arrow_upward

Turut Memaknai Hari Berkurban, Nevi Zuairina Berkurban di 8 Kabupaten/Kota di Sumbar

Minggu, 10 Juli 2022 : 10.53
Ist.

Padang, Analisakini.id- Anggota DPR asal Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina dalam memaknai Idul Adha tahun ini, seperti sebuah pembaharuan bagi umat Islam  pasca pandemi Covid-19 19, dimana sebelumnya selama 2 tahun, masyarakat Indonesia tidak dapat melaksanakan ibadah haji. Menurutnya, Memaknai Idul Adha sebagai momentum pengabdian dan pengorbanan juga sekaligus memperkuat nilai-nilai keikhlasan yang perlu ditanamkan kepada setiap insan muslim di dunia, dan di Indonesia pada khususnya.

Nevi mengungkapkan kembali, akan peristiwa bersejarah ribuan tahun yang tak akan hilang hingga zaman berakhir ini bukan saja melekat pada peristiwa seorang  ayah dan anaknya yang menjalankan perintah Tuhannya. Namun telah melekat juga, pelaku sosok perempuan yang dalam peristiwa hidupnya menjalani ujian kesabaran, kepasrahan tawakkal atas perintah Tuhannya sekaligus ketaatan akan pembawa risalah yang maha pencipta melalui suaminya sebagai nabi dan utusan umat di muka bumi.

“Alhamdulillah, tahun ini berkesempatan dapat berkurban merata di kabupaten/kota se- Sumatera Barat II. Mudah-mudahan, dapat membantu meningkatkan aktivitas masyarakat dalam merayakan Idul Adha, sekaligus menyambut seruan dari Ketua majelis Syuro PKS untuk berkontribusi 1.500.000 paket kurban seluruh Indonesia”, tutur Nevi.

Politisi PKS ini mengutip kisah, sosok Hajar, sang bunda umat, yang telah melahirkan Ismail, moyang dari utusan terakhir di muka bumi. Bunda Hajar adalah sosok simbol ketaatan, kesabaran dan pengorbanan pada peristiwa Hijrahnya seorang Ibu yang mengandung menjelang kelahiran, dan pengorbanan Ibu beserta bayi merah baru lahir di tengah tempat asing tanpa penghuni demi menjalankan perintah tuhannya.

“Saya mengajak seluruh umat bangsa ini, termasuk kaum perempuan, untuk semakin memperkuat makna Idul Adha akan andilnya perempuan di muka bumi menjadi bagian penting tonggak sejarah yang tidak muncul di permukaan. Tanggal 8,9 dan 10 Hijjah 1441 H, ada kenangan syariat yang dilakukan ummat Islam dari peristiwa keluarga Nabi Ibrahim, Nabi Isma’il dan Bunda Hajar”, ajak Anggota DPR yang duduk di Komisi VI ini.

Anggota DPR yang juga di duduk di Badan Anggaran ini menyampaikan, makna Idul Adha akan pengorbanan itu bukan bertujuan untuk mendapatkan sesuatu. Tetapi pengorbanan itu atas perintah, tanpa harus tau maksud dan tujuannya. 

“Inilah makna taat sesungguhnya. Umat muslim Indonesia, berkorban, mengabdi dan taat tanpa syarat, untuk mewujudkan kesempurnaan insan di sisi sang pencipta. Mari kita terus memaknai Idul Adha ini, untuk masyarakat Indonesia yang semakin berwibawa dan bersahaja”, tutup Nevi Zuairna.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved