Guspardi Gaus. |
Semarang, Analisakini.id-Anggota DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Bimtek DPRD PAN se Indonesia 25-28 Februari 2023 di Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan bagian dari langkah strategis partai dan forum konsolidasi partai dalam menghadapi pemilu 2024.
Menurutnya, semua elemen partai, baik yang terstruktur dalam kepengurusan DPC, DPD, DPW dan DPP hingga kader partai yang duduk di legislatif dari kabupaten/kota dan provinsi sampai ke pusat mesti berbenah diri dan seayun selangkah dalam menatap dan mempersiapkan langkah dan strategi pemenangan menghadapi pemilu (Pileg & Pilpres) yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang.
Guspardi dalam dialog interaktif di salah satu radio swasta nasional, Sabtu ( 26/2/2023), mengatakan pada empat Pemilu lalu, Partai Amanat Nasional selalu menempati posisi lima besar di Senayan. Pemilu 1999 PAN meraih suara 7,1 persen dengan 34 kursi. Pemilu 2004 6,4 persen suara dengan 53 kursi. Berikutnya Pemilu 2009 suara yang diraih 6,0 persen dengan 43 kursi dan pemilu 2014 meraih suara 7,6 persen dengan 48 kursi.
Walaupun pada pemilu terakhir 2019 lalu, terjadi peningkatan perolehan suara dari 9,48 juta suara (Pemilu 2014) menjadi 9,57 juta suara (Pemilu 2019), namun secara persentase suara PAN menurun dari 7,6 persen di pemilu 2014 menjadi 6,8 persen di Pemilu 2019 dan PAN hanya menempati posisi 8 dari 9 Fraksi yang ada di parlemen Senayan. Jadi kita tentu ingin 'rebound' dengan mengembalikan posisi PAN pada pemilu 2024 mendatang. Untuk itu kerja cerdas dan kerja ikhlas yang dicanangkan DPP PAN harus berjalan secara konsisten dan berkesinambungan.
Kemenangan pada 2024 menjadi sebuah keniscayaan. “Kami yakin PAN bisa menang di 2024 dan optimis bakal mendapatkan kursi dengan suara yang makin besar melalui konsolidasi tanpa henti dan mesin partai berjalan maksimal di semua lini partai,” ujar Politis PAN itu.
Legislator Dapil Sumbar 2 ini mengungkapkan pemilihan lokasi Rakornas PAN di kota Semarang di Jawa Tengah merupakan hasil evaluasi yang dilakukan partai. Sejak Pemilu 1999 sampai 2014 selalu berhasil mengantar 8 orang wakilnya ke Senayan dari Provinsi Jawa Tengah. Namun pada pemilu 2019 tidak ada satupun kader PAN dari Jawa Tengah lolos ke Senayan alias disapu bersih oleh partai-partai lain. PAN bergerak dan ingin ‘membirukan’ kembali Jawa tengah dan ini merupakan bagian dari strategi DPP PAN.
Peluang-peluang yang dibangun oleh PAN bagaimana makin memperluas basis massanya. Selama ini PAN itu kan identik dengan Muhammdiyah dan insyallah suara Muhammdiyah tidak akan bergeser dari PAN. Saat ini Partai Amanat Nasional juga akan berkolaborasi dengan Nahdatul Ulama (NU). Dimana Ketua Umum Nahdatul Ulama sendiri yang memberi ruang kepada PAN untuk meraup basis massa dan suara dari kalangan NU. Segmen pernyataan ‘warga NU tidak haram memilih PAN’ pada pemilu 2024 membawa efek yang sangat luar biasa bagi warga Nahdiyin yang selama ini terkesan berseberangan dengan PAN. Dampaknya sangat positif bagi PAN, karena Jawa Tengah merupakan basisnya Nahdiyin disamping Jawa Timur.
Terkait tentang calon pasangan yang akan diusung pada Pilpres 2024 sampai saat ini PAN memang belum menentukan nama. PAN sebagai sebuah partai tidak bisa mengajukan calon sendiri karena belum memenuhi persyaratan Presidential Treshold (PT). Sehingga PAN membangun koalisi bersama Partai Golkar dan PPP yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk bisa mengusung calon pasangan Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Mengenai siapa yang akan diusulkan, itu merupakan kewenangan DPP PAN yang dikomandoi Pak Zulkifli Hasan. Ini merupakan amanah Rakernas PAN di Bali beberapa waktu lalu yang telah menghasilkan 9 nama yang mempunyai kompetensi yang mumpuni. Dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan akan menampung aspirasi dari para kader, simpatisan dan mempertimbangkan usulan dari berbagai elemen bangsa sebelum menentukan siapa yang akan di usung.
"Tentunya konsolidasi di internal PAN menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa dilepaskan dari ketiga tokoh yang memimpin partai yang tergabung dalam KIB tutur, anggota Komisi II DPR RI ini.
Terkait adanya pendapat PAN akan semakin terpuruk di pemilu 2024 dinilainya pendapat yang tidak tepat. Karena dari hasil survei PAN selalu diprediksi berada di 2 persen atau 3 persen dan di prediksi tidak lolos Parlementary Treshold. Tetapi faktanya PAN selalu saja melampaui persyaratan PT 4% dan selalu berhasil mengantarkan wakilnya ke Senayan sejak pemilu 1999 sampai 2019. PAN dibawah komando Pak Zulkifli Hasan tetap optimis menghadapi pemilu mendatang karena berdasar pengalaman, PAN selalu lolos namun beliau selalu mengingatkan agar tidak boleh pula lengah. PAN sebagai partai terbuka yang nasionalis dan religius menjadikan hasil survey sebagai motivasi dan pelecut bagi PAN untuk bekerja cerdas dan bekerja ikhlas.
"Segmen-segmen yang dibangun P
partai dari berbagai dimensi dengan basis massa yang makin beragam merupakan strategi yang dijalankan oleh PAN diharapkan akan membawa pengaruh positif terhadap perolehan suara PAN pada pemilu 2024 mendatang," ulas Pak Gaus ini.
Oleh karena itu melalui Rakornas PAN di Jawa Tengah ini diharapkan akan membawa efek positif dan menimbulkan multi player effect terhadap kebesaran PAN di masa mendatang. Dan masyarakat makin tahu wajah dari Partai Amanat Nasional sebagai partai yang dekat dengan rakyat dan senantiasa memperjuangkan aspirasi masyarakat. Mudah-mudahan harapan dan optimisme dari DPP sampai ke akar rumput dapat terwujud melalui konsolidasi tiada henti, menjadi agenda prioritas PAN. Mesin partai terus bekerja menjalankan berbagai kebijakan dan program partai. "Tnggal bagaimana memaksimalkannya untuk pemenangan Pileg dan Pilpres di Pemilu 2024 yang akan datang,' pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
Sementara itu, pengamat politik Dedi Kurniansyah dari Indonesia Political Opinion (IPO) menilai peluang PAN di Pemilu 2024 bisa diwujudkan dengan kesungguhan dari mesin politik partai bekerja dengan maksimal. Dengan membaca kelompok loyalis yang ada di PAN sekarang ini. Jika mereka dapat teraktifasi semuanya dan PAN bisa melakukan konsolidasi dengan baik maka di 2024 potensi PAN meningkat dari 2019 tetap terbuka.(**/ef)