Ketua Fraksi PAN DPRD Sumbar Muhayatul serahkan pendapat akhir fraksi kepada Suwirpen, pimpinan DPRD Sumbar. (ist). |
Padang, Analisakini.id-Fraksi Partai Amanat Nasional DPRD Sumbar menyoroti Silpa APBD 2021 yang sangat besar yaitu Rp485 miliar lebih. Bahkan mungkin pecahkan rekor. Hal ini dapat menimbulkan imej negatif di mata masyarakat Sumbar.
"Tidak hanya itu, belanja subsidi yang dianggarkan Rp3,5 miliar untuk membantu UMKM dan pelaku usaha lainnya sebagai dampak pandemi Covid-19, tapi dalam praktiknya nol persen direalisasikan. Ini keterlaluan di tengah banyak elemen masyarakat lain yang butuh modal usaha dan lainnya," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sumbar Muhayatul yang dihubungi tadi siang, Jumat (8/7/2022).
Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar ini dalam rapat paripurna DPRD terhadap Pertanggungjawaban APBD 2021 di ruang sidang utama DPRD Sumbar, Jumat (8/7/2022) juga menyampaikan hal itu dalam pendapat akhir fraksi. Bahkan juga menyinggung soal dana Rajawali yang dialokasikan untuk beasiswa tapi tidak maksimal dilaksanakan.
"Serapannya sangat rendah dan penerima manfaat masih kecil serta jumlah penerima masih sedikit. Sehingga dampaknya kepada pengembangan sumber daya manusia daerah juga belum maksimal. Oleh sebab itu, kami meminta kepada kita semua agar ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi," katanya.
Tapi dari sisi pendapatan, Fraksi PAN mengapresiasi realisasi PAD 2021 yang melebihi angka 100%. Ini tentu merupakan capaian yang baik. Hanya saja menurut Fraksi PAN, pemerintah daerah tetap mesti meningkatkan kinerja dalam hal peningkaan PAD ini. Karena terlampauinya target PAD di tahun 2021 ini masih besar dipengaruhi oleh masih rendahnya target yang ditetapkan pada saat perencanaan. Dengan demikian, intensifikasi dan ekstensifikasi PAD mesti terus dikuatkan. Sehingga ada pencapaian baru dengan target besar yang dibarengi dengan realisasi yang juga besar. (ef)