arrow_upward

Momentum Hari Jadi ke-78, Terus Berpacu Menuju Sumbar Maju

Minggu, 01 Oktober 2023 : 21.47

 

Sidang paripurna istimewa peringatan Hari Jadi Sumbar ke-78, Minggu (01/10/2023)

ADVERTORIAL

PADANG, ANALISAKINI.ID—Kuatkan tekad dan kebersamaan guna mengejar ketertinggalan, menuju Sumatera Barat maju dan sejahtera. Itulah hal penting yang mengemuka dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat ke-78, saat DPRD Sumbar melaksanakan rapat paripurna istimewa, Minggu (1/10/2023) di gedung DPRD setempat. Hari jadi Sumbar sendiri jatuh pada tanggal 1 Oktober 1945.

Tahun 2023 ini, merupakan kali keempat peringatan Hari Jadi Sumbar setelah peraturan daerah (Perda) sebagai payung hukumnya disahkan DPRD pada 2019 lalu.

Mengusung tema "Sumbar Terus Maju Menuju Sejahtera", diharapkan menjadi semangat untuk bersama-sama mewujudkan provinsi ini menjadi semakin sejahtera.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi, berharap, peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke-78 Tahun 2023 ini, menjadi momentum untuk bangkit dan mengejar berbagai ketertinggalan.

“Mari kita jadikan semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Hari Jadi Sumatera Barat ke-78 ini sebagai sumber motivasi dan sumber inovasi. Ini, untuk membangun daerah dan masyarakat Sumatera Barat menjadi lebih baik. Dan, mari kita bulatkan tekad serta semangat kebersamaan, kegotong-royongan yang merupakan ciri khas masyarakat Sumatera Barat, untuk mewujudkan Sumbar terus maju menuju masyarakat yang sejahtera,” harap Supardi.

Ketua Supardi mengatakan hal itu saat DPRD Sumbar menggelar rapat paripurna istimewa di ruang sidang utama kantor DPRD setempat, Minggu (01/10/2023).

Supardi yang memimpin paripurna itu didampingi Wakil Ketua Irsyad Safar, Suwirpen Suib, serta Sekretaris DPRD, Raflis. Hadir seluruh anggota DPRD Sumbar.

Rapat paripurna istimewa itu juga menghadirkan narasumber dari Dosen Universitas Indonesia (UI) yang juga mantan Dirjen Otda Kemendagri, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan.

Tampak pula hadir Anggota DPD RI Leonardy Harmainy, Emma Yohanna, Muslim M Yatim, Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni dan para tokoh Sumatera Barat lainnya.

Selain unsur pimpinan dan Anggota DPRD Sumbar, hadir dalam rapat paripurna tersebut, Gubernur Mahyeldi Ansarullah, Wagub Audy Joinaldy.

Turut menghadiri pula unsur forum komunikasi daerah (Forkopimda) Sumbar,  ketua DPRD provinsi tetangga, mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, mantan Ketua DPRD Sumbar, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar.

Tak terlupa juga pimpinan instansi vertikal, pimpinan BUMN, piompinan BUMD, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, bupati/walikota, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Sumbar, Ketua MUI, Ketua LKAAM dan Tokoh-Tokoh masyarakat.

Ketua DPRD Supardi serahkan penghargaan

Ketua DPRD Sumbar Supardi katakan, tanggal 1 Oktober 1945, merupakan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat sebagai kesatuan masyarakat dan daerah dalam kerangka NKRI.

“Penetapan tanggal 1 Oktober 1945, tentu tidak mengurangi makna dan eksistensi daerah Sumatera Barat yang telah ada jauh sebelum penetapan Hari Jadi tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Supardi juga mencoba mengingatkan kembali sambutan sejumlah tokoh nasional yang pernah hadir pada peringatan hari jadi Sumbar pada tahun-tahun sebelumnya, di antaranya Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Buya Syafii Maarif dan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri.

“Tokoh-tokoh tersebut pernah menjadi narasumber di Hari Jadi Sumbar pada tahun-tahun sebelumnya dan perlu kita renungkan kembali untuk dapat menjadi arah dan gambaran mencapai Sumbar Terus Maju Menuju Sejahtera,” ungkap Supardi.

Dihadiri unsur Forkompida dan Tokoh Masyarakat

Dalam kesempatan itu juga dilakukan beberapa kegiatan seperti melaksanakan launching 5 inovasi baru DPRD Sumbar, di antaranya Podcast Asik DPRD Sumbar, Buntal Asik, Agenda Asik, dan penandatanganan kerjasama antara DPRD Sumbar dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

 “Inovasi baru ini merupakan upaya meningkatkan pelayanan kesekretariatan DPRD Sumbar dalam mewujudkan DPRD Sumbar yang tidak saja hanya menyiapkan legislasi bagi masyarakat, namun juga sebagai sarana mewujudkan edukasi literasi kepada semua orang sehingga DPRD Sumbar dapat ikut serta memberikan dukungan dan dorongan untuk melahirkan orang-orang cerdas,” terang Supardi.

Rapat paripurna tersebut dilaksanakan meriah dengan berbagai rangkaian acara. Ada pemaparan materi dari Dosen Universitas Indonesia yang juga merupakan Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri 2010, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan tentang capaian Sumbar. 

Lalu ada penyerahan penghargaan untuk kader posyandu terbaik, pengurus LPM terbaik, KAN terbaik dan penghargaan tokoh anak.

Ada pula penampilan tari, penampilan vocal grup SMA 2 Payakumbuh yang menyanyikan lagu Mars Sumbar hingga pembacaan puisi oleh penyair Iyut Fitra. Kemudian peluncuran lima inovasi baru Sekretariat DPRD Sumbar.

Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan peringatan Hari Jadi Sumbar ke-78 kali ini dilaksanakan dengan penuh kegembiraan serta sudah mulai terasa pelaksanaannya sejak awal bulan September.

"Hal ini terlihat dari  rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota, seperti kegiatan Minangkabau Basapeda Salingka Danau Singkarak dan penggunaan baju kuruang basiba di berbagai OPD serta berbagai kegiatan lainnya," ujarnya.

Supardi memaparkan, sejarah perjalanan panjang Sumbar, baik sebelum maupun setelah ditetapkannya hari jadi, telah membawa daerah ini pada kondisi yang mengalami pasang surut. Banyak kemajuan-kemajuan yang telah di capai dalam peradaban kehidupan masyarakat. Namun tentu saja masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi bersama.

"Tapi sekarang kemajuan itu sudah berubah, saat ini Sumbar  tidak lagi menjadi gudangnya para intelektual, tingkat kemajuan ekonominya nya tidak sesuai dengan kemampuannya, hingga makin hilangnya ulama asal Sumbar yang berkiprah di kancah nasional," ujar Supardi.

Lalu, ungkapan Buya Syafii Maarif yang mengatakan saat ini elit Sumbar sudah mengalami defisit.  Hal ini ditandai dengan jumlah negarawan yang semakin berkurang berkiprah di tingkat nasional dan banyaknya politikus yang hanya mencari mata pencarian, bukan untuk membela penderitaan rakyat.

"Oleh sebab itu sekarang saatnya berbenah. Dari partai manapun asalnya, mari bersama bahu membahu  dalam membangun daerah ini. Sumbar dengan PAD yang sangat terbatas, harus pandai-pandai memainkan kartu berhadapan dengan pemerintah pusat," paparnya.

Supardi menegaskan, semua hal tersebut, perlu direnungkan bersama sehingga  dapat menjadi arah dan gambaran bagi untuk bekerja lebih keras mencapai Sumbar Terus Maju menuju Sejahtera.

"Kami berharap, Peringatan Hari Jadi Sumatera Barat ke 78 Tahun 2023 ini, kita jadikan momentum untuk bangkit dan mengejar ketinggalan-ketinggalan yang kita alami," tegas Supardi.


 Gubernur Mahyeldi potong kue

Berpandai-pandai dengan Pusat

Sementara, Djohermansyah Djohan  mengatakan, dari lima indikator penting suatu daerah, ada tiga yang harus menjadi perhatian serius. Ini dikarenakan ada yang angkanya di bawah rata-rata nasional atau ada yang masih di bawah nilai kategori tinggi.

"Yakni kategori IPM (indeks pembangunan manusia), pertumbuhan ekonomi dan kemampuan fiskal (APBD)," ujar Djohermansyah saat menjadi narasumber dalam rapat paripurna peringatan Hari Jadi Sumbar ke-78 di gedung DPRD.

Ia memaparkan, IPM Sumbar pada Tahun 2023 memang naik 0,88 poin dari menjadi 74,14 persen. Namun angka itu masih jaduh dari kategori tinggi yakni 80 poin.

"Di Indonesia yang mencapai 80 poin itu diantaranya,  DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur. Kita harapkan Sumbar bisa bekerja keras melaju ke angka itu," katanya.

Kemudian untuk kemampuan fiskal, APBD Sumbar Tahun 2023 Rp6,8 triliun. Ink tergolong rendah, terlebih Sumbar masih sangat tergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Ini bisa menjadi masalah karena akhir-akhir ini pemerintah pusat semakin mengetatkan pembagian dana dan mengakibatkan semakin sedikit daerah menerima daerah transfer.

"Di pulau Sumatera provinsi yang punya APBD mencapai di atas Rp10 triliun itu Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Riau. Semoga Sumbar semangat mengejar," katanya lagi.

Kemudian pertumbuhan ekonomi, pada Tahun 2023 Sumbar mencapai angka 4,36 persen. Memang ada kenaikan secara bertahap, namun angka ini masih di bawah rata-rata nasional dimana untuk tahun 2023 adalah di atas 5 persen.

Sementara dua indeks lain, Sumbar memiliki prestasi baik, yakni angka kemiskinan yang jauh di bawah rata-rata nasional yakni 5,95 persen atau sebanyak 340 ribu orang. Sementara rata-rata nasional di atas 9 persen.

Satu indikator terakhir, indikator demokrasi indonesia (IDI), menurut Djohermansyah, capaian Sumbar cukup baik, yakni 78 poin untuk kebebasan dan 79 untuk kesetaraan. Hanya perlu peningkatan untuk kapasitas lembaga demokrasi yang baru mencapai 73 poin.

Ia menilai ada beberapa kendala yang dihadapi Sumbar selama ini, yakni posisi geografis yang berada di posisi kurang mendukung, yakni pantai barat Sumatera, minimnya sumber daya alam (minerba).

"Selain itu, industri dan jasa tak  berkembang, kemandirian fiskal yang masih tergantung pada dana pemerintah pusat, kolaborasi dengan stakeholder yang belum optimal dan relasi dengan pemerintah pusat yang kurang terjalin," ujarnya.

Djohermansyah menyarankan sejumlah solusi untuk dilakukan demi meningkatkan semua indikator itu, yakni pandai-pandai menjalin relasi dengan pemerintah pusat (penguasa negara), rangkul erat perantau Minang, perkuat perencanaan terintegrasi (kabupaten/kota, provinsi, pemerintah pusat).

"Kemudian, bangun governansi publik, gerakkan desentralisasi secara masif dan kembangkan pilot project DPRD inovatif," katanya. (adv)

 




Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved