arrow_upward

Pemko Padang 'Sekolahkan' Anjal di Bataliyon 133 Yudha Sakti, Ini Harapan Walikota

Senin, 21 November 2022 : 18.22

 

Pemasangan tanda peserta pada penanganan anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu di Bataliyon 133 Yudha Sakti, angkatan IV 2022. (ist).

Padang, Analisakini.id-Pemerintah Kota Padang 'sekolahkan' anak jalanan (anjal) di Bataliyon 133 Yudha Sakti. Mereka diharapkan tidak kembali ke jalanan setelah mendapatkan pembinaan tersebut.

"Kita harapkan adik-adik tidak lagi kembali ke jalan. Semoga bisa lebih mandiri dan membangun diri dengan normal,"sebut Walikota diwakili Sekdako Padang, Andre Algamar pada pelaksanaan penanganan anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu di Bataliyon 133 Yudha Sakti, angkatan IV 2022, Senin (21/11/2022).

Dengan itu diharapkan para anak jalan dapat menjaga keharmonisansehingga memiliki masa depan yang lebih cerah dan berguna. "Semoga menjadi anak yang berguna,"ujarnya.

Komandan Bataliyon 133 Yudha Sakti diwakili Pasi Logistik Inf. Liber Sirait mengatakan, kegiatan itu diharapkan dapat menumbuhkembangkan kepribadian lebih baik bagi peserta. Pribadi maupun kelompok sehingga tidak hidup dijalanan.

"Terlaksananya kegiatan ini, mereka dapat memiliki kemauan tangguh, menerapkan ilmu pengatahuan memiliki kedisiplinan dan cita-cita," harapnya.

Disiplin katanya, sikap yang tangguh untuk mematuhi semua aturan dan norma yang berlaku. Dari dalam diri tanpa paksaan, mengendalikan diri sendiri.

"Menjadi manusia maju dan modern. Berharap dengan menumbuhkan sikap mental yang baik. Meninggalkan kebiasaan lama, seperti hidup di jalan atau mungkin narkoba," pungkasnya.

Kepala Dinas Sosial Padang, Ances mengatakan mereka yang dilatih di Bataliyon 133 Yudha Sakti adalah anak jalanan yang dijangkau Satuan Polisi Pamong Praja. Diharapkan merekan mendapatkan pendidikan dan kedisiplinan.

Diakuinya, angka anak jalanan makin hari makin tinggi di Padang. Semua itu akibat beberapa faktor. Di antaranya, faktor internal anak, seperti sedang mencari jati diri.

Kemudian, anak yang sulit menyesuaikan diri pada hal positif. Faktor eksternal, di antaranya pergaulan, keluarga yang bercerai, kurang pengawasan keluarga. Kurangnya perhatian dan kasih sayang, lemahnya kemampuan ekonomi. 

"Termasuk lemahnya penerapan, sanksi sosial terhadap penyimpangan perlaku,"ujarnya.

Langkah yang sudah dilakukan Dinas Sosial yakni, usaha preventif. Mencegah dengan melakukan pendataan, pemantauan dan pennendalian.

Dengan tindakan represif, mengurangi dan meniadakan anak jalanan dengan melakukan penjangkauan. Kemudian rehabilitasi, dengan mendidik anak jalanan, agar tidak kembali ke jalan.

Dikatakannya, penanganan anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu di Bataliyon 133 Yudha Sakti, angkatan IV 2022. Selama 8 hari (21-28 November 2022).

Kegiatan tersebut sudah dilakukan dalam tiga angkatan. Pertama dilaksanakan pada 2017 angkatan pertama, 39 orang. Mereka anak jalan 21 orang dan anak tawuran 18 orang.

Kemudian angkatan kedua pada 2018, 25 orang terdiri dari anak jalanan 10 orang dan anak punk 15 orang. Pada 2019 sebanyak 30 orang.

Hasil pembinaan tersebut, 29 orang kembali melanjut sekolah. mengambil paket A 12 orang. Mengambil paket C 8 orang. Kemudian, mengambil paket B 2 orang. Tamat SMA 2 orang, mengikuti pelatihan 4 orang. Sisanya bekerja atau membantu orang tua 13 orang.

"Tujuan pelatihan tersebut guna menekan jumlah anak jalan berkativitas di jalanan,"pungkasnya. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved