DILAM - Ratusan masyarakat Nagari Dilam, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok mengalir dan menumpuk pada satu titik lokasi rumah tempat digelarnya syukuran Batagak Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang, nagari Dilam.
Ruas jalan menuju rumah kediaman Ambun Suri Mato Tuah Panai Linjuang yang notabene merupakan Hakim Agung RI, DR. Desnayeti M, SH, MH, praktis menjadi sesak menyambut kemeriahan Batagak Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang yang lebih menonjolkan atmosfir kearifan lokal setempat, Minggu (25/12/2022).
Batagak Panghulu Ampek Jinih, yang diamanahkan kepada Indra Jaya, Dt. Rajo Bonsu (Penghulu), Ajimar Malin Marajo (Malin), Sayful Wardi Bagindo Basa (Manti) dan Kaharudin Ampang Basa (Dubalang), merupakan salah satu prosesi upacara adat Minangkabau yang terus dilestarikan di Nagari Dilam. Pangulu adalah jabatan adat dalam struktur Ampek Jinih yang diamanahkan kepada seseorang Datuak dalam sebuah suku di Minangkabau.
Semarak prosesi Batagak Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang nagari Dilam semakin bertambah kental, kerena dihadiri Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, SH, MH, Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Yudisial Dr. Andi Samsan Nganro, SH,MH, Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang Non Yudisial Dr. H. Sunarto, SH,MH, Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung Prof. Dr. Takdir Rahmadi, SH,LLM.
Kemudian, Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung Prof. Dr. Drs. H. Amran Suardi, SH,M.Hum,MM, Ketua Kamar Perdata I Gusti Agung Sumanatha, SH,MH, Ketua Kamar Pengawasan Dr. H. Zahrul Rabain, SH,MH, - Ketua Tatausaha Negara Dr. H. Yulius, SH,MH, sejumlah Hakim Agung Mahkamah Agung Desneyeti M, SH,MH, H. Edy Army, SH,MH, Dr. Prim Haryadi, SH,MH, Dr. H. Haswandi, SH, SE,M.Hum, MM.
Hadir pula Forkopimda Provinsi Sumatera Barat, Bupati Solok Epyardi Asda, Walikota Solok Zul Elfian Umar, Ketua Pengadilan Tinggi Negeri se-Sumbar, Ketua LKAAM Kabupaten Solok, Gusmal Dt. Rajo Lelo serta Ketua KAN, bundo kanduang, niniak mamak, tokoh masyarakat se-Kab. Solok.
Atas kelancaran prosesi adat itu, Hakim Agung Mahkamah Agung RI Desnayeti M, SH,MH mengaku sangat bersyukur kepada semua unsur yang menghadiri dan menyukseskan alek syukuran tanda dikuhkuhkannya Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang oleh Ketua KAN Kecamatan dan Penghulu Suku Guci Dt. Mudo.
Menurut Desnayeti, Suku Panai Linjuang merupakan pemekaran dari suku Panai di Nagari Dilam. Kata Linjuang sendiri dalam tambo Minangkabau
berarti pagar, denga harapan semua niniak mamak yang telah dikukuhkan akan menjadi pagar untuk nagari Dilam, menjadi contoh yang baik, membimbing masyarakat.
Dalam prosesnya sejak 23 Desember 2022, ulas Desnayeti, rangkaian acara telah juga dibarengi dengan kegiatan kesenian daerah, serta membuka posko kesehatan gratis dalam bentuk pengabdian masyarakat.
Menyambut prosesi adat itu, Ketua LKAAM Kabupaten Solok, H. Gusmal Dt. Rajo Lelo menyampaikan, penambahan suku di Sumbar boleh saja dilakukan, asal disetujui niniak mamak yang ada di nagari tersebut.
Seperti halnya telah dilaksanakan Nagari Dilam, Suku Panai dimekarkan menjadi suku Panai Linjuang. “ Kita tentu berharap tidak ada perbedaan antara suku-suku yang lama dengan suku Panai Linjuang yang baru dimekarkan ini,” ujarnya.
Senada, Bupati Solok H. Epyardi Asda, Dt. Sutan Majo Lelo mengaku senang dan tersanjung serta bangga bisa hadir ke acara Syukuran Alek Batagak Panghulu Ampek Jinih Panai Linjuang Nagari Dilam, yang juga dihadiri Ketua Mahkamah Agung dan jajarannya.
Epyardi Asda sekaligus sangat mengapresiasi semua pihak penyelenggara syukuran Batagak Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang nagari Dilam dalam waktu singkat dapat menghadirkan suguhan kegiatan yang meriah. Ia sekaligus menaruh harapan, jika putra-putri terbaik daerah ini bisa berkolaborasi dengan baik, dirinya optimis Kabupaten Solok bisa menjadi yang terbaik dan dikenal di Nusantara.
Menandai syukuran ini, Ketua Mahkamah Agung RI bersama Bupati Solok, Ketua DPRD dan Ketua LKAAM Kab. Solok menandatangani prasasti Batagak Panghulu Ampek Jinih Suku Panai Linjuang nagari Dilam.
Terhadap momentum itu, Ketua Mahkamah Agung RI Prof. Dr. Muhammad Syarifuddin, menyampaikan selamat kepada Datuak, kepada Penghulu, ninik mamak nan 4 jiniah, semoga amanah baru yang diembankan, memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Dibalik sakralnya prosesi adat ini, kata M. Syarifuddin, tersimpan amanah yang sangat besar untuk menjaga anak kemenakan, menuntun mereka menjadi pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia, serta amanah dalam menjaga kampung halaman, sehingga tercipta masyarakat yang rukun dan harmonis.
"Kami bangga dan bahagia bisa hadir dalam acara ini. Inilah Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Ribuan adat istiadat, jika dipadukan dengan baik, sungguh indah, mempersatukan kita semua, Negara Kesatuan Republik Indonesia,"sambutnya. (***)