 |
| Guspardi Gaus. |
Jakarta, Analisakini.id-Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus kembali menyoroti soal ganti rugi tanah yang masih belum menemui kejelasan di Prokimal dan Way Abung III Lampung Utara.
"Ini bukan soal mafia atau sengkarut tanah, tapi ini adalah soal kewajiban negara yang belum diselesaikan," ungkap Guspardi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian ATR/BPN, di Ruang Rapat Komisi II, Senin (6/2/2023).
Dahulu negara meminta tanah kepada masyakarat untuk digunakan sebagai markas TNI Angkatan Laut. Masyarakat dijanjikan akan diberikan ganti rugi. Pada 2006 lalu, Komisi II bersama Pemerintah (BPN) dan TNI AL bersepakat akan melakukan ganti rugi semua tanah masyarakat yang digunakan untuk kepentingan negara tersebut.
Legislator Dapil Sumatera Barat 2 ini pun menjelaskan berdasarkan pengakuan masyarakat jumlah tanah yang diminta negara adalah seluas 25.000 ha. Namun hasil verifikasi yang dilakukan BPN adalah 13.897 ha. Artinya hanya 1/2 lebih tanah mereka yang diakui setelah di verifikasi oleh BPN. Itu juga diterima oleh masyarakat. Dan nilai tanah juga sangat murah, hanya Rp900 per meter.
Selanjutnya, Komisi II yang dipimpin oleh Panja Pertanahan Komisi II Junimart Girsang juga sudah melakukan kunjungan kerja ke lokasi tanah yang diminta negara. "Kami bertemu Gubernur, Bupati, Kakanwil, dan pihak-pihak lain. Semuanya meminta agar ganti rugi itu bisa segera dibayarkan, masyarakat sudah sangat lama menunggu kepastian ganti rugi dari negara," tegas Pak Gaus.
Oleh karena pihaknya meminta persoalan ganti rugi tanah di Prokimal dan Way Abung III, Lampung Utara ini harus menjadi perhatian dan prioritas untuk bisa segera diselesaikan dan ditunaikan oleh negara melalui Kementerian ATR/BPN kepada masyarakat.
Sementara itu, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahyanto mengaku baru mengetahui tentang persoalan tanah masyarakat di Lampung Utara yang di sampaikan oleh anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus tersebut.
"Kita siap tindaklanjuti kasus ini dan saya langsung memerintahkan Pak Wamen untuk langsung mengecek ke lapangan secepatnya," ujar Hadi. (ef)
.jpg)