arrow_upward

Bank Sampah Batu Busuk Saiyo Launching Pengumpulan dan Pemilihan Sampah, Ini Respon Warga

Sabtu, 23 Juli 2022 : 20.35

 

Antusiasme anggota bank sampah Batu Busuk Saiyo yang membawa sampah dari rumah (ist)

Padang, Analisakini.id-Aktivitas warga Kelurahan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terlihat berbeda pagi itu. Ibu-ibu rumah tangga yang biasanya disibukkan dengan kegiatan rumah tangga disatukan dalam kegiatan operasional bank sampah untuk pertama kalinya.

Dalam suasana sejuk tersebut, Sabtu (23/7/2022) dilakukan sosialisasi pemilahan sampah dan penimbangan sampah. Masyarakat berbondong-bondong datang dengan membawa sampah dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Pengumpulan sampah dijadikan sebagai gerakan awal dalam mengelola bank sampah Batuk Busuk Saiyo yang telah dibentuk sebelumnya (27/6/2022).

Kegiatan diawali dengan sosialisasi pemilahan sampah dilanjutkan dengan demonstrasi pemilahan dan penimbangan sampah dipandu tim abdimas Universitas Andalas (Unand). Sampah yang terkumpul secara garis besar dikelompokkan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah plastik tergolong sebagai sampah anorganik yang sulit terurai dan paling mendominasi sampah yang dihasilkan dari lokasi wisata. Sampah sebenarnya dapat diminimalisir dengan mengurangi penggunaan plastik dan kemasan siap jadi. 

“Sulit, tetapi bisa dilakukan seperti meniadakan minuman kemasan plastik namun menyediakan galon air minum di balai pemuda yang menjadi lokasi pengumpulan sampah” kata Dewi Rachmawati, S.Pd selaku Direktur Bank Sampah Panca Daya yang mendemonstrasikan pemilahan dan penimbangan sampah.

Sampah yang dipilah bernilai jual lebih tinggi dari yang tidak dipilah. Hal tersebut baru diketahui hari itu. 

"Dibao pulang dulu, bia dipilah di rumah’ (dibawa pulang dulu agar bisa dipilah di rumah)," ujar beberapa ibu-ibu yang ingin mendapatkan harga jual yang lebih tinggi sambil tertawa. 

Kegiatan pemilahan dan penimbangan sampah oleh anggota bank sampah Batu Busuk Saiyo (ist)

Sampah berupa plastik dan kaleng akan direcycle oleh pengguna/pembeli sedangkan sampah tertentu yang nilai jualnya rendah dapat direuse atau digunakan kembali menjadi berbagai bentuk olahan yang bernilai jual.  

Ada fakta menarik yang muncul dari kegiatan pagi itu, ternyata sudah ada anggota bank sampah di tempat lain yang bisa naik haji dari tabungan emas yang berasal dari sampah yang ia pilah, kumpulkan dan tabungkan. Keberhasilan itu tentunya dapat diikuti oleh anggota unit Bank Sampah Batu Busuk Saiyo. 

Sebanyak 30 anggota awal bank sampah yang menerima subsidi saldo awal tabungan emas dari Unand diharapkan dapat menggunakan kesempatan ini untuk merasakan langsung manfaat adanya bank sampah. Minat masyarakat Batu Busuk lainnya untuk menabung di Bank Sampah Batu Busuk Saiyo perlu ditingkatkan, apalagi dari pemilik warung-warung di kampung Batu Busuk. 

Endah Wulandari, Direktur Bank Sampah Batu Busuk Saiyo menyatakan jika selama ini sampah dibakar atau dibuang ke sungai, maka sejak saat ini kita bertekad untuk melakukan 3R untuk sampah yang mereka hasilkan. 

‘Kegiatan pengumpulan sampah dijadwalkan pada minggu pertama dan ketiga atau dapat disesuaikan dengan total sampah yang terkumpul setiap bulannya’ kata Wulan.

Kegiatan hari itu dibantu oleh mahasiswa dari Teknik Lingkungan Unand di bawah bimbingan Dr. Puti Komala, salah seorang anggota tim abdimas Unand. Kegiatan pengelolaan sampah akan dilanjutkan dengan pelatihan mengolah sampah an-organik menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi, sama halnya dengan pengolahan sampah organik menjadi ecoenzyme yang sudah diberikan sebelumnya. 

Objek wisata dan keberadaan sampah merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Masyarakat sekitar kawasan wisata Batu Busuk merupakan pihak pertama yang merasakan dampak langsung apabila problem sampah tidak terkelola dengan baik. 

Menyadarkan masyarakat akan kondisi tersebut dan menawarkan solusi pengelolaan sampah, adalah beberapa upaya yang dilakukan oleh tim abdimas Unand secara berkelanjutan dari tahun 2021. 

"Prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle dalam mengelola sampah perlu dimaknai sebagai cara hidup berdampingan dengan sampah, " kata Ketua tim Abdimas Unand Dr. Dewi Hayati.

Pembentukan bank sampah merupakan salah satu bentuk implementasi dari rentetan program skim kemitraan masyarakat dalam membantu usaha berkembang di kawasan wisata Batu Busuk 2022. (rizkia trizayuni)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved