Anggota DPR dari Fraksi PKS Nevi Zuairina bersama peserta diseminasi satgas percepatan investasi. (ist) |
Pariaman, Analisakini.id-Satgas percepatan investasi diminta mengurai berbagai hambatan investasi yang ada di daerah serta peraturan daerah yang tumpang tindih, termasuk di Sumatera Barat.
Tidak saja itu, juga diminta agar setiap satgas melakukan respon segala situasi dan melakukan langkah-langkah tindakan sesuai prosedur serta aturan yang berlaku sehingga menjadi ekosistem kerja yang baik dan mumpuni.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS Nevi Zuairina dalam pelatihan Diseminasi Satgas Percepatan Investasi bersama Kementerian Investasi dan pelaku UMKM di Padang Pariaman.
Nevi menjelaskan Satgas Percepatan Investasi ini diberikan kewenangan atas dua hal, yaitu menetapkan keputusan terkait realisasi investasi yang harus segera ditindaklanjuti Kementerian/Lembaga (K/L)/otoritas daerah/ pemerintah daerah, serta melakukan koordinasi dengan K/L/otoritas daerah/pemerintah daerah. Semua kewenangan tersebut berorientasi pada percepatan realisasi investasi.
“Kita semua baru saja akan terlepas dari dampak wabah pandemi covid-19. Tentu ini menjadi hal yang harus kita waspadai bersama. Sehingga pemerintah melalui Kementerian Investasi atau BKPM terus berupaya untuk menjaga agar Indonesia tidak termasuk kedalam daftar negara terdampak resesi global tersebut. salah satunya melalui dibentuknya satgas percepatan investasi,” tutur Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini juga mengharapkan, agar satgas di lembaga investasi ini dapat berfokus pada eksekusi investasi yang bermasalah, sektor-sektor prioritas yang bisa mendatangkan devisa, dan kolaborasi antara investor besar.
Semua stakeholder atau mitra kerja juga mesti terlibat, baik dalam maupun luar negeri, dengan pengusaha nasional di daerah dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Semua satgas mesti memahami, tugas yang diberikan merupakan amanah dan tugas yang cukup berat.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, menjadi wasilah bagi kita semua dalam upaya percepatan investasi sehingga berdampak pada terbukanya banyak lapangan kerja dan mendatangkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sehingga Indonesia bisa terlepas dari bayang-bayang resesi global”, tutup Nevi. (ef)