arrow_upward

Guspardi Gaus : Profesor Azyumardi Azra, Cendikiawan Muslim Kelas Dunia yang Kritis dan Berintegritas

Selasa, 20 September 2022 : 10.03
Guspardi Gaus bersalaman dengan Profesor Azyumardi Azra saat halal bi halal di kediaman Guspardi di Ciputat, Jakarta. (ist).

Jakarta, Analisakini.id-Politisi Partai Amanat Nasional (PA) Guspardi Gaus merasa kehilangan atas wafatnya Prof Dr Azyumardi Azra di Kuala Lumpur, Malaysia. Ia pun menyampaikan rasa duka yang medalam sambil mengenang sosok almarhum yang merupakan sahabat karibnya.

"Saya betul-betul terperanjat mendengar kabar kepergian Prof Dr Azyumardi Azra. Karena sehari sebelumnya saya diberitahu oleh seorang sahabat, beliau setelah menghadiri acara di Padang beberapa hari lalu, kemudian menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang diadakan oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM)," kata Guspardi.

Dalam penerbangan menuju Kuala Lumpur beliau sempat mengalami gangguan pernafasan dan harus dilarikan ke rumah sakit di Selangor, Malaysia untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Saya langsung mengontak istri beliau pada Jumat, 16 september 2022 jam 22.39 wib menanyakan keadaan beliau ketika mau berangkat ke Kuala lumpur, selanjutnya juga disampaikan kondisi terkini kesehatan beliau yang disampaikan oleh teman yang sengaja datang melihat dan memantau perkembangan kesehatan beliau," terang Guspardi.

Pertemuan dirinya terakhir dengan almarhum secara langsung di acara halal bi halal sekitar akhir Mei 2022 di kediaman Guspardi di Ciputat Jakarta meninggalkan cerita tersendiri. 

Dalam pertemuan itu Fachri Ali (senior Guspardi di IAIN Syarief)  melontarkan ide diadakannya sebuah seminar internasional tentang Azyumardi Azra di Padang. Menurutnya Gubernur Sumatera Barat bisa menjadi penyelenggaranya. Irman Gusman, Anwar Abbas dan Uda Basril Djabar pemilik Koran Harian Singgalang yang juga hadir dalam obrolan itu turut mendukung. 

"Dan saya juga sempat berbincang ketika Prof AA diusulkan menjadi ketua dewan pers. Beliau menyampaikan peluang untuk menjadi ketua dewan pers cukup besar dan itu semua tergantung istana cerita beliau," katanya. 

Dan 18 Mei 2022 Prof AA benar-benar ditunjuk sebagai ketua dewan pers melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 14/M Tahun 2022. Kemudian juga berdiskusi mengenai berbagai isu potitik dan kebangsaan serta berbagai hal lainnya.

Almarhum adalah salah satu sahabat karib Guspardi sejak 1976 saat sama-sama kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sosok Edi (panggilan saat kuliah) yang dia kenal adalah pribadi yang tekun dan pekerja keras serta berprestasi. 

"Saya bersama almarhum semasa kuliah adalah aktifis mahasiswa dengan menjadi anggota Majlilis Permusyawaratan Kegiatan Mahasiswa (MPKM) sebagai pengganti lembaga kemahasiswaan sebelumnya (Dewan Mahasiswa) DEMA oleh Menteri Pendidikan Daoed Yoesoef," jelasnya. 

Sedari dulu, beliau sudah aktif menulis di berbagai media massa. Pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985). Kemudian menerima beasiswa Fullbright dan mendapatkan gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University tahun 1988. Pada 1992 memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University.

Legislator asal Sumatera Barat ini menambahkan setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri sekitar tahun 1993, beliau kembali ke Indonesia dan mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. 

Sejak 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra Menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan "lakek tangan" beliau sangat luar biasa dan membawa  UIN Syarif Hidayatullah menjadi perguruan tinggi Islam yang bergengsi. 

Selain dikenal sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial dan intelektual Islam Prof AA merupakan ilmuwan yang sangat berkelas tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga punya reputasi di tingkat regional dan dunia. 

Bahkan Ratu Elizabeth II menganugerahi gelar Commander of the Order of British Empire (CBE) kepada Prof AA. Gelar ini merupakan sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia. Dan masih banyak deretan prestasi beliau dalam berbagai bidang. 

Prof. Azyumardi Azra juga merupakan seorang tokoh yang aktif mendorong dihelatnya Kongres Kebudayaan Minangkabau yang rencananya akan diselenggarakan pada akhir tahun ini.

Berpulangnya Prof Azyumardi Azra adalah kehilangan besar bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, umat Islam, dunia pers, masyarakat Sumatera Barat dan bangsa Indonesia. 

Tokoh Minangkabau ini merupakan cendikiawan Muslim yang kritis dan berintegritas tinggi dan selalu menyuarakan kebenaran, membela hak asasi manusia, menegakkan konstitusi, serta keberpihakan pada kebebasan pers dan demokrasi. Mosaik serta pemikiran-pemikiran Azra yang mencerdaskan dan mencerahkan serta menginspirasi.

"Selamat jalan sahabatku. Semoga diwafatkan dalam keadaan husnulkhatimah dan ditempatkan di kalangan orang berilmu dan mujahid di sisi Allah. Dan seluruh yang telah dilakukannya tercatat sebagai amal ibadah baginya sehingga nanti beliau dimasukkan ke dalam surga jannatun na'im.. Aamiin," ucap Anggota Baleg DPR tersebut. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved