arrow_upward

Waspadalah, Enam Kabupaten/Kota di Sumbar Rawan Kebakaran Hutan

Selasa, 20 Juni 2023 : 10.10
Kadishut Sumbar Yozarwardi Usama Putra bersama pejabat lainnya  dalam rakor Dalkarhutla 2023. (humas).

Padang, Analisakini.id-Enam kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) rawan kebakaran hutan dan lahan. Karena itu tidak ada cara lain, perlu segera langkah mitigasi dengan melibatkan seluruh unsur. 

"Tindakan yang dilakukan harus terukur dalam pencegahan, pemadaman hingga penanganan pasca kebakaran. Semua itu tidak bisa diakomodir dalam satu lembaga saja, perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan lainya, seperti BPBD TNI hingga Polri ," ujar Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) 2023, di Hotel Pangeran Padang, Selasa (20/6/2023).

Dia mengatakan, potensi besar terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga dipengaruhi badai El Nino yang mengakibatkan suhu kemarau meningkat, enam kabupten tersebut sangat rawan, yaitu Kabupten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Payakumbuh, Sijunjung, Pesisir Selatan dan Pasaman Barat. 

"BMKG telah memprakirakan bahwa pada tahun 2023 terjadi El Nino dan bahkan diperkirakan pada musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ungkapnya. 

Meski begitu Dinas Kehutanan telah melakukan upaya mitigasi seperti sosialisasi, pengadaan sarana prasarana (Sapras) dan pembentukan satuan tugas (Satgas). 

"Jadi kita tidak melibatkan unsur pemerintahan saja, namun juga perusahaan perusahaan yang beroperasi di sekitaran daerah rawan kebakaran hutan, " kata dia.

Nantinya, perusahaan yang ada akan didorong untuk pembentukan Satgas Pemadaman Kebakaran Hutan, begitupun pada tingkat masyarakat juga dibentuk Satgas peduli api yang terdiri dari unsur pemerintahan terendah di nagari yang rawan kebakaran hutan. 

Yozarwardi mengatakan dampak kebakaran hutan dan lahan sangat merugikan, baik bagi lingkungan maupun manusia. Beberapa dampak negatif yang timbul antara lain, kerugian ekosistem, pencemaran udara, hilangnya habitat, ancaman kesehatan dan emisi gas rumah kaca.  

Sementara Kasi Intel Korem 032/Wbr Kolonel Moectar mengatakan, untuk antisipasi dan penanganan hutan anggota TNI yang bertugas di wilayah Korem 032/Wbr telah membentuk Satgas, mereka tersebar di Kodim-Kodim di 19 Kabupaten/Kota di Sumbar. 

Dengan Satgas pihak Korem 032/Wbr terus melakukan koordinasi untuk memantau aktivitas hutan.

Jadi setiap hari anggota Kodim terus melakukan laporan-laporan untuk mengatisipasi kebakaran hutan, jika ada unsur kesengajaan pembakaran hutan makan akan ditindak tegas.(ef)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved