arrow_upward

DIADAKAN DP3AP2KB SUMBAR, Fazatil Husainah Santri Diniyyah Putri Juara Menulis Essay, Begini Sosoknya

Selasa, 20 Desember 2022 : 10.58
Fazatil Husainah, santri Diniyyah Putri, juara menulis essay bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi. (ist).

Padang, Analisakini.id-Seorang santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, bernama Fazatil Husainah Fauzi, berhasil memenangkan lomba menulis essay, terkait dengan tokoh perempuan Minangkabau.

Penghargaan atas menang lomba itu, diserahkan Gubernur Sumatera Barat Buya H. Mahyeldi, Senin (19/12/2022), dalam rangkaian kegiaan upacara Hari Bela Negara ke-74, di GOR Haji Agus Salim Padang.

Fazatil menang dengan karya tulis berjudul Warisan Perjuangan Rahmah El Yunusiyyah. Lomba diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sumbar.

Essay yang ditulis Fazatil, memuat perjuangan yang dilalui tokoh wanita Minangkabau asal Kota Padang Panjang, Rahmah El Yunusiyyah. Cita-citanya agar kaum perempuan bisa menjadi orang yang terdidik.

“Warisan perjuangannya bisa dirasakan sampai saat ini lewat lembaga pendidikan yang didirikannya, Pondok Pesantren Diniyyah Puteri,” ujarnya, sebagaimana dirilis Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Selasa (20/12/2022). Dia pun berharap, berharap tulisannya akan memberikan inspirasi bagi kaum wanita. 

Para pemenang lomba terdiri dari Kategori siswa SLTP/SLTA Juara I diraih Mayang Putri Sandeva dengan judul tulisan Bundo Kanduang Raudha Thaib, Inspirasi Perempuan Minang; Juara II Nobela Geminda dengan essay berjurul Menggali Sosok Perempuan Inspiratif dari Negeri Talu); dan Juara III Fazatil Husainah Fauzi El Muhammady dengan judul Warisan Perjuangan Rahmah El Yunusiyyah.

Juara Harapan I dalam kategori ini adalah Rury Dwi Aryanti dengan tulisan Literasi Merupakan Akar Gerakan Rohana Kudus, dan Juara Harapan II Hanif Rahman dengan tulisan berjudul Figur Psikologi Indonesia: Zakiah Daradjat.

Kategori Mahasiswa/Umum, Juara I Yohanes De Britto Wirajati dengan tulisan Praktik Sosial Maestro Seni Bela Diri Inyiak Upiak Palatiang dalam Ranah Silek, Juara II Wanda Rahmad Putra Sariamin Ismail dengan karya tulis Sastra dan Pendidikan Perempuan, dan Juara III Abul Muamar dengan karya tulis berjudul Nilai-nilai Keberlanjutan dalam Kepahlawanan Rohana Kudus.

Juara Harapan I Juli Ishaq Putra dengan karya Rahmi Meri Yenti: Jalan Juang Aktivis Perempuan dari Ranah Minang, dan Juara Harapan II Yunadi Hijrah tulisan berjudul Rahmal El-Yunusiyah: Perempuan Penerobos Masa, Penggerak Generasi Bangsa.

Juara Harapan II lainnya adalah Risky Wahyudi dengan karya tulis Mendiskusikan Novel Padusi sebagai Upaya Membaca Perjuangan Ka’bati Melawan Marginalisasi Kaum Perempuan, Indra Junaidi dengan judul Refleksi Feminisme dari Rahmah El Yunusiyah terhadap Pendidikan Perempuan sebagai Gerakan Melawan Ketidakadilan Gender di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Koridor Islam.

Sedangkan kategori jurnalis, Juara I adalah Ka’bati dengan judul karya Raudha Thaib: Benih yang Tumbuh di antara Bangkaibangkai Eksistensialisme Minangkabau, Juara II Alfiandana Susilo Aji dengan judul Kasma Iswari Sang Promotor Agraris, dan Juara III Kiki Nofrijum dengan karya Wilda Yanti si Ratu Sampah, Perempuan yang Aktif Menyuarakan Isu Lingkungan.

Juara Harapan I Hasbunallah Haris dengan tulisan Ibuku Adalah Rasuna Said Milenial, dan Juara Harapan II Sri Darni dengan judul karya Dunia Dalam Genggaman Sang Srikandi.

Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar, Gemala Ranti mengatakan lomba tersebut bertujuan untuk mendorong kreativitas generasi muda dalam menulis dan menebar nilai kebaikan yang dapat diteladani dari tokoh perempuan Minangkabau.

“Lomba essai dalam rangka Hari Bela Negara ini, juga bertujuan untuk melihat seberapa dalam anak bangsa mengenang dan memaknai tokoh perempuan Minangkabau di Sumbar. Dimana lomba tersebut berlandaskan literasi, yang mana orang-orang harus banyak membaca,” ujar Gemala Ranti.

Menurut dia, begitu banyak pejuang-pejuang perempuan yang dikenang orang pada umumnya dalam sejarah. Namun terkadang hanya sebatas mengenang saja, tidak menggali begitu dalam nilai yang patut diteladani masyarakat umum.

“Tokoh perempuan hebat itu ada Rauda Thaib, Rohana Kudus, hingga tokoh-tokoh modern dengan berbagai inspirasi yang bisa membangkitkan semangat kita. Ada juga beberapa peserta yang menulis dan mengaitkan tokoh tersebut dengan sosok terdekatnya, seperti ibu, saudara, dan perempuan hebat lainnya,” sambung anak budayawan kondang almarhum A.A. Navies ini.

Sebelumnya, Fazatil Husainah, juga dikukuhkan oleh Gubernur Mahyeldi sebagai Duta Baca Sumbar  periode 2022-2025, Selasa (30/8/2022), di Padang.

Fazatil terpilih lewat seleksi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Provinsi Sumbar beberapa waktu lalu. Dirinya mampu menjadi yang terbaik dari 13 peserta di babak final. 

Bunda Literasi Kota Padang Panjang Dian Puspita Fadly Amran yang turut hadir pada acara ini menyampaikan selamat atas prestasi santri Diniyyah Puteri ini. "Selamat kepada Fazatil Husainah. Ini adalah suatu prestasi yang membanggakan. Turut mengharumkan nama Kota Padang Panjang," katanya.

Lebih lanjut, Dian berharap Fazatil bisa menjadi panutan, mengajak masyarakat  gemar membaca. Kami yakin, ujarnya, Duta Baca Sumbar saat ini juga mampu berperan meningkatkan literasi masyarakat Sumbar.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan El-Muhammady mmendoakan, mudah-mudahan amanah ini bisa dipegang sebaik-sebaiknya oleh Aza, panggilan akrab Fazatil, sehingga makin menghasilkan karya-karya yang menginspirasi.

Sementara itu, Kepala DKP Sumbar Novrial mengatakan, tujuan dilantiknya Duta Baca ini agar bisa menjadi motivator, inspirator dan role model masyarakat dalam aspek menambah minat dan kegemaran membaca di Sumbar. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved