arrow_upward

DITETAPKAN SEBAGAI TSUNAMI READY COMMUNITY, Dua Komunitas Siaga Bencana Dinilai UNESCO

Minggu, 11 Desember 2022 : 19.42
Walikota Hendri Septa bersama Profesional Officer for DRRTIU dan Head of IOC-UNESCO Ardito M.Kodijat dan pejabat terkait di Pemko Padang. (humas)

Padang, Analisakini.d-Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Kedatangan tim verifikasi lapangan disambut oleh Walikota Padang Hendri Septa didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi dan Kepala BPBD Padang Endrizal di Gedung Putih Rumah Dinas, Sabtu (10/12/2022).

Wako Hendri Septa mengatakan, kedatangan tim verifikasi lapangan dari UNESCO bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap dua komunitas siaga bencana di dua kelurahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Padang sebagai Tsunami Ready Community.

"Pada 30 September 2022 lalu kita telah menetapkan Kelurahan Purus dan Lolong Belanti sebagai Tsunami Ready Community. Hari ini dilakukan verifikasi lapangan untuk mendapatkan pengakuan secara Internasional dari UNESCO. Saya harap dua komunitas ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai bagian dari Komunitas Siaga Tsunami Internasional," ucap Wako Hendri optimis.

Hendri Septa menilai, Kota Padang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami. Hal itu dikarenakan sebelah baratnya Kota Padang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi megathrust 8,9 M, dengan permodelan tsunami dengan skenario terburuk gelombang tsunami mencapai 10-14 meter. 

"Dengan jumlah penduduk Kota Padang lebih kurang 900 ribu jiwa, terdapat sekitar 400 ribu jiwa yang tinggal di wilayah pesisir. Maka dari itu, kegiatan Tsunami Ready Community sangat baik untuk kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa dan tsunami yang mungkin terjadi," pungkas Wako.

Sementara itu, Profesional Officer for DRRTIU dan Head Of Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) of IOC-UNESCO Ardito M.Kodijat mengatakan, sejatinya verifikasi lapangan ini dilakukan untuk melihat secara langsung kapasitas masyarakat di Kelurahan Purus dan Lolong Belanti dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami. 

Kemudian juga melihat penerapan 12 indikator siaga tsunami yang terdapat di lapangan. Di antaranya, memiliki peta rawan bahaya tsunami, memiliki papan informasi publik tentang gempa bumi dan tsunami, memiliki peta evakuasi tsunami, memiliki kegiatan pendidikan dan kesiapsiagaan bencana secara rutin, serta melakukan pelatihan mitigasi tsunami secara rutin. 

"Saat ini di dunia hanya ada 50 kelompok Masyarakat Siaga Tsunami, tujuhnya berada di Indonesia. Semoga Kota Padang dapat menjadi bagian dari kelompok Tsunami Ready Community Internasional," ucapnya. (sw)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved