pejabat Pemko Padang ini cukup jauh meninggalkan dua kandidat lain.
Dari sisi pengalaman pun, Herlin unggul ketimbang dua pejabat lainnya. Herita Dewi, sudah lama benar menjadi Widyaiswara sejak 2014. Jago untuk mengajar lah. Begitu pula Dina Febriyanti, cukup lama di Dinas Koperasi dan UKM Sumbar. Kabarnya, entah iya, entah tidak, sempat diterpa isu miring saat bertugas di Dinas Koperasi dan UKM. Dengan kata lain, untuk posisi kadis yang menggantikan pejabat lama Gemala Ranti, yang pas dan pantas itu adalah Herlin Sridiani.
Tapi itu semua baru perkiraan, belum pasti. Semua berada di tangan Gubernur. Yang jelas siapapun yang akan dipilih Gubernur, itulah yang resmi. Yang pasti tiga nama dari masing-masing calon, berhak untuk ditetapkan Gubernur. Mau yang mendapat tertinggi, yang di tengah atau yang terendah, tak masalah. Ketiganya punya kans. Menurut pembaca siapa yang pas dan pantas ya? Kasih bocoran dong. (***)
Penulis seorang jurnalis
