SPBU |
Padang, Analisakini.id-Gempa di kedalaman 23 kilometer (km) di bawah laut dekat Kepulauan Mentawai terjadi pada pukul 03.00 WIB dini hari ini. Sumber gempa berjarak 177 km barat laut Kepulauan Mentawai. Catatan BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update yang awalnya 7,3 magnitudo menjadi 6,9 magnitudo.
Pertamina menjamin sarana fasilitas penyimpanan dan penyaluran BBM-LPG di wilayah Sumatera Barat tetap normal dan beroperasi dengan aman meskipun ada gempa. Laporan dari Manajer Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung Padang Dwi Haryono menyatakan sejumlah pekerja dan operator yang sedang bertugas di IT Teluk Kabung memang sempat merasakan gempa tersebut. Bahkan pihaknya sempat menghentikan operasi IT Teluk Kabung untuk memastikan sarana fasilitas dalam keadaan baik dan tidak mengalami kerusakan sebelum beroperasi kembali.
"Sekitar pukul 03.07 setelah getaran gempa terasa berhenti, saya meminta kepada tim HSSE dan pekerja yang sedang bertugas untuk memeriksa kondisi Sarfas IT Teluk Kabung. Alhamdulillah kondisi Sarfas IT Teluk Kabung dalam keadaan normal, tidak ada kerusakan," terang Dwi dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).
Dwi juga mengatakan pihaknya sempat mencermati informasi dari BMKG soal tsunami, namun peringatan tersebut sudah dicabut oleh BMKG. "Kami pun memantau informasi terbaru dari BMKG sebagai bentuk kewaspadaan jika ada potensi tsunami atau potensi gempa susulan," katanya.
Sementara itu, stok BBM di Kepulauan Mentawai sejauh ini terpantau dalam keadaan yang aman. Susanto August Satria, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niara Regional Sumbagut memastikan telah menambah kekuatan stok BBM JBKP (Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan) Pertalite dan JBT (Jenis Bahan Bakar Tertentu) Biosolar.
"Rabu (19/04) kapal yang mengangkut BBM dari IT Teluk Kabung, Padang telah tiba di Pulau Siberut tepatnya di Siberut Selatan sekitar pukul 20.20 WIB. Kapal angkutan BBM langsung melakukan bongkar muatan untuk langsung disalurkan ke masyarakat yang berada di wilayah Siberut Selatan," ungkap Susanto.
Dengan datangnya BBM ini maka ketahanan stok BBM di Siberut Selatan untuk JBKP Pertalite mencapai lebih dari 20 hari dengan kiriman 48 KL Pertalite sedangkan untuk ketahanan stok BBM JBT Biosolar mencapai lebih dari seminggu dengan datangnya 8 KL Bio Solar.
Di sisi lain, Narotama Aulia Fazri selaku Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumbar juga memastikan bahwa kondisi Sarfas Lembaga Penyalur SPBU, Pertashop, SPBE, Gudang Agen dalam keadaan aman, tidak ada kerusakkan dan beroperasi normal.
"Kami pastikan bahwa kondisi Sarfas Pertamina di Sumatera Barat dalam keadaan yang aman, tidak ada kerusakan dan tetap beroperasi normal pasca Gempa Tektonik di Mentawai. Kami tetap monitor setiap informasi perkembangan dari kejadian alam ini terlebih saat ini masih dalam masa Satgas Rafi," tutup Naro. (sumber detik.com)