![]() |
Munzir Busniah sewaktu didaftarkan menjadi bakal calon (balon) Rektor Unand periode 2023-2028 di MWA Unand, kemarin. (ist) |
Padang, Analisakini.id-Mengusung moto “Bersama, Unand bertransformasi mewujudkan World Class University (WCU)”, tokoh kewirausahaan Unand Dr Ir Munzir Busniah MSi didaftarkan menjadi bakal calon (Balon) Rektor Unand periode 2023-2028. Mantan Dekan Fakultas Pertanian ini menekankan bahwa butuh kebersamaan semua untuk membangun Unand.
Enam dosen yang mendaftarkan Munzir masing-masing, Dede Suhendra, Obel, Zul Dadan Naspendra, Rahmad HM, Winda Purnama Sari dan Roza Yunita. Dalam pendaftaran di sekretariat MWA Unand, kemarin (18/9/2023) itu, turut dihadiri Munzir, anggota MWA Asral dan lainnya.
“Tanpa kebersamaan, kita tidak ubahnya seperti “mamanjek batang pinang”. Setelah itu, barulah kita bertransformasi untuk dapat bekerja secara ekstraordinari, bekerja yang bukan bekerja biasa-biasa saja, untuk mewujudkan WCU (universitas kelas dunia),” ujar Munzir.
Mengusung visi “Menjadi Universitas yang Terkemuka dan Bermartabat”, Munzir menjabarkannya dalam empat misi. Pertama, menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berjiwa kewirausahaan.
Kedua, menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan humaniora yang bereputasi internasional. Ketiga, menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif, sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.
Keempat, mengembangkan dan menerapkan tata kelola yang baik dan mampu beradaptasi dan bersinergi dengan lingkungan secara berkelanjutan. Lantas bagaimana program kerjanya? Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unand salah satunya berpedoman pada kondisi riil Unand.
Apakah kondisi internal dengan segala potensi dan dinamikanya, maupun kondisi lingkungan eksternal yang akan dapat mempengaruhi pencapaiannya. Khusus internal kontemporer salah satunya, status PTNBH yang baru saja didapatkan. Kedua, IKU (Indikator Kenerja Utama) yang harus dicapai; Serta, komitmen menjadikan Unand pusat unggulan Iptek di bidang ketahanan pangan dan kesehatan.
Sedangkan lingkungan eksternal yang perlu dicermati, yaitu; Pertama, persaingan perguruan tinggi yang semakin ketat; Kedua, dunia tanpa batas; Ketiga, interdisiplin Iptek atau Iptek yang semakin menyatu; Keempat, bonus demografi; Kelima, era disrupsi dan teknologi informasi; Keenam, climate change; Ketujuh, prediksi Padang berpotensi mengalami gempa besar dan tsunami; Kedelapan, era pascapandemi Covid-19 dan ancaman pandemi lainnya yang mungkin terjadi.
Di samping itu, tambah Munzir, isu dan tantangan tentang sarana prasarana antara lain: Pertama, ada fakultas belum memiliki gedung sendiri; Kedua, ruang kuliah, laboratorium, kebun percobaan, studio dan berbagai sarana lainnya belum standar untuk mendukung kebutuhan; Ketiga, smart campus atau teknologi informasi belum tersedia dengan baik; Keempat, pengembangan Kampus II dan III.
Lalu, isu dan tantangan dalam bidang keuangan dan kesejahteraan antara lain: Pertama, peningkatan pendapatan yang bersumber dari bukan dana APBN dan UKT; Kedua, peningkatan dana abadi; Ketiga, remunerasi yang berkeadilan dan peningkatan kinerja.
Berikutnya, isu dan tantangan dalam hal sumber daya manusia dan tata kelola di antaranya; Pertama, kualitas dosen yang perlu peningkatan; Kedua, rasionalisasi dan peningkatan kualitas tendik; Ketiga, penyesuaian dan peningkatan kualitas kerja dengan OTK baru.
Nah, berdasarkan hal inilah, pria kelahiran Kubang Kabupaten Limapuluh Kota pada 8 Juni 1964 ini, menjabarkan dalam 11 program kerja. Masing-masingnya; Pertama, Bidang pendidikan. Ditujukan, untuk menghasilkan lulusan unggul yang mampu bersaing di dunia kerja atau menjadi wirausaha; Kedua, Bidang Penelitian dan Hilirisasi. Ditujukan untuk mewujudkan Unand pusat unggulan riset di bidang ketahanan pangan dan kesehatan.
Ketiga, Bidang Pengabdian kepada Masyarakat. Ditujukan untuk teraplikasinya hasil ristek Unand yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Keempat, Bidang Organisasi dan Tata Kelola.
Ditujukan untuk mewujudkan smart governance yang dapat menjadi motor lompatan Unand; Kelima, Bidang Sumberdaya Manusia. Ditujukan tersedianya SDM yang dapat melakukan lompatan tinggi mewujudkan Unand universitas kelas dunia.
Keenam, Bidang Keuangan dan Kesejahteraan. Ditujukan untuk menghasilkan manajemen keuangan yang sehat dang meningkatkan kesejahteraan warga Unand; Ketujuh, Bidang Infrastruktur dan Lingkungan (Sarana dan Prasarana).
Ditujukan untuk menciptakan green dan smart infrastruktur dan lingkungan, serta mempertahankan keunikannya; Kedelapan, Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Ditujukan untuk mewujudkan smart campus berbasis mobile.
Kesembilan, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Ditujukan untuk membentuk mahasiswa memiliki soft skill, spirit kewirausahaan dan berkarakter tangguh; Kesepuluh, Bidang Pengembangan Bisnis. Ditujukan untuk meningkatkan penerimaan Unand bersumber dari non-APBN dan non-UKT; Kesebelas, Bidang Penjaminan Mutu. Ditujukan untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Munzir menyakini, bila program kerja ini terealisasi dapat menjadikan Unand jadi universitas kelas dunia yang akan menghasilkan; Pertama, meningkatkan kualitas lulusan; Kedua, meningkatkan kualitas pembelajaran; Ketiga, meningkatkan sarana prasarana; Keempat, meningkatkan hasil riset dan hilirisasinya; Kelima, mempertahankan akreditasi unggul; Keenam, peningkatan peringkat Unand baik nasional maupun internasional.
Ketujuh, meningkatkan sensifitas dan kontribusi Unand terhadap persoalan bangsa dan potensi krisis. Kedelapan, mewujudkan Unand untuk kejayaan bangsa; Kesembilan, meningkatkan kesejahterakan warga Unand; Kesepuluh, Unand sebagai motor penggerak untuk transformasi warga Kota Padang, Sumbar dan Indonesia, menjadi masyarakat yang berbudaya unggul.
“Program kerja tersebut dilaksanakan dalam milestone 2023-2028 dengan tiga kerangka waktu dengan alokasi sebagai berikut: Pertama, tahun 2023-2024 untuk pembenahan; Kedua, tahun 2024-2025 untuk penguatan; Ketiga, tahun 2025-2028 untuk melompat tinggi mencapai tujuan menjadikan Unand universitas kelas dunia,” ujar dosen tetap di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Unand.
Munzir menikah dengan Ir Verindra (1992) dan dikarunia empat anak. Anak pertama perempuan, Iffah Fairus M Busnia, alumnus Akuntansi Universitas Indonesia dan saat ini berkarir sebagai auditor di Price Waterhouse Cooper. Anak kedua, laki-laki M Tareq Aziz M Busnia alumnus Teknik Industri ITS Surabaya dan saat ini membangun bisnis star-up di bidang logistik.
Anak ketiga Annisa Zahra M Busnia (almarhumah). Anak bungsu laki-laki, M Farouq Faisal M Busnia baru menyelesaikan pendidikan program sarjana Prodi Sistem Informasi ITS Surabaya. (rl)