arrow_upward

FIELD TRIP KE SIRUKAM DAN TABEK, Petani Milenial ASEAN Antusias pada Teknologi Padi Salibu

Rabu, 14 Juni 2023 : 22.24
Petani milenial ASEAN kunjungi Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan untuk melihat dan belajar mengenai tanam padi Salibu.(ist)

Padang, Analisakini.id-Sebanyak 26 peserta ASEAN Farmers (petani ASEAN) dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Jepang sebagai negara mitra, melihat langsung peternakan sapi perah modern terpadu terbesar di Sumatera Barat (Sumbar) yaitu Sirukam.

Kedatangan mereka ke sana yang didampingi jajaran Dinas Pangan Sumar disambut Bupati Solok Epyardi Asda sekaligus mendapat penjelasan lengkap dari CEO PT. Sirukam Lumbung Nagari, Budi Bundar. 

"Konsep utama kita di sini adalah empowering local community. 90 persen karyawan adalah masyarakat lokal. Dari awal kita berkomitmen dengan masyarakat sekitar farm untuk bekerjasama dan maju bersama," ujar Budi.

Peternakan modern terpadu Sirukam Dairy Farm, Kabupaten Solok itu menjadi tujuan pertama dalam fieldtrip dengan tajuk Discusion On Integrated Animal Husbandry, Agriculture and Plantation in Rural Areas, tersebut.

Dijelaskan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Kementan RI Muhammad Amin, kegiatan fieldtrip dilaksanakan dalam rangka bertukar pengalaman dan informasi pertanian antar petani dari negara ASEAN sekaligus menunjukkan keberagaman Indonesia yang sebagian rakyatnya bergerak di sektor pertanian. 

Di Dairy ini para peserta selain melihat langsung proses peternakan sapi hingga pengolahan susu. Juga bisa menikmati susu segar aneka rasa. 

"Wah saya suka sekali, fresh dan enak. Oishi," kata peserta asal Jepang, Takao Otaki, yang menghabiskan dua botol susu segar. 

Puas di sini, peserta meluncur ke Tanah Datar. Peserta diajak melihat dan belajar mengenai tanam padi Salibu di Nagari Tabek, Kecamatan Pariangan. Kelebihan sistem ini adalah tanam hanya sekali tapi bisa panen hingga berkali-kali. 

"Padi Salibu adalah tanaman padi yang tumbuh kembali setelah batang sisa panen dipangkas. Teknologi ini berawal dari inovasi dan kreativitas petani di Nagari Tabek. Sekali tanam, bisa sampai enam kali panen. Hemat benih, hemat air," ujar Erdiman, praktisi dan pensiunan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Kementan RI.

Peserta bahkan diajarkan melalui simulasi langsung tanam padi sistem Salibu dari awal panen hingga tumbuh kembali oleh petugas penyuluh. 

Peserta sangat antusias dan bergantian mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal. Mulai dari pengairan, pupuk hingga produksi. 

Dua nagari ini, Sirukam dan Tabek menjadi tujuan fieldtrip ASEAN Farmer dalam ajang Asean Dialogue Partner's Exchange Farmers Visit yang menjadi bagian dari kegiatan Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XVI di Padang.

Beberapa petani milenial ASEAN saat menghadiri pembukaan PENAS XVI dan didampingi Plt. Kadis Pangan Sumbar Benny Yansukral, SP, MP (berdiri paling kiri).

Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan sebelumnya berupa dialog beberapa isu penting dunia pertanian saat ini, khususnya ancaman krisis pangan akibat El Nino, hingga potensi petani muda atau young agripreneur. 

Plt. Kepala Dinas Pangan Sumbar Benny Yansukral, SP, MP mengatakan, usai mengunjungi dua nagari yang memiliki daya tarik khas masing-masing, para peserta senang dan kagum. Sumbar punya potensi yang luar biasa. Dengan kolaborasi dan sinergis yang ditekankan Gubernur, Insyaallah potensi itu akan maksimal dan Sumbar menjadi salah satu provinsi lumbung nasional. Ini bagian dari upaya mewujudkan Indonesia menuju lumbung pangan dunia 2045.

Terkait kegiatan PENAS XVI sendiri, Dinas Pangan Sumbar dan sejumlah OPD lain bertanggungjawab mendampingi dan mengiringi petani ASEAN dan mitra ASEAN, termasuk dalam pelaksanaan fieldtrip. (***)




Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved