arrow_upward

Unand Berikan Pelatihan Pembuatan Produk Kreatif Berbahan Sampah di Batu Busuk

Senin, 10 Oktober 2022 : 09.00
Peserta pelatihan dengan semua produk kreatif yang dihasilkan.

Padang, Analisakini.id-Suasana hari itu tidak berbeda dengan hari-hari lainnya di Batu Busuk. Kekhawatiran terhadap hujan lebat yang berkepanjangan masih tetap ada setelah beberapa minggu sebelumnya terjadi longsor yang mengakibatkan hancurnya bangunan PAUD dan rusaknya rumah warga.

Namun hujan pagi itu tidak menyurutkan langkah ibu-ibu PKK warga RW III kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh. Sebagian besar ibu-ibu tersebut merupakan anggota bank sampah Batu Busuk Saiyo. 

Hari itu Jumat (7/10) merupakan pelatihan kedua pengolahan sampah menjadi berbagai produk kreatif berbahan dasar sampah. Pelatihan pertama telah diadakan seminggu sebelumnya (Sabtu, 1/10) dengan memaksimalkan potensi warga Batu Busuk sendiri yang pandai mengolah berbagai bahan sampah. 

Nina, Sri dan Elfi dengan bersemangat mengajarkan rekan-rekannya mengolah bahan sampah plastik kresek, wadah air kemasan dan perca kain menjadi berbagai produk kreatif seperti bunga, tempat kertas tissue dan bros.  

Pelatihan kedua tim abdimas (pengabdian masyarakat) Unand menghadirkan duo dewi sebagai pelatih yaitu Dewi Rachmawati, SPd Direktur Bank Sampah Panca Daya dan Sri Dewi Anggraini pemilik usaha Xi Made Craft. 

Dewi Panca Daya mengajarkan teknik mengolah sampah gelas plastik menjadi berbagai wadah seperti wadah tumbler dan tas, sedangkan Sri Dewi mengajarkan teknik lipatan dari berbagai saset/plastik kemasan kopi, nutrisari dan lainnya menjadi berbagai bentuk tas dan gantungan kunci. Semua produk bernilai seni dan berdaya jual tinggi. 

Kegiatan pelatihan pembuatan produk dari sampah sebenarnya sudah bukan hal yang baru. Tahun kemarin, LPPM Unand mengadakan pelatihan pembuatan ecoenzyme dari sampah organik buah-buahan. Tahun ini kegiatan dilanjutkan dengan pengolahan sampah an-organik. Ini merupakan permintaan dan harapan dari warga masyarakat agar sampah-sampah yang tidak bisa dijual melalui bank sampah bisa diolah menjadi produk yang bernilai jual. 

“Daerah kami ini kan daerah wisata, jadi kami ingin mendukung kegiatan wisata secara tidak langsung. Kkalau bersih negeri kami, tentu semakin banyak yang berkunjung,” ujar Elfi.

"Apalagi kalau dalam kunjungan wisata itu pengunjung bisa membeli produk kami sebagai oleh-oleh dari Batu Busuk” tambah Meda, ketua PKK. “Sekarang ini kami sedang mempersiapkan diri untuk pembukaan wisata di HKm Padang Janiah. Kami juga menyiapkan produk teh gaharu dan madu galo-galo” imbuhnya. 

Penjelasan senada juga disampaikan oleh Dr. PK Dewi Hayati yang menjadi ketua kegiatan pengembangan wisata Batu Busuk dari Unand. Semua yang dilakukan saat ini adalah upaya untuk mendukung pengembangan wisata Batu Busuk. 

Tahun ini event/atraksi yang digelar adalah wisata di Kawasan HKm Padang Janiah untuk wisata minat khusus dan agroeduwisata galo-galo. Pendampingan wisata dilakukan oleh Unand, WRI (World Resource Indonesia) dan Dinas Kehutanan. 

Unand melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) berkeinginan kuat agar semua kawasan yang berada di sekitar kampus Unand mendapat manfaat sebesar-besarnya dari kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang dilakukan Unand. (ef)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved