Guspardi Gaus |
Padang, Analisakini.id-Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, dan PPP diisukan akan bubar. Isu itu menguat terutama setelah PDI-P mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 pada 21 April 2023.
Sebab setelah Ganjar didapuk sebagai capres PDI-P, pada 30 April 2023, elite PPP bertemu elite PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Partai berlambang Ka’bah itu mendukung Ganjar sebagai bakal capres. Dalam kesempatan tersebut, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono pun mengajak PAN dan Partai Golkar ikut mendukung Ganjar.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan, belum ada kepastian terkait pembubaran KIB.
"Apalagi sebenarnya PAN sudah memberikan sinyalemen untuk mendukung Ganjar saat Rakornas PAN di Semarang, pada 26 Februari 2023. Tidak saja mendukung Ganjar, PAN juga mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakilnya," ungkap Guspardi (10/5/2023).
Menurutnya, cara paling realistis mempertahankan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah dengan mendukung salah satu pasangan calon yang sama, sesuai dengan visi yang diusung. Mengingat KIB itu tidak berbeda formatnya dengan PDI-P, maka memungkinkan untuk bergabung menjadi satu. Hal itu juga bisa berlaku sama dengan koalisi lainnya.
"Namun, bila mengambil jalan yang berbeda, maka KIB bisa dipastikan bubar. Sebab, tak lagi punya visi yang sama dalam memenangkan Pilpres 2024," ujar Guspardi.
Menurut Guspardi, sampai sejauh ini, tiga partai politik di KIB belum memutuskan untuk membubarkan diri, dan masih memantau peta koalisi yang paling kuat, sesuai visi yang dimilikinya.
"Paling tidak hingga pendaftaran pasangan Capres dan Cawapres pada September 2023, sepertinya KIB masih malu-malu membubarkan diri, walau semua partai politik di dalamnya tengah berpencar mendekati poros koalisi lain yang sudah punya figur bakal capres," ujar Poiltisi PAN itu.
Legislator asal Sumatera Barat ini mengatakan Partai Golkar sendiri masih berusaha membuka ruang terhadap koalisi Gerindra-PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) serta NasDem, PKS, dan Demokrat (Koalisi Perubahan untuk Persatuan).
Golkar juga sedang ikhtiar dengan berusaha mencalonkan Airlangga ke koalisi lain. Tapi belum final juga.
"Kita tunggu proses politik selanjutnya karena masih banyak waktu untuk melakukan komunikasi”, tandas anggota Baleg DPR RI tersebut
Sebelumnya, pada Sabtu (29/4) malam, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyambangi kediaman mantan presiden sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor.
Selain bertemu SBY, Airlangga pun bersua Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.
Lalu, pada Senin (1/5) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyambangi keduaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Airlangga ikut hadir. (ef)