arrow_upward

Syofyan Djalil, Putra Aceh, Orang Dekat JK itu Akhirnya Direshuffle

Kamis, 16 Juni 2022 : 10.08

 

Syofyan Djalil salam kompak dengan Hadi Tjahjanto usai serahterima jabatan Menteri ATR/Kepala BPN.

Jakarta, Analisakini.id-Syofyan Djalil, satu-satunya putra Aceh yang berada di kabinet Presiden Jokowi akhirnya kena reshuffle. Syofyan yang juga “orang” Jusuf Kalla (JK) ini  harus keluar dari kabinet, karena posisinya digantikan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto. Semoga saja Pak JK ikhlas dengan keputusan Jokowi ini.

Dikutip dari rm.id, Sofyan Djalil sangat dekat dengan JK. Saat JK menjadi Wakil Presiden, baik di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Jokowi, Sofyan selalu menjadi salah satu anggota kabinet. Meski posisinya sering pindah-pindah.

Pada pemerintahan SBY-JK pada periode 2004-2009, Sofyan dua kali duduk pos menteri berbeda. Pertama, pada 21 Oktober 2004-9 Mei 2007 dia menduduki posisi Menkominfo. Lalu kena reshuffle dan berpindah posisi menjadi Menteri BUMN pada periode 9 Mei 2007-20 Oktober 2009.

Saat JK tak menjabat wapres di periode 2009-2014, Sofyan pun ikut “nganggur”. Kemudian, saat JK menjadi wapresnya Jokowi pada 2014-2019, Sofyan langsung “mendapat kerjaan” lagi. Sofyan terhitung tiga kali menjadi menteri di periode ini.

Di periode 27 Oktober 2014-12 Agustus 2015, dia menduduki posisi Menko Perekonomian. Saat ada reshuffle di 12 Agustus, Sofyan tetap aman. Hanya saja, posisinya digeser ke Menteri PPN/Kepala Bappenas, sampai 27 Juli 2017. Setelah itu, dia kemudian dipindah lagi ke posisi Menteri ATR/Kepala BPN sejak 27 Juli 2016.

Setelah JK lengser di 20 Oktober 2019, Jokowi masih menggunakan tenaga Sofyan untuk menduduki posisi Menteri ATR/Kepala BPN. Namun, kemarin, Sofyan harus keluar dari kabinet.

Saat prosesi serah terima jabatan dengan Hadi di Kantor Kementerian ART, kemarin sore, Sofyan tampak santai. Dia banyak senyum. Bahkan, tak ragu dia melemparkan candaan.

"Saya dengan Pak Hadi sama-sama 40 (tahun) lebih. Satu lebihnya banyak, satu lebihnya sedikit. Sama-sama berkumis. Tapi, saya selalu, kalau rapat kabinet, waktu Pak Hadi masih Panglima TNI, saya cemburu dengan kumis Pak Hadi, lebih lebat," kelakarnya, disambut gelak tawa para pejabat yang menghadiri serah terima jabatan itu.

Sofyan lalu bercerita, beberapa hari lalu dipanggil Jokowi. Ia juga menceritakan kepada Hadi sejumlah program yang sudah berjalan baik. Seperti legalisasi aset pertanahan yang mencapai 80 juta bidang tanah, jauh lebih banyak dibandingkan 2015 sebanyak 46 juta.

Program lainnya adalah pemberantasan mafia tanah. Sofyan meyakini, mafia tanah akan berpikir 5-7 kali karena Kementerian ATR kini dipimpin mantan Panglima TNI. "Prinsip saya, mafia tanah tidak boleh tenang," ucap pria kelahiran Aceh Timur itu.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga berharap, PK JK ikhlas dengan “ditendangnya” Sofyan dari kabinet. Sebab, reshuffle Sofyan bukan karena masalah kinerja. Reshuffle itu dilakukan semata-mata untuk mengakomodir kepentingan politik.

“Jika pertimbangannya kinerja, Sofyan tidak layak di-reshuffle, karena prestasinya di Kementerian ATR cukup baik. Tapi ini reshuffle atas dasar akomodir politik,” ucapnya, kemarin.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin justru menduka, Sofyan kena reshuffle karena hubungan Jokowi dan JK yang sudah renggang dulu. Sebab, ada tujuan yang berbeda antara Jokowi dan JK untuk 2024. Maka, Sofyan sebagai orang dekat JK pun tidak diperlukan lagi di kabinet.

Kata Ujang, Jokowi lebih condong ke Ganjar Pranowo untuk 2024. Sedangkan JK terlihat sedang berusaha untuk mendorong Anies Baswedan.(***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved