arrow_upward

Gibrankah Pendamping Prabowo?

Jumat, 20 Oktober 2023 : 11.36

Oleh Effendi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Profesor Mahfud MD sebagai calon wakil presiden pendamping calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. 

Pengumuman di kantor DPP PDIP di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023), itu turut dihadiri para petinggi partai koalisi pendukung Ganjar antara lain Plt. Ketum PPP Muhammad Mardiono, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden Arsjad Rasjid.

Diumumkannya nama pendamping Ganjar, berarti teka-teki selama ini dan inisial M yang berkembang sehari sebelum diumumkan terjawab sudah. M dimaksud ternyata Mahfud MD.Dengan demikian, dari tiga tokoh yang digadang-gadangkan menjadi capres untuk hadapi Pilpres 2024, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto (berdasarkan abjad), dua udah mengumumkan pasangannya.

Anies Baswedan sebagai calon presiden yang diusung Partai NasDem, sudah punya calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang Ketum DPP PKB. Pasangan ini resmi dideklarasikan pada 2 September 2023 di Hotel Yamato, Surabaya. Pasangan ini diusung koalisi Partai NasDem, PKB dan PKS.

Sedangkan capres yang diusung Partai Gerindra dan sejumlah parpol koalisinya, Golkar, PAN, Demokrat dan parpol non parlemen, PBB, Gelora, Prabowo Subianto belum juga ada pendampingnya. 

Kedua pasangan ini pun sudah mendaftar ke KPU RI di hari pertama, pendaftaran pasangan Capres-Cawapres dibuka Kamis (19/10/2023). Memang jadwal pendaftaran ini tidak sehari melainkan sampai 25 Oktober 2023.

Siapa yang ideal menjadi pasangan Prabowo Subianto? Belakangan yang banyak disebut-sebut publik adalah Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo. Gibran dan Prabowo juga sempat bertemu hingga akhirnya Gibran dipanggil DPP PDI-P ke Jakarta soal pertemuan dengan Prabowo.

Apalagi Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sidangnya, Selasa (17/10/2023) mengabulkan sebagian gugatan sejumlah pemohon, terkait usia capres-cawapres. MK memutuskan, usia capres-cawapres minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai Kepala Daerah baik di Tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Dan ini membuka peluang bagi Gibran yang masih berusia 36 tahun menjadi pendamping Prabowo.

Idealkah? Belum tentu. Sebab, sebelum pendamping Ganjar diumumkan banyak yang menilai perpaduan Prabowo-Gibran ideal. Ganjar yang berbasis di Jawa Tengah, hadirnya Gibran tentu memberikan nilai tambah bagi Prabowo dan berkurangnya suara bagi Ganjar mesti diperkirakan tetap menjadi pemenang di Jateng itu.

Tapi sekarang, dengan munculnya pasangan Ganjar-Mahfud, tentu kantong suara di Jawa Timur, akan terpecah pula sekaligus mendongkrak suara Ganjar-Mahfud. Sebab Mahfud adalah orang Jawa Timur, kader NU dan pernah menjadi tokoh PKB di era Presiden Gus Dur. 

Gibran hanya kuat di Jawa Tengah yang secara umum belum mampu mendongkrak suara Prabowo. Sedangkan di Jawa Timur, tanpa mengabaikan Prabowo bersama jejaring parpol mengusungnya, Ganjar-Mahfud  dan Anies-Cak Imin akan bersaing dan bakal jauh meninggalkan Prabowo-Gibran.

Lantas siapa yang pas? Semua yang mengapung pas-pas saja. Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jawa Timur yang juga tokoh Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU bisa. Dengan Erick Thohir, yang berprestasi dan punya networking kuat. Pun kader Banser NU, bisa juga. Begitu pula dengan dengan Yusril Ihza Mahendra, tokoh luar Jawa, intektual dan, bisa pula.

Akan tetapi melihat peta pemilih yang dominan di Pulau Jawa, tentu Jawa akan menjadi patokan, meski tidak menjadi jaminan. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 dengan jumlah total sekitar 204,8 juta pemilih, lebih 50 persen  atau 115,3 juga pemilih berada di Pulau Jawa. 

Rinciannya adalah Banten 8,8 juta, DKI 8,3 juta, Jabar 35,7 juta, Jateng 28,2 juta, Jokjakarta 2,9 juta dan  Jatim 31,4 juta. Pertarungan sengit bakal terjadi di Jatim, sedangkan di Jateng adalah lumbungnya suara Ganjar. 

Jadi Prabowo mau tak mau harus melirik tokoh yang berbasis kuat di Jabar. Pemilih juga Jabar paling banyak. Memang ada yang bilang, Jabar adalah kantongnya suara Anies Baswedan dan PKS. Atau Prabowo juga kuat di Jabar. Tapi itu belum berukur. Dengan kata lain, Prabowo  harus memilih tokoh yang berbasis kuat di Jabar. Siapa? Dia adalah Ridwan Kamil.

Apalagi sosok Ridwan Kamil, popularis tinggi, prestasi selama menjadi Gubernur, juga membanggakan. Masih muda pula lagi. Jadi, tentu diminta ketulusan dan keikhlasan Partai Golkar untuk melepas kadernya menjadi pendamping Prabowo walau secara kepartaian jauh hari mengusungnya Ketumnya, Airlangga Hartarto.

Kalau sudah clear pasangan Prabowo-Ridwan Kamil, maka melihat konfigurasi ketiga pasangan capres-cawapres, akan terjadi persaingan ketat dan pasangan Prabowo-Ridwan Kamil, diprediksi bisa unggul.

 Tapi melihat arah angin, dengan dikabulkannya oleh MK batasan usai capres-cawapres, maka peluang Gibran yang lebih besar ketimbang  nama-nama lainnya.

Meski begitu kunci yang juga menentukan adalah 'kampanye'. Mulai tim kampanye, materi/isi dan gagasan dalam kampanye, pola kampanye dan lainnya. Itu semua berpengaruh kepada suara rakyat Indonesia untuk memilih pasangan capres-cawapres terbaik dari tiga terbaik itu. Kita berdoa, semoga Pilpres berjalan damai dan terpilih pemimpin yang sesuai nurani rakyat. (**)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved