Deputi Bidang Reformasi Birokrasi,
Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB, Erwan Agus Purwanto
bersama pembicara lainnya dalam IAPA 2023 Annual International Conference
And Workshop, Kamis (26/10/2023) di Convention Hall Unand. (ist)
PADANG, ANALISAKINI.ID--Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Andalas (Unand) bekerjasama dengan Indonesian Association of Public
Administration (IAPA) dan Kementerian PAN-RB menyelenggarakan IAPA 2023 Annual
International Conference And Workshop, Kamis (26/10/2023).
Dalam pembukaan konferensi internasional
IAPA di Convention Hall Unand, Deputi Bidang Reformasi Birokrasi,
Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB, Erwan Agus Purwanto
menekankan agar tranformasi birokrasi Indonesia kedepannya mestilah birokrasi
yang punya karakter.
"Transformasi birokrasi ini tak
hanya soal pelayanan administrasi, tapi juga bagaimana pengembangan kompetensi
ASN," kata Erwan.
Menurutnya, dalam reformasi birokrasi
yang mengarah kepada digitalisasi, tentu bukan hanya mengaplikasikan teknologi
digital di aspek pelayanan, tapi memang harus ada transformasi dari
segala aspek.
"ASN juga harus peka merespon
perkembangan zaman. Selain juga birokrasi kita punya kemampuan untuk melakukan
perubahan yang cepat," katanya.
Dia juga menyebutkan, harus adanya
komitmen kuat dari pimpinan instansi pemerintah untuk menciptakan good
governance dan clean government di lingkungan kerjanya, yang jadi faktor
terpenting dalam mewujudkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
"Pimpinan harus mengubah pola
pikirnya sehingga program dan kegiatan setiap organisasi perangkat daerah (OPD)
betul-betul memberikan manfaat," ujarnya.
Saat inipun katanya, Kementerian
PANRB terus memberikan pembinaan secara intensif untuk melakukan upaya-upaya
percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Dia juga menekankan dua hal dalam
reformasi birokrasi ini, yaitu tujuan pertama adalah memperbaiki birokrasi agar
berkelas dunia, kemudian memastikan tidak ada korupsi melalui reformasi
birokrasi tersebut.
Lebih lanjut, dalam workshop IAPA 2023,
Fadli Amran, mantan Walikota Padang Panjang yang hadir sebagai pembicara
mengatakan, mengembangkan sebuah kota, yang penting adalah memajukan
budayanya.
"Budaya jadi salah satu tujuan
bersama, mengantarkan Indonesia jadi negara maju," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia IAPA 2023,
Hendri Kuswara mengatakan, dalam konferensi dan workshop internasional yang
digelar di Unand kali ini mengambil tema "New Public Governance:
Reflection on Administration Science".
Dia menyebut banyak topik yang bakal
dibahas dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, terutama soal
reformasi birokrasi, kolaboratif pemerintah, dan kompetensi manajemen.
Selain itu dia juga menyebutkan, di IAPA
tahun ini ada sebanyak 166 makalah yang masuk ke meja panitia, dan untuk
peserta yang ikut serta berjumlah sebanyak 224 orang.
"Selain peserta dari sejumlah
kawasan di Indonesia, juga ada peserta dari Thailand, Korea, Afrika dan
beberapa negara lainnya," kata Hendri.
Dengan digelarnya IAPA 2023 ini dia pun
berharap pembahasan isu-isu terkait birokrasi ini bisa menjadi bahan bagi pemerintah
setempat untuk mengambil kebijakan, selain itu juga bagaimana pembahasan ini
bermanfaat bagi para akademisi dalam hal pengembangan keilmuan.
Selain nama di atas, juga akan hadir
sebagai pembicara dalam konferensi ini seperti Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia, Saldi Isra, dan juga ada Prof. Guy Peters dari University
of Pittsburgh, Dr. Mary Mangai dari University of Pretoria, dan Dr. Ary A.
Samsura dari Radboud University. (Wy)