arrow_upward

Datangi DPRD Sumbar, Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Pembelaan untuk Warga Rempang Batam

Sabtu, 23 September 2023 : 15.10

 

Aksi damai mahasiswa di depan DPRD Sumbar, Jumat (22/09/2023), terkait konflik agraria di Rempang, Batam. (humasdprdsb)


PADANG, ANALISAKINI.ID—Aksi penolakan penggusuran dan investasi di Pulau Rempang, Batam, tak hanya terjadi di Kepulauan Riau, tapi terus menggelinding di berbagai daerah di Tanah Air, termasuk di Sumatera Barat.

Betapa tidak, puluhan mahasiswa di Sumbar, Jumat (22/09/2023), yang mengatasnamakan ‘Gerakan Mahasiswa Pembebasan’, melakukan aksi damai di kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat, yang terletak di ujung Jl. Khatib Sulaiman, Kota Padang itu.

Siang itu, para mahasiswa terlihat dalam aksinya menyatakan pembelaan terhadap warga Rempang, yang saat ini menghadapi konflik agraria antara pemerintah dengan masyarakat setempat. Mereka meminta agar mengembalikan hak warga Rempang.

Koordinator Aksi, Jafar Abdurrahman, menyatakan mengutuk keras aksi perampasan tanah warga di Pulau Rempang oleh pemerintah tersebut.

“Mereka warga Rempang pemilik sah lahan di sana. Mereka tinggal dan telah menempati tanah tersebut sejak lama, berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun. Kini, terjadi perampasan, ini namanya kezaliman pemerintah, yang telah menindas rakyat,” tegas Jafar.

Suara takbir juga berkumandang dalam aksi yang cukup bersemangat itu. Dan, mereka pun mendapat pengawalan dari aparat keamanan.

Gerakan Mahasiswa Pembebasan ini juga mengutuk tindakan represif dan kekerasan yang dilakukan aparat gabungan terhadap masyarakat Rempang dan Galang sehingga banyak masyarakat yang mengalami cedera, trauma dan kerugian materi.

“Seharusnya aparat negara menjaga dan melindungi rakyat, bukan malah sebaliknya,” kata Jafar lagi.

Dalam aksi itu, mereka menuntut pemerintah agar menghentikan proyek strategis nasional di Rempang dengan alasan pasir kwarsa yang ada di Rempang sebagai bahan baku industri kaca merupakan harta milik umum, yang seharusnya dikuasai oleh negara untuk kepentingan rakyat Indonesia. Aset itu, kata mereka, kepemilikan dan pengelolaannya bukan diserahkan kepada pihak swasta, baik swasta dalam negeri maupun swasta asing.

Sayang, saat bersamaan pimpinan dan para anggota wakil rakyat di gedung DPRD tersebut  sedang tugas ke luar daerah, maka kedatangan para mahasiswa tersebut disambut oleh Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Provinsi Sumbar, Udlil Iman Zul.

“Terima kasih dan kami mengapresiasi atas kedatangan adik-adik mahasiswa. Mohon maaf, karena saat anggota dewan kita sedang bertugas di luar daerah, sehingga belum dapat berdiskusi bersama kita. Namun, aspirasi adik-adik tetap kami tampung dan nantinya akan kami teruskan,” kata Udlil.

Akhirnya, para mahasiswa yang peduli itu, membubarkan diri. (n)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved